Connect with us

SEPUTAR KALTIM

6 Fakta Menarik Sungai Mahakam; Lalui 4 Kabupaten hingga Miliki Ratusan Spesies Ikan Khas

Diterbitkan

pada

Pemandangan Sungai Mahakam di kawasan Mahkota II. (Foto: Heru Sutimbul/Wikipedia)

Sungai Mahakam telah menjadi jalur perdagangan dunia sejak tahun 400, dan sudah digunakan sebagai sumber kehidupan masyarakat Kerajaan Kutai 1 abad sebelumnya. Sungai terbesar dan terpanjang di Kaltim ini, memiliki beberapa fakta menarik. Berikut ulasannya.

Mahakam adalah sungai terbesar di Kalimantan Timur, memiliiki panjang sekitar 920 kilometer, dengan lebar mencapai 300-500 meter. Hulunya adalah kawasan pegunungan di Kabupaten Mahakam Ulu yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia. Sementara bagian hilirnya adalah di kawasan Selat Makassar, di daerah Kutai Kartanegara.

Sebagai sungai terbesar, Mahakam telah menjadi urat nadi perekonomian di daerah-daerah yang dilewatinya sampai sekarang. Dulunya sungai ini menjadi sumber air bersih masyarakat, sumber irigasi, jalur transportasi, dan perdagangan. Sempat menjadi jalur perdagangan internasional di era sebelum Indonesia merdeka. Kamudian menjadi jalur distribusi kayu, dan kini berganti batubara.

Tak hanya menjadi saksi bisu sejarah peradaban di Kaltim, Sungai Mahakam secara alamiah memiliki beberapa fakta menarik.

Hubungkan 4 Kabupaten/Kota

Mulanya, Mahakam menghubungkan Kubar, Kukar, dan Samarinda. Seiring dengan adanya pemekaran wilayah, kini menjadi 4 daerah. Mahakam berhulu di Mahakam Ulu, kemudian melewati Kutai Barat, lalu Kutai Kartanegara, dan Kota Samarinda.

Namun muaranya bukan di Samarinda. Karena ibu kota Kaltim dikelilingi Kukar, maka muara Mahakam berada di Kutai Kartanegara lagi.

Sebelum jalur darat ke 4 daerah tersebut seperti sekarang, Mahakam adalah jalur andalan bagi masyarakat setempat. Ketimbang melalui jalur darat yang bisa memakan waktu berminggu-minggu, masyarakat lebih suka naik kapal sungai dari Kubar ke Samarinda.

Sampai sekarang, kapal penumpang antardaerah di Mahakam sebenarnya masih eksis. Namun intensitas keberangkatannya saja yang berkurang.

Ikan Asli Sungai Mahakam

Sungai Mahakam bukan hanya menjadi habitat asli ikan pesut yang kini terancam punah. Namun berdasar penelitian, terdapat 147 spesies ikan asli Mahakam berhasil diidentifikasi. Banyak juga ya.

Habitat Ratusan Jenis Burung

Tak hanya ikan, Sungai Mahakam beserta anak-anaknya juga menjadi habitat 298 spesies burung. Sebanyak 70 di antaranya dilindungi dan lima spesies endemik yaitu: Borneo Dusky Mannikin (Lonchura fuscans), Borneo Whistler (Pachycephala hypoxantha), Bornean Peacock-pheasant (Polyplectron schleiermacheri), Bornean Blue-flycatcher (Cyornis superbus) dan Bornean Bristlehead (Pityriasis gymnocephala).

Danau Mahakam

Hingga kini, tercatat 76 danau berada di sekitaran aliran Sungai Mahakam. Kebanyakan berada di bagian Mahakam Tengah (Kukar). Termasuk 3 Danau yang termahsyur, yakni Danau Jempang, Melintang, dan Semayang.

Danau ini adalah aktivitas alami yang menjadi daerah resapan banjir dan sedimentasi. Pasalnya, pada musim kemarau, ketinggian air danau hanya sekitar 1-1,5 meter. Di musim penghujan mencapai 7 meter. Beginilah seharusnya polder pengendali banjir bekerja.

Anak Sungai Mahakam

Sungai Mahakam memiliki banyak sekali anak sungai di sepanjang alirannya. Baik yang berada di Mahulu, Kubar, Kukar, hingga Samarinda. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Sungai Belayan

Sungai Kedang Pahu

Sungai Kedang Kepala

Sungai Batu Bumbun ,di Muara muntai

Sungai Penyinggahan,di penyinggahan

Sungai Bakung, menghubungkan ke desa Jantur

Sungai Berinding, menghubungkan ke danau melintang

Sungai Telen

Sungai Tenggarong

Sungai Jembayan

Sungai Loa Haur

Sungai Karang Mumus

Sungai Muara Kemujan menghubungkan ke Desa Jantur Dan Muara Aloh terus Ke sungai Bongan Muara Kedang

Sungai Kedang Rantau menghubungkan Muara Kaman sampai ke pedalaman Kutai Timur

Sungai Karang Asam Besar Anak Sungai Mahakam ini memiliki panjang 18.800 meter. Sungai ini berada dalam wilayah Kota Samarinda. Sungai Karang Asam Besar mengalir dan melewati beberapa kelurahan di dalam Kota Samarinda. Kelurahan tersebut yaitu Teluk Lerong Ilir,Teluk Lerong Ulu Karang Asam Ulu dan Karang Asam Ilir, Loa Buah, Air Putih, Karang Anyar.

Sungai Palaran.

Jembatan Mahakam

Karena lebar, tentu butuh jembatan untuk menyeberanginya. Karena ketimbang kapal, jembatan jauh lebih efektif untuk memobilisasi aktivitas ekonomi masyarakat, maupun kebutuhan lainnya.

Ada beberapa jembatan di sepanjang Sungai Mahakam. Di antaranya:

Jembatan Mahakam terletak di kota Samarinda selesai dibangun pada 1987

Jembatan Kutai Kartanegara yang sebelumnya juga disebut Jembatan Mahakam 2, mulai dibangun pada 1997 dan selesai dibangun pada tahun 2001 menghubungkan kecamatan Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang di kabupaten Kutai Kartanegara. Sempat rubuh dan dibangun ulang pada 2011.

Jembatan Martadipura di desa Liang, kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara yang dibangun mulai tahun 2001 dan selesai pada tahun 2004

Jembatan Mahakam Ulu yang selesai dibangun pada tahun 2008 menghubungkan kota Samarinda di bagian hulu, merupakan jembatan kedua di kota Samarinda

Jembatan Aji Tulur Jejangkat di Kabupaten Kutai Barat

Jembatan Mahkota II terletak di kota Samarinda, yang menguhubungkan Kelurahan Sungai Kapih dengan Kecamatan Palaran

Jembatan kedua di kecamatan Kota Bangun

Jembatan Mahkota IV atau yang dikenal sebagai Mahakam Kembar. (dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.