BALIKPAPAN
2.500 Anak Meriahkan Karnval IGTKI dan PGRI Balikpapan dengan Baju Adat
Sebanyak 2.500 anak PAUD dan TK Kota Balikpapan didampingi para orang tua semangat untuk mengikuti karnaval IGTKI dan PGRI dengan berbagai macam baju adat.
Sebanyak 2.500 anak PAUD dan TK di Kota Balikpapan mengikuti kegiatan karnaval dalam rangka HUT RI yang dilaksanakan IGTKI-PGRI Kota Balikpapan, Selasa 10 September 2024.
Para peserta yang terdiri dari anak PAUD dan TK ini menggunakan berbagai macam baju adat.
Peseta memulai karnaval dari Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan menuju ke BSCC Dome.
Pawai Karnaval dilepas Bunda PAUD Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud didampingi Pengurus Bunda PAUD dan Kabid PAUD Disdikbud Balikpapan Padlia Parakasi.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Kota Balikpapan Inneke Muhaimin.
Ribuan anak bersama orang tua tumpah ruah sepanjang jalan Ruhui Rahayu mulai dari Kantor Disdik hingga di dalam Dome.
Total peserta pada kegiatan ini ada 2.500 anak, hal tersebut disampaika oleh bunda PAUD Kota Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud.
Sedangkan yang mengikuti tari dan fashion masing-masing 100 anak dan berasal dari 140 lembaga TK yang mengikuti kegiatan hari ini.
“Semoga anak-anak ini bisa menghargai jasa para pahlawan. Yang telah merebut kemerdekaan dan bersatu agar mencintai republik ini. Mereka memakai berbagai macam ragam budaya baju adat budaya,” ujar Nurlena kepada media, Selasa 10 September 2024.
Harapannya melalui kegiatan ini, anak-anak bisa memahami perbedaan dan tidak menjadikan hal tersebur sebagai penghalang untuk bisa bersatu.
“Ini jadi agenda rutin, yang mana diharapkan tiap tahun dapat dilaksanakan. Agar mereka mencintai budaya bangsa Indonesia dan mencinta republik ini. NKRI Harga Mati,” harapnya.
Pada tahun lalu, kegiatan serupa digelar di Kilang Mandiri. Jumlah peserta lebih banyak pada tahun ini.
“Tahun ini lebih antusias. Lebh banyak ibunya yang ikut dampingi. Insyallah tahun depan kita adakan lagi disini,” harapnya.
Usai Karnaval, peserta bocah cilik juga mengikuti fashion show, tari dan gerak.
“Untuk Tari dan gerak ini tujuan edukasinya agar anak-anak tau mana yang boleh dan tidak. Karena sekarang kan banyak kasus pelecehan ya,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi bagi anak-anak dan juga orang tua.
Hal ini membuat pelatih dan orang tua bisa mengkreasikan mengenai apa saja yang boleh sentuh dan apa saja yang tidak boleh disentuh.
“Mereka mengkreasikan dengan tema yang berbeda. Tapi semua tujuan sama adalah bagaimana anak-anak tidak boleh sembarang disentuh oleh orang dewasa,”tandas istri wali kota Balikpapan ini. (man/rw)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
OLAHRAGA23 jam agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA4 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA12 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

