SEPUTAR KALTIM
Aliansi Mahasiswa Tak Ditemui Dewan Kaltim, Massa Aksi Tolak Kampus Kelola Tambang Dipukul Mundur Polisi

Ratusan mahasiswa Kaltim melakukan aksi di depan Kantor DPRD Kaltim. Namun tidak ada satupun pimpinan dewan yang menemui. Sekitar jam 6 sore, mereka dipukul mundur oleh aparat kepolisian menggunakan Water Cannon hingga membubarkan diri.
Belum lama ini Baleg DPR RI mengusulkan universitas dan UMKM agar mendapatkan izin untuk mengelola tambang. Usulan itu dimasukkan dalam Undang-Undang (UU) Minerba yang sedang dalam pembahasan DPR. Menyusul ormas keagamaan sempat mendapat izin mengelola tambang.
Pembahasan UU tersebut mendapat protes dari berbagai pihak. Utamanya yang tengah berkecimpung dalam dunia pendidikan, dosen dan mahasiswa. Utamanya yang berada di Kaltim, sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam batubara dan migas.
Aksi Mahasiswa di Kaltim
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kaltim melakukan aksi di depan Kantor DPRD Kaltim, Karang Paci, Kota Samarinda. Pada Kamis, 6 Februari 2025. Mereka melakukan long march dari Islamic Center.
Berbagai almamater kampus di Ibu Kota Kaltim, seperti Unmul, Untag, Politani, dan juga Polnes tampak terlihat. Mereka membantuk satu barisan untuk menuntut penolakan atas pembahasan Undang-Undang Minerba.
Aksi yang dijadwalkan pada jam 11 siang, baru mulai pada jam 2.30 siang. Mereka memenuhi halaman Kantor DPRD. Berhadapan dengan pasukan polisi yang menjaga gerbang depan. Menghalangi mahasiswa untuk masuk.
Sementara itu, barisan mahasiswa memaksa masuk. Sayangnya, ketika mereka hampir berhasil memasuki garis pagar, massa perempuan yang berada paling depan terhimpit. Kemudian terpaksa mundur ke belakang. Aparat kepolisian kemudian menutup pagar.
Hal itu menjadi menyulitkan para mahasiswa untuk masuk. Beberapa dari mereka kemudian memanjat pagar agar bisa masuk. Namun upaya itu tak banyak berhasil. Hingga kemudian massa aksi melakukan break untuk Salat Ashar di sana.
Barulah setelah itu, aksi kembali memanas. Semakin banyak mahasiswa yang memasuki gedung dengan memanjat pagar. Hingga setengah dari massa berada di dalam pagar, mereka berhasil masuk.
Beberapa saat kemudian, pagar akhirnya dibuka. Seluruh massa aksi bisa memasuki halaman Kantor DPRD Kaltim. Berhadapan dengan pasukan aparat kepolisian yang sudah lengkap dengan kostum pengamanan.
Mahasiswa melakukan orasi terkait tuntutan yang mereka bawa sembari membentangkan spanduk aspirasi. Aliansi mahasiswa ingin bertemu dan mengadu dengan pimpinan DPRD Kaltim. Sayangnya tak ada satupun dari unsur pimpinan yang berada di tempat untuk menemui massa aksi.
Tegas Menolak
Ketua Senat Fakultas Hukum Untag Andi Mauliana Muzakkir menyebut pembahasan UU Minerba tidak memiliki urgensi. Apalagi ikut melibatkan kampus dengan dalih meringankan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Dampak buruknya lebih besar. Sudah tercatat dari 2011, ada 41 anak meninggal dalam lubang tambang di Kaltim. Apa kabar kalau kampus dipaksa mengelola? Kami ingin sikap dari pimpinan DPRD,” katanya kepada media.
“Tridarma perguruan tinggi, kan pendidikan penelitian, dan pengabdian. Apa kabarnya tridarma pendidikan tinggi. Jika dicampurkan, mending jadi tempat komersil aja. Jangan ada pendidikan,” tambahnya.
Andi juga mengaku tak percaya jika dalih UU Minerba dalam rangka meringankan UKT. Sementara itu, dari 2012 kampus boleh melakukan bisnis di luar untuk pengelolaan keuangan. Namun UKT tetap mencekik.
“Dengan alasan UU Minerba diadakan, tidak ada yang percaya. Kami tidak ada yang mau jatuh ke pertambangan,” pungkasnya.
Massa Aksi Dipukul Mundur
Menjelang sore, jam menunjukkan hampir jam 6, aparat kepolisian sudah mulai memperingati massa aksi untuk mundur. Namun ratusan mahasiswa masih merapatkan barisan. Mereka masih melakukan orasi dan menunggu pimpinan dewan untuk hadir.
Jam menunjukkan pukul 6 sore lewat, aparat kepolisian memaksa untuk ratusan mahasiswa untuk mundur. Mereka mengeluarkan mobil Water Canon. Mobil itu semakin bergerak maju hingga memaksa mahasiswa untuk mundur.
Mobil dan gerombolan polisi terus mendekati mahasiswa, sembari menyemprotkan air dari mobil. Mahasiswa sampai basah kuyup hingga beberapa kesakitan. Sebanyak 2 orang, terpaksa diangkut ambulan.
Aksi kerjaran polisi dengan mahasiswa sampai memadati simpang 3 Karang Paci. Arus lalu lintas terpaksa dialihkan sebagiannya. Hingga selepas Magrib massa aksi baru membubarkan diri. Mereka akan kembali melakukan aksi susulan dengan massa yang lebih banyak lagi. (ens)
-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan