EKONOMI DAN PARIWISATA
2021 Jadi Tantangan untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi
JAKARTA, Tahun 2021 jadi tantangan untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui kerja sama dengan sejumlah stakeholder. Hal ini ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Dengan kerja sama yang luar biasa ini, kita bisa menahan ekonomi kita tidak mengalami kontraksi sangat dalam walaupun di kuartal dua tahun lalu tidak terhindarkan kita mencapai kontraksi di atas lima persen, namun kuartal ketiga, keempat sudah mulai pulih kembali,” kata Sri, Kamis (25/3/2021).
Keberhasilan menumbuhkan ekonomi pada 2020, lanjut Sri, perlu diakselerasi pada 2021. Sehingga bisa memberikan penciptaan kesempatan kerja dan mengembalikan kembali kesejahteraan masyarakat.
“Dalam suasana seperti ini pemerintah tidak hanya menggunakan instrumen APBN, Presiden bahkan dengan Menko Perekonomian terus melakukan dukungan untuk reformasi di dalam kegiatan investasi kita. Makanya undang-undang Omnibus Cipta Kerja menjadi sangat penting,” ujarnya.
Srimenyebutkan pemulihan ekonomi tak dapat terlaksana jika hanya mengandalkan APBN karena beban yang harus ditanggung akibat pandemi Covid-19 terlalu berat.
Karenanya, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait yakni Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) termasuk Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) terus bersinergi. Tak hanya untuk memulihkan perekonomian namun juga membuat ekonomi nasional menjadi lebih kuat.
“Ini adalah bagian yang saling melengkapi, instrumen APBN kemudian Pak Gubernur BI dengan moneter, OJK dan kemudian reformasi di bidang struktural agar Indonesia tidak hanya pulih namun bisa tumbuh kembali secara kuat dan lebih baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut Srimenekankan masyarakat dan dunia usaha memegang peranan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun, kata dia, akan terus memonitor dan menyesuaikan berbagai kebijakan sesuai dinamika di masyarakat.
“Yang paling penting adalah masyarakat bisa ikut menjaga Covid-nya dan dunia usaha mulai punya confidence untuk bangkit kembali,” tegasnya.
Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen. Angka ini jauh lebih baik dari tahun lalu minus 2,07 persen.
Penanganan kesehatan pada 2021 masih menjadi fokus utama pemerintah. Anggaran yang digelontorkan pemerintah pun juga meningkat yakni Rp309,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan 2019 sebesar Rp113 triliun.
Rinciannya, anggaran untuk testing dan tracing sebesar Rp9,3 triliun, biaya perawatan Rp 32,3 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp 7,2 triliun, program vaksinasi Rp 36 triliun, dan komunikasi sebesar Rp 1,2 triliun. (ula)
Editor: Ulana
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Carut-Marut Sistem Parkir Tepi Jalan di Samarinda, Begini Solusi dari Pengamat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Jalan-Jalan ke Samarinda Theme Park dengan Nuansa Jepang, Menjajal Pengalaman Wisata Seakan di Negeri Sakura
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pj Gubernur Kaltim Dikritik Karena Kunjungan Kerja Bareng Salah Satu Cagub Pilkada Kaltim, Akmal Malik: Saya Undang Semua
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Muhammad Darlis Bakal Perjuangkan Rumah Sakit Islam Samarinda Kembali Beroperasi
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Beri Dukungan ke UMKM, Pemprov Minta Hotel di Kaltim Serap Produk Lokal
-
BERITA4 hari yang lalu
Warga Kaltim Keluhkan Sengketa Lahan di IKN, DPR RI Bakal Panggil ATR/BPN