HIBURAN
4 Pesan Tersirat dari Lagu ‘Tapi Ini Samarinda’; Semangkuk Indomie Ditemani Suara Pekerja Renovasi Pasar Pagi

Rusdi Al Irsyad belum lama ini merilis single berjudul Tapi Ini Samarinda. Sebuah lagu sederhana yang bercerita pengaruh Amerika, Korea, pada pencarian kebahagiaan di sebuah kota bernama Samarinda. Sedikitnya, ada 4 pesan tersirat di balik lirik-lirik tidak biasanya.
Siapa yang tidak mengenal Rusdi Al Irsyad? Dia adalah … hmmp, oke, ini berlebihan. Sangat normal kalau kalian tidak kenal dia. Rusdi adalah seorang jurnalis yang lahir dan besar di Sebulu. Meniti karier, menikah, dan berkembang biak di Kota Samarinda. Cukup perkenalannya?
Pria dengan nama ‘lengkap’ Rusdianto itu, belum lama ini menelurkan lagu berjudul Tapi Ini Samarinda. Disajikan dengan suara yang sederhana dan musik akustik yang … (Bro, suaramu kalah kencang sama musiknya) … tapi jujur, lagunya enak. Worth to listen, elah.
Selain karena nadanya ramah di kuping, liriknya cukup menggelitik. Berikut adalah 4 fakta menarik di balik lagu tersebut.
1. Ekspektasi Fiksi
Di awal lagu, Rusdi seperti menceritakan bahwa masa mudanya dipenuhi bayang-bayang kehidupan Barat, Jepang, dan Korea. Hal ini terjadi karena seringnya mengonsumsi film-film Hollywood, komik dan manga Jepang, hingga musik dan drama Korea.
Kebetulan, semua itu menampilkan latar yang hampir serupa. Yakni lingkungan bersalju, rumah yang memiliki perapian, serta budaya makan roti. Karena terus dijejali oleh itu, terbangun lah ekspektasi di kepalanya, bahwa salju, roti, cokelat panas, dan semua itu adalah standard bahagia.
Makin tua (iya, dewasa) makin sadar, bahwa ekspektasi semacam itu hanyalah fiksi. Sesuatu yang tak bisa terjadi di Samarinda yang terletak di negara tropis.
2. Menerima; Bahagia
Dari kesadaran terhadap ekspektasi fiksi, Rusdi melanjutkan hidupnya dengan mencari kebahagiaan dengan cara yang semestinya. Dan pencarian standard kebahagiaan yang sebenarnya itu, dimulai dengan menerima apa yang ditawarkan Samarinda padanya.
Seperti, di Samarinda tidak ada salju, tapi banyak hujan. Tidak perlu perapian, tapi kipas Miyako yang geleng-gelengnya normal. Tak harus sarapan roti, semangkuk Indomie pun cukup.
Jauh tak sama, tapi jika diterima, dinikmati, bahagianya akan sama.
3. Semangkuk Indomie
Kalimat ‘Semangkuk Indomie’ muncul 4 kali sepanjang lagu berdurasi 2 menit 55 detik itu. Terletak di bagian chorus. Menggambarkan betapa sukanya Rusdi pada diksi tersebut, atau bahkan sedang ingin menekankan sesuatu.
Apapun itu, berdasar ringkasan AI, Indomie menjadi makanan pokok di Nigeria. Hal ini terjadi karena krisis ekonomi yang terjadi di Nigeria pada tahun 2015, yang menyebabkan harga bahan baku melonjak pesat. Indomie menjadi alternatif bagi masyarakat Nigeria karena dinilai murah dan mudah dibuat.
Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa Ayam. Kalian pasti ingin mengucapkan terima kasih atas 2 fakta Indomie barusan kan?
4. Samarinda
Sesuai judulnya, Rusdi banyak meng-capture suasana Kota Samarinda di lagu tersebut. Selain menggambarkan kondisi geografis dan seringnya turun hujan. Ia juga menyindir tipis-tipis soal seringnya perbedaan penulisan sejarah kota, hingga proyek-proyek pemkot seperti renovasi Pasar Pagi Samarinda (yang molor).
Setelah membaca 4 ulasan di atas, apakah kalian tertarik untuk langsung ke TKP untuk mencari relevansinya? Kalau iya, silakan meluncur ke (klik) Spotify atau YouTube Music, karena lagunya sudah tersedia di sana.
Lirik Tapi Ini Samarinda
Aku pernah berjanji padamu
Membuat kebun anggur di halaman
Juga perapian di ruang tamu
Lalu saat salju turun kita berpelukan
Tapi apakah kamu lupa
Ini kan Samarinda
Ceritanya tak akan seperti itu
Tak bisa begitu
Kita hanya akan menikmati
Semangkuk Indomie
Berteman suara
Guyuran air hujan
Kamu slalu bilang padaku
Kau ingin bikin roti berselai madu
Lalu menuang rindu
Dalam segelas penuh susu
Tapi apakah kamu lupa
Ini kan Samarinda
Ceritanya tak akan seperti itu
Tak bisa begitu
Kita hanya akan menikmati
Semangkuk Indomie
Berteman suara
Guyuran air hujan
Kau slalu bilang suka manga
Katamu Mary Shelley yang terbaik
Menyerap komik di hari kerja
Habiskan weekend dengan novel klasik
Tapi sudahlah
Kita kan di Samarinda
Lebih baik baca Muhammad Sarip
Ceritanya tak selalu begitu
Faktanya sudah jelas di situ
Kita bisa menikmati
Semangkuk Indomie
Ditemani suara pekerja
Renovasi Pasar Pagi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SAMARINDA3 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening