EKONOMI DAN PARIWISATA
1988 Pocha Samarinda, Restoran Korea Paling Otentik dengan View Sungai Mahakam
Buat pecinta kuliner Korea Selatan, 1988 Pocha Samarinda adalah tempat yang sempurna. Karena kamu bisa menyantap hidangan yang Korea banget, kaya di drakor. Sambil menatap Sungai Mahakam yang eksotik.
Korea Selatan kini sudah jadi trend setter bagi sejumlah kalangan anak muda. Berbagai hal yang berbau Korea, tidak mereka lewatkan. Dari musik, drama, film, gaya busana, bahasa, kosmetik, sampai kulinernya.
Khusus untuk kuliner, invansi restoran dan street food Korea berkembang dengan pesat di Indonesia. Termasuk di Samarinda. Pemicunya adalah seringnya adegan makan di drama atau film negara dari Asia Timur tersebut.
Tapi karena cita rasa asli Korea kurang pas di lidah orang Indonesia. Kebanyakan pelaku kulinernya melakukan penyesuaian. Alias dilokalkan. Trennya semakin berkembang. Sehingga makin sulit untuk menemukan tempat makan yang rasanya persis di negara asalnya.
1988 Pocha
Fenomena ini lalu dilirik oleh 1988 Pocha, restoran Korea yang berdiri sejak tahun 1988, sebagai peluang. Setelah memiliki lebih dari 100 cabang di Negeri Gingseng, mereka lalu berekspansi ke Indonesia.
Owner Pocha Samarinda, Rita bilang, misi rumah makannya adalah membawa cita rasa yang otentik.
“Karena minat tentang Korea dan makanan Korea di Indonesia cukup besar. Restoran yang membawa resep yang otentik dari koreanya itu memang jarang,” jelasnya, Senin 12 Februari 2024.
Pocha Samarinda terletak di Jalan Untung Suropati. Persisnya di samping Koma, belakang McD. Gak hanya membawa cita rasanya, dekorasinya pun disesuaikan dengan kebudayaan Korea. Yang meriah dan berwarna-warni. Meski minimalis, Rita berharap pengunjung dapat merasakan vibes Korea semaksimal-maksimalnya.
“Pocha itu konsepnya simple karena warung makan. Apalagi malam yang dihiasi oleh lampu-lampu agar bisa menciptakan suasana yang hangat dan romantis,” lanjutnya.
Alternatif Kuliner Korea
Fenomena kuliner Korea di Indonesia bukan hanya rasa yang sudah dilokalkan. Namun jenisnya yang hampir seragam. Termasuk di Samarinda, di mana resto Korea kebanyakan mengambil segmen BBQ dan Grill.
“Menurut saya Grill & BBQ itu sudah lumrah dan sudah banyak di Samarinda. Makanya kami hadir dengan konsep Pocha, belum ada yang otentik seperti ini,” imbuh Rita.
Dan betul saja, semenjak awal buka. Antusiasme masyarakat Samarinda sangat tinggi. Apalagi beberapa food vloger dan influencer sudah menjajal dan ikut merekomendasikan. Tambah ae hibak.
“Antusiasme warga Samarinda itu luar biasa sekali, dari soft launching sampai grand opening hingga sekarang. Antrean hingga mengular sampai waiting list.”
“Biasanya content creator ini menjadi rekomendasi terhadap hal-hal yang warga sukai,” tambahnya.
Pemandangan Tepian Mahakam
Di 1988 Pocha Samarinda, kamu bisa menemukan menu-menu menarik. Seperti fried chicken yangyum, baechu jeon, buchu jeon, ramen, odeng cheese, dakbal hanpan, haemul hanpan, jjangpongtang, dan masih banyak lagi.
Kalau melihat buku menunya, mungkin kamu akan berpikir, “Wah, pricy nih.” Tapi tenang, karena kebanyakan menu di sana itu porsi besar. Jadi bisa buat sharing.
“Jadi menu satu porsi makanan bisa dimakan 2-3 orang. Kita akan tanya ke pelanggan datang berapa orang dan kita akan sediakan peralatan makan sesuai dengan jumlah orang,” kata Rita.
Selain menunya yang menarik, lokasinya ikut menambah daya tarik Pocha 1988 Samarinda. Gimana enggak, karena tempatnya persis di Tepian Mahakam. Di spot terbaik pula, dekat dengan Jembatan Mahakam IV.
“Menurut saya, di sini itu tempat terbaik untuk saya. Ibaratnya makan with the view,” lanjutnya.
Karena lokasinya yang proper banget, mau datang jam berapa pun sebenarnya oke. Tapi golden hour-nya, menurut Rita, adalah saat senja. Pantulan langit jingga ke sungai, lalu lalang kapal tongkang, beuhhh.
“Kami fokus buka di sore karena itu perfect time-nya menurut saya. Dengan golden hournya, tongkang-tongkang yang lewat dan kalau malam posisi jembatan yang sudah nyala lampunya,” pungkasnya. (gig/dra)
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Hasil Liga 1: Persib 2-1 Borneo FC, Pesut Etam Alami 3 Kekalahan Beruntun
-
HIBURAN1 minggu yang lalu
Tak sampai 1 Jam, Tiket Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Samarinda Ludes
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Dramatis! Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Jegal Ciro Alves Berkali-kali, Pieter Huistra: Ezzi Buffon Bukan Anak-Anak Lagi
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Sudah Kalah 3 Kali Beruntun, Borneo FC Ingin Akhiri Musim Reguler dengan Kemenangan atas Dewa United
-
BALIKPAPAN1 minggu yang lalu
Polda Kaltim Gelar Perkara Kasus Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Penyidikan CCTV Belum Selesai
-
OLAHRAGA6 hari yang lalu
Hadapi Uzbekistan, STY Percaya Diri Antarkan Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
Susunan Pemain Borneo FC Vs Dewa United; Lilipaly dan Felipe Main, Pluim Belum Tersedia