POLITIK
3 Alasan Isran-Hadi Sulit Dapat Perahu ke Pilgub walau Berstatus Petahana

Sulitnya pasangan petahana Isran-Hadi meraih dukungan partai politik untuk mendaftar sebagai calon gubernur Kaltim adalah fenomena yang jarang terjadi. Pengamat politik Syaiful Bachtiar menganalisa, ada 3 penyebabnya.
Saat paslon Rudy Mas’ud-Seno Aji kini sedang sibuk merancang program kampanye. Lawan potensial sekaligus petahana Isran-Hadi masih sibuk cari partai. Karena hingga Rudy-Seno mengunci 42 dari 55 kursi DPRD Kaltim, mereka baru mendapat 2 dari Demokrat.
Dari 9 parpol pemilik kursi, 7 sudah menentukan arah dukungan. Tersisa PPP (2) dan PDIP (9) yang masih berhitung. Dengan begitu, secara matematis Isran-Hadi hanya bisa berharap restu dari Megawati, untuk meraih total 11 kursi. Jumlah itu sudah cukup untuk modal mendaftar ke KPU, karena merupakan batas minimal dukungan.
Pengamat politik Syaiful Bachtiar menyebut ada 3 hal yang kemungkinan menjadi penyebab Isran-Hadi kelimpungan jelang Pilgub Kaltim 2024.
Tak Merawat Komunikasi dengan Parpol
Pada 2018, Isran-Hadi didukung oleh 3 partai, yakni Gerindra (Isran), PKS (Hadi), dan PAN. Ketiga partai ini merupakan pengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Ke mana ketiga partai itu sekarang? Semuanya merapat ke Rudy Mas’ud.
“Secara teori, hubungan Pak Isran dengan partai pengusung tidak berlanjut terkonsolidasi. Kepentingannya hanya sebatas pencalonan saja,” jelas Syaiful belum lama ini.
Selama menjabat sebagai gubernur, Isran memang meninggalkan Gerindra untuk beralih ke NasDem, yang kemudian ia tinggalkan juga jelang pilpres. Sementara Hadi meninggalkan PKS untuk memulai kiprah Partai Gelora. Posisinya saat ini, Isran sedang tanpa partai, sementara partainya Hadi tidak meraih kursi.
Hubungan Isran dengan parpol lain memang tidak begitu hangat, kecuali ke Demokrat dan Gerindra. Ditambah ia juga jarang menghadiri pertemuan di DPRD Kaltim selama menjabat sebagai gubernur.
Hubungan ke Pusat Tidak Kuat
Menurut Syaiful, kemungkinan pertama itu tidak terlalu berpengaruh. Karena yang memutuskan memberikan dukungan adalah ketua umum DPP (pusat). Semisal Isran tidak mesra dengan pimpinan partai di Kaltim, ia masih bisa menjalin hubungan dengan pimpinan pusat.
“Ada juga faktor lain. Norma yang mengatur pencalonan di DPP masing-masing. Artinya direkomendasi atau tidak (oleh DPD), keputusan ada di tingkat DPP. Misalnya relasi itu dipelihara di daerah, tapi komunikasi dengan DPP tidak tuntas (tetap sulit mendapat dukungan).”
“Itu masih perkiraan, tapi jika relasi terjalin dan dipelihara dengan baik, mestinya dukungan bisa berulang,” tambahnya.
Soal ini, sebenarnya Isran memiliki hubungan yang karib dengan Prabowo Subianto. Bahkan di pilpres lalu, ia rela keluar dari NasDem demi mendukung Prabowo. Isran juga sempat bilang bahwa ia menolak kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, dan meminta dukungan ke Pilgub Kaltim saja.
Sayangnya, Gerindra justru memilih Seno Aji untuk mendampingi Rudy Mas’ud.
“Ya, itu lah. Di politik, memang tidak ada teman abadi, adanya kepentingan abadi,” ujar Syaiful.
Isran-Hadi Kurang Persiapan
Menurut Syaiful, dari sisi elektabilitas, Isran-Hadi termasuk bagus. Meski jika disandingkan dengan Rudy, masih sebelas dua belas. Namun sebagai petahana, mereka memiliki peluang lebih dari sisi popularitas dan kinerja sebelumnya.
Namun Syaiful melihat Isran-Hadi kurang persiapan. Terbukti dari batalnya duo petahana ini mendaftar lewat jalur perseorangan.
“Kemarin maju mundur jalur perseorangan, akhirnya nggak jadi, sekarang sudah nggak ada tahapan perseorangan. Kalau bisa mengantisipasi dari awal, bisa menggunakan perseorangan.”
“Tapi memang untuk jalur perseorangan harus dipersiapkan minimal 2 tahun setengah, kalau bisa 4 tahunan,” kuncinya.
Apapun itu, Syaiful berharap Isran bisa mendapat cukup kursi. Agar di Pilgub Kaltim nanti, masyarakat bisa memilih 1 dari 2 calon. Bukan dihadapkan pada kotak kosong. (ens/dra)
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
BALIKPAPAN1 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT