LIPUTAN KHUSUS
6 Tim yang Paling Susah Dikalahkan Borneo FC
Sudah puluhan tim dihadapi oleh Borneo FC sepanjang berkiprah di persepakbolaan Tanah Air. Namun 6 tim ini yang paling merepotkan. Tim mana saja?
Bagaimana, fans Borneo FC? Sudah mulai jenuh menanti BRI Liga 1 main lagi? Atau, sudah kehabisan bahan untuk membicarakan Pesut Etam di medsos atau di tongkrongan?
Sudah? Samaaaaa. Semenjak kompetisi libur. Tidak banyak yang bisa dibahas dari tim dengan logo pesut bermuka marah itu.
Sampai, ketika Kaltim Faktual menyelami internet. Ketemulah fakta menarik tentang tim-tim yang pernah dihadapi Borneo FC Samarinda. Dan tim mana saja yang paling sulit dikalahkan. Tanpa berbasa-basi lagi, inilah 6 tim yang paling sulit buat ditaklukkan oleh Pasukan Samarinda sepanjang masa.
6. Persipura
Persipura yang kini terdampar ke Liga 2, ternyata masuk daftar tim yang paling tangguh ketika berhadapan dengan Borneo FC. Pertemuan terakhir kedua tim adalah 28 Februari lalu.
Saat itu, Mutiara Hitam berhasil menang di kandang sendiri dengan skor 2-1. Terjadi pada pekan ke-28 Liga 1.
Menilik riwayat pertemuan, Borneo FC dan Persipura bertemu 11 kali sejak 2016. Pesut Etam menang 3 kali, dan kalah 4 kali. Empat pertemuan lainnya berakhir imbang. Jika ditotal, rasio kemenangan Pasukan Samarinda hanya 27,3% saja!
Pesut Etam juga kalah dalam urusan gol. Dari total 25 gol yang terjadi dalam 11 duel itu. Borneo menyarangkan 11 gol, dan 14 gol milik Persipura.
Boaz Salossa yang pernah memperkuat kedua tim, adalah top skor dengan 5 gol. Diikuti oleh duo legiun asing Borneo yakni Mathias Conti (3) dan Fransisco Torres (2).
5. Bali United
Sama seperti Persipura, Borneo meraih 3 kemenangan, 4 imbang, dan 4 kali kalah. Dengan rasio kemenangan sebesar 27,3%. Benar-benar sama.
Yang berbeda adalah jumlah golnya. Total 34 gol terjadi dalam 11 laga. 20 milik Borneo, 14 kepunyaan Bali United yang dulunya adalah Persisam Putra Samarinda.
Laga yang paling berkesan tentunya pada Liga 1 musim 2019. Di hadapan 5.732 penonton di Stadion Segiri, Pesut Etam membantai Bali 6-0.
Top skor dari duel ini adalah Renan Silva, Illija Spasojevic, Terens Puhiri, dan Lerby Eliandry yang masing-masing menyarangkan 3 gol.
4. Persib
Meski di pekan ketiga lalu Borneo FC berhasil menggunduli Persib dengan skor 4-1. Sejatinya itu adalah kemenangan ketiga dari 13 kali bertemu Persib Bandung.
Dari 13 duel dengan tim Kota Kembang, Borneo menang 3 kali, imbang 4 kali, dan kalah 6 kali. Rasio kemenangan Pesut Etam adalah 23,1% saja! Widih.
Total 32 gol tercipta dalam duel kedua tim. 15 milik Borneo, 17 punya Persib. Lerby Eliandry adalah pemain yang doyan menjebol gawang Persib dengan torehan 3 gol. Sementara top skornya adalah dua pemain Persib, yakni Ghozali Siregar dan Ezechiel masing-masing 4 gol.
3. Bhayangkara FC
Ini adalah tim yang mengakhiri karier Milomir Seslija di Borneo FC Samarinda. Hasil imbang 2-2 pada pekan kesepuluh lalu. Disinyalir membuat manajemen Pesut Etam gerah atas kinerja tandang Milo.
Kedua tim bertemu sebanyak 12 kali. Dan hanya 2 laga yang berhasil dimenangi Sultan Samma cs. 6 laga berakhir imbang, dan 4 lainnya dimenangkan Bhayangkara. Rasio kemenangan Pesut Etam hanya 16,7% saja!
Tiga puluh gol mewarnai 12 laga itu, 16 milik Pasukan Samarinda, dan 14 milik tim milik Polri.
Matias Conti (4) dan Shane Smeltz (2) adalah pencetak gol terbanyak dalam duel kedua tim.
2. Persita
Tentu masih segar dalam ingatan dong. Persita jadi tim pertama musim ini. Yang bisa dapat poin di Stadion Segiri. Rekor selalu menang di kandang sendiri milik Borneo FC pun terhenti di angka 5 saja.
Karena pada partai kandang keenam pada 9 September lalu. Pesut Etam membiarkan Persita meraih 1 poin untuk merayakan hari ulang tahun klub asal Banten itu.
Total 3 kali Persita dan Borneo bertemu. Dan semuanya berakhir imbang. Sehingga rasio kemenangan Borneo atas Persita adalah 0%. Ckckck
Bukan hanya hasil pertandingannya saja yang berakhir imbang. Jumlah golnya pun imbang. Borneo 5, Persita 5.
Top skor dari duel ini adalah … tidak ada. Ada 10 pemain yang mencetak gol, dan itu artinya, kesepuluh pemain itu sama-sama mencetak 1 gol.
1. Sriwijaya
Ada yang menduga tim paling sulit dikalahkan Borneo adalah Sriwijaya? Ya, tim yang kini bermain di Liga 2 itu. Pernah 6 kali bertemu Pesut Etam. Dua laga berakhir imbang, dan 4 partai lainnya dimenangkan oleh Laskar Wong Kito!
Rasio kemenangan Borneo pun, sudah jelas, 0%. Fakta unik yang terjadi adalah, hanya pada musim 2016. Tepatnya di kompetisi ISC A. Partai kedua tim banjir gol. Rinciannya, 2-2 pada pekan ke-17, dan 3-2 pada pekan ke-34.
Setelah itu, pertemuan Borneo dan Sriwijaya selalu minim gol. 1-0, 1-0, 0-0, dan 1-0 adalah hasil 4 laga beruntun berikutnya.
Total ada 12 gol tercipta, 4 milik Borneo dan 8 kepunyaan Sriwijaya. Tidak ada top skor dalam pertemuan kedua tim.
Andai, Sriwijaya FC konsisten bertahan di Liga 1. Mungkin jalan ceritanya akan berbeda. Karena pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada 29 Juli 2018. Sementara Borneo mulai jago pada musim 2019. Ayo dong Sriwijaya, cepat comeback ke Liga 1. Si Pesut mau bantai kalian nih. Eh, yak an, Sut? (DRA)
Penulis: Ahmad A. Arifin
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Andi Harun-Saefuddin Zuhri Jawab Pertanyaan Panelis soal Birokrasi, Jumlah SMP, Sampah, hingga Jukir Liar di Debat Perdana Pilkada Samarinda
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Pemerataan Fasilitas Pendidikan, Komisi IV Dorong Pembangunan Sekolah Baru di Balikpapan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Soal Tunggakan Gaji Pekerja Teras Samarinda, Pemkot Tak Punya Kewenangan, Solusinya hanya Lewat Pengadilan Hubungan Industrial
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Pujian, Kritik, dan Saran Dian Rosita untuk Duta Wisata Samarinda 2024
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Warga Tani Aman Keluhkan Kondisi Jalan, Afif Rayhan Langsung Telepon Kepala Dinas
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Sugiyono Jalani Reses Pertamanya Sebagai Legislator Kaltim: Agenda Ini Bukan Formalitas
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Parkir Liar Ditanyakan di Debat Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun: Solusinya e-Parking, Penghasilan Jukir Dinaikkan Setara UMK
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Syarifatul Sa’diah: Pariwisata Berau Susah Dijual kalau Jalannya Jelek