SEPUTAR KALTIM
Anggaran Pendidikan Kaltim 2023 Capai Rp3 Triliun, Serapan Tak Maksimal Masih Jadi Persoalan

Dari tahun ke tahun, anggaran pendidikan Kaltim selalu meningkat. Namun berbanding terbalik dengan realisasi serapan anggaran programya. Pemprov diminta untuk lebih maksimal.
Pendidikan harus menjadi prioritas untuk kemajuan daerah khususnya Kaltim. Pendidikan juga menjadi satu diantara penunjang untuk peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Guna menjadi tolak ukur pembangunan suatu daerah.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin mengungkapkan. Jika anggaran pendidikan di Kaltim dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Pemprov dan DPRD Kaltim selalu berkomitmen untuk melaksanakan Mandatory Spending sebesar 20 persen. Terbukti, pada periode tahun 2018 hingga 2021 anggarannya selalu meningkat.
“Tahun 2023 ini, sekitar hampir Rp3 triliun anggaran dikucurkan untuk pendidikan, itu melampaui dari 20 persennya,” ujarnya baru-baru ini.
Ditengah kenaikan anggaran saban tahun, dewan menilai masih ada kelemahan. Pemprov dianggap masih belum bisa memaksimalkan anggaran. Ia pun meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim meningkatkan kinerjanya. Agar mampi merealisasikan anggaran dengan maksimal.
“Ini yang kita sayangkan sebenarnya, realisasi Mandatory Spending sebesar 20 persen tidak begitu maksimal.”
“Dari tahun ke tahun, hanya 2018 yang cukup tinggi. Kita harapkan anggaran terhadap pendidikan ini digunakan dengan sebaik mungkin. Agar tidak ada silpa,” sambungnya.
Salehuddin puj memberikan satu contohnya. Yaitu SMA Negeri 3 Balikpapan. Yang harusnya butuh perbaikan untuk menjaga agar tidak terjadi longsor dan segala macam. Namun itu tidak terlaksana, karena kendalanya ada di Disdikbud. Mereka tidak dapat merealisasikan.
“Itu hanya contoh kecil. Kedepannya jangan ada langkah untuk memperlambat proses realisasi program pendidikan,” katanya.
Masalah seperti ini berdampak pada realiasi program pendidikan yang telah dianggarkan. Nyatanya, Pemprov Kaltim sebagai pelaksana hanya mampu sekitar 16 persen bagi sektor pendidikan diselesaikan, jauh dari target realisasi 20 persen.
Hal ini harus menjadi perhatian serius untuk diselesaikan. Karena bicara pendidikan, bicara generasi yang akan datang.
“5 sampai 10 tahun kedepan, kita sudah pasti harus melakukan regenerasi untuk melanjutkan pembangunan di daerah kita. Tapi kalau realisasi program pendidikan masih kurang maksimal, ini menjadi catatan penting,” pungkasnya. (*/sgt/am)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Harumkan Nama Daerah, Kwarda Kaltim Ukir Prestasi di Ajang Pramuka Nasional
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga TBS Sawit di Kaltim Naik, Petani Plasma Ikut Tersenyum
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Tegaskan Program Gratispol Umrah untuk Marbot Berjalan Bertahap dan Tepat Sasaran
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Umumkan Hasil Akhir Seleksi Direksi BUMD, Ini Daftarnya
-
SAMARINDA4 hari ago
DP3A Kaltim Dorong Samarinda Segera Miliki Sekolah Ramah Anak
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sineas Muda Kaltim Hadirkan 5 Film Pendek Bertema Budaya dan Pendidikan