BERITA
Ahli Kesehatan Soroti Pernyataan Selvi Ananda Tentang Pilihan ASI dan Susu Formula

Ahli kesehatan menyoroti pernyataan Selvi Ananda terkait ASI dan susu formula. Pemberian susu formula seharusnya diperlukan jika anak mengalami kekurangan nutrisi. Pemberian susu formula bukan tindakan wajib untuk mencegah stunting.
Sebuah video viral menarik perhatian publik. Video viral ini menampilkan Selvi Ananda, istri Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming yang sedang berbicara tentang pemberian ASI eksklusif kepada anak-anak sampai usia dua tahun.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @kabar_baru beberapa waktu lalu, Selvi Ananda menyatakan bahwa anak-anak sebaiknya diberi ASI sampai usia dua tahun, setelah itu baru dapat diberikan susu formula.
Pernyataan tersebut menuai sorotan dari publik, khususnya dari para ahli kesehatan. Dokter spesialis anak, dr. S T Andreas Christian Leyrolf.
Dokter spesialis anak ini mengatakan pemberian susu formula baru diperlukan jika anak mengalami kekurangan nutrisi, yang tidak dapat dipenuhi melalui makanan biasa.
“Kapan kita memberikan susu formula? Kalau kita menemukan bahwa makanan saja si anaknya itu tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jadi untuk menambah yaitu dengan susu formula tambahan dan diberikan untuk usia di atas 2 tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Andreas menyatakan bahwa pemberian susu formula bukanlah tindakan wajib untuk mencegah stunting.
ASI eksklusif dan makanan biasa sudah cukup asalkan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. Mengenai pencegahan stunting dengan susu formula, dr. Andreas menjelaskan bahwa susu formula yang digunakan haruslah khusus dan direkomendasikan oleh dokter anak.
“Untuk menambah kalori tidak harus menggunakan susu formula. Cuma biasanya anak-anak yang gizi buruk itu makanya kurang bagus sehingga diperlukan nutrisi tambahan yaitu susu formula yang tinggi kalori,” ungkapnya.
Susu merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan anak-anak karena mengandung banyak nutrisi, terutama protein hewani.
Namun, orang tua perlu berhati-hati dalam memilih susu untuk anak mereka. Sebaiknya, para orang tua berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan susu yang dipilih sesuai dengan kebutuhan anak.
Pemberian kental manis sebagai pengganti susu untuk anak merupakan kesalahan yang seharusnya dihindari.
Meskipun rasanya enak. Namun, kental manis tidak sehat dan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak. Penggunaan kental manis dapat menyebabkan risiko kesehatan serius karena tinggi gula dan rendah nutrisi penting.
Kental manis bisa menyebabkan masalah seperti obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak-anak. Selain itu, mengganti susu dengan kental manis dapat membuat anak kekurangan nutrisi vital seperti kalsium, vitamin D, dan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan otot.
Pemberian kental manis pada anak sebagai pengganti susu bukalan suatu keputusan yang bijak.
Sebaiknya para orang tua berkonsultasi dengan sebaiknya dokter atau ahli gizi untuk memilih susu yang sesuai dengan tahap pertumbuhan anak-anak.
Dengan cara ini, dapat dihindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan dan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan mereka. (rw)
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud