SOSOK
Angkat Budaya Lewat Film, Duta Wisata Samarinda Remyza Baihaqi Menikmati Bermain Peran

Selain sebagai Duta Wisata Samarinda 2023, Remyza Baihaqi juga sudah main di beberapa film pendek lokal. Sekaligus mengangkat budaya lokal Kaltim dan memajukan ekraf. Ajak anak muda melek budaya dan wisata.
Meski belum banyak menunjukkan taringnya, namun perfilman lokal di Kalimantan Timur (Kaltim) terus melangkah berkembang. Mengangkat kekayaan alam, budaya, sejarah, dan juga sektor pariwisata.
Dari beberapa film Indonesia yang tayang di bioskop, pernah ada yang mengangkat kebudayaan Kaltim sebagai alur dan latar. Seperti pada Erau Kota Raja pada 2015, kisah cinta berbalut kebudayaan Kutai Kartanegara.
Sementara film lokal, masih belum banyak daftarnya, pun belum banyak dikenal. Misalnya Perisai Mahakam, Ketika Adzan Sudah Tidak Lagi Berkumandang, Mahakam Love Story, hingga Yupa Aksara Pertama.
Yang terakhir, mengangkat tema sejarah. Film berjudul Yupa Aksara Pertama itu diproduksi sekitar September 2022. Menceritakan soal sejarah prasasti yupa yang pertama di Kaltim. Sekaligus sejarah kerajaan di Benua Etam.
Duta Wisata Samarinda Bermain Peran
Duta Wisata Samarinda 2023, Remyza Baihaqi menjadi aktor utamanya. Selain film pendek 24 menit itu, Remyza juga sudah terjun di dunia film lokal sejak 2020. Menjadi aktor sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Remyza menyebut, film pendek Yupa Aksara Pertama sempat tayang di bioskop selama 3 hari. Lalu diunggah dan bisa ditonton secara bebas di platform YouTube. Pada akun BPK Kaltimtara Wilayah XIV.
“Kalau misalnya untuk film dokumenter dan kebudayaan, baru itu. Kalu film lain, lebih ke kayak cerita sinetron gitu aja. Beberapa belum tayang publik,” jelasnya Selasa 11 Juni 2024.
“Sisanya saya main sinetron aja. Biasanya di TVRI per project. Terbaru judulnya Anak Indonesia dengan latar cerita di Bontang pada 2023,” tambahnya.
Menurutnya sebagai aktor, dirinya yang terjun di dunia film lokal ikut mendukung perannya sebagai duta wisata. Karena film juga termasuk dari sub-sektor ekonomi kreatif dalam pariwisata.
Remyza pengin kalau perannya itu bisa mengajak anak muda untuk melek terhadap kebudayaan dan wisata di Kaltim. Apalagi lewat film, meski film pendek, juga jadi media yang pas untuk mengedukasi generasi saat ini.
“Nanti di bulan Agustus juga rencananya bakal ada produksi film lagi soal sejarah,” sambung Remyza.
Baginya, sektor film lokal sudah mulai berkembang. Namun belum banyak terekspose. Sehingga menurut Remyza harus dibarengi dengan promosi agar lebih banyak yang mengetahui film Kaltim.
“Promosinya dinaikkan lagi. Biar orang tau Kaltim itu gimana, kita juga punya film lokal,” pungkasnya. (ens/fth)
-
PARIWARA4 hari ago
Yamaha Indonesia Hadirkan Warna Baru NMAX “TURBO” dan NMAX NEO, Tampilkan Performa dan Fitur Premium
-
PARIWARA3 hari ago
Yamaha Raih Tiga Penghargaan di Marketing Excellence Awards 2025, Bukti Konsistensi Inovasi dan Strategi Pemasaran Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Seluruh Gubernur Hadiri Rapat Koordinasi Pembangunan IKN dan Pengukuhan APPSI di Nusantara
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
KORMI Kaltim Siapkan Festival Olahraga Masyarakat FORDESWITA 2025 di Destinasi Wisata Derawan
-
PARIWARA5 hari ago
Tak Pernah Padam! Semangat Gen-Z Terus Menyala Pada Puncak Acara Fazzio Youth Festival di Yogyakarta
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
IKN Perkuat Komitmen Penghijauan di Hadapan Gubernur Seluruh Indonesia
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Rudy Mas’ud Sampaikan Orasi Perdana di IKN: Saatnya Sinergi Kuat Daerah Dimulai
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Tegaskan Pengangkatan Dewan Pengawas RSUD Sesuai Aturan Hukum