SEPUTAR KALTIM
Anggota DPRD Kaltim Andi Satya Dorong Peningkatan IPM di 3 Kabupaten yang Masih Rendah

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kaltim tercatat lebih tinggi sedikit dari angka nasional. Sementara di level kabupaten/kota, 3 daerah berhasil lampaui angka nasional. Namun 3 daerah lainnya masih rendah. Andi Satya minta IPM jadi perhatian menuju Indonesia Emas 2045.
Secara umum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penentu keberhasilan pemerintah daerah dalam kemajuan pembangunan. Di dalamnya meliputi berbagai aspek, seperti harapan hidup, pendidikan, dan tingkat standar hidup.
Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Kaltim dalam masa pemerintahan Isran-Hadi, Indeks Pembangunan Manusia di Kaltim terus mengalami peningkatan. Teranyar pada 2023 lalu, IPM Kaltim melampau angka nasional yang sebesar 74,39.
Kaltim, pada tahun lalu, mencatatkan IPM 78,20 dan menempati posisi ke-3 tertinggi secara nasional. Berada di bawah Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemprov Kaltim sendiri teus berupaya meningkatkan angka tersebut.
3 Daerah yang Kurang, Perlu Atensi
Angota DPRD Kaltim Andi Satya Adi Saputra mengapresiasi keberhasilan yang dicapi oleh Pemprov Kaltim. Utamanya beberapa kabupaten/kota yang IPM-nya melampaui angka nasional. Seperti Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang.
Andi Satya mencatat Kota Samarinda angka IPM-nya mencapai 82,32, disusul Kota Balikpapan dengan 81,66, dan Bontang di angka 81,56. Sementara yang masih tercatat rendah di bawah angka nasional, ada Penajam Paser Utara, Kutai barat, dan Mahulu.
“Ini patut dibanggakan, tapi harus berhati-hati, masih ada kabupaten kota yang di bawah rata-rata nasional. Kita harus mengejar ketertinggalan,” kata Andi Satya belum lama ini.
Andi Satya menambahkan, bayi yang lahir di Kaltim memiliki angka harapan hidup mencapai 74 tahun. Namun dari segi pendidikan, Kaltim masih banyak tertinggal. Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah untuk berbagai sektor yang masih menjadi PR.
Andi berharap Kaltim bahkan Indonesia bisa mencapai bonus demografi dalam beberapa tahun mendatang. Jika itu dapat dicapai, maka visi Indonesia Emas 2045 bukan hal yang tidak mungkin untuk dirasakan.
“Tapi kau itu tidak menjadi perhatian, Indonesia Emas 2045 bisa gagal,” pungkasnya. (adv/ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Catat Lompatan Besar dalam Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
NUSANTARA5 hari ago
Program MBG Bantu Anak Kuli Bangunan Dapat Pekerjaan: “Sekarang Bisa Bantu Keluarga”
-
NUSANTARA2 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
PARIWARA3 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025