POLITIK
Anies Janji Tuntaskan Ketimpangan di Kalimantan Timur

Anies Baswedan menilai banyak ketimpangan yang terjadi di Kaltim. Seperti jalanan rusak, kondisi ekonomi di kabupaten dengan perkotaan. Nah, ia berjanji akan mengatasi masalah itu.
Capres Anies Baswedan menghadiri kampanye akbar di Samarinda pada Rabu 10 Februari 2024. Bertempat di Lapangan Parkir GOR Kadrie Oening.
Dalam kunjungan kedua kalinya ke Samarinda tersebut. Anies pun disambut antusias oleh ribuan pendukung dari berbagai wilayah yang ada di Kaltim.
Eks gubernur Jakarta mengaku gembira melihat antusiasme masyarakat yang hadir. Ia yakin bahwa masyarakat yang datang tulus mendukungnya tanpa iming-iming imbalan.
“Masa yang datang bukan mau direndahkan dengan rupiah. Mereka memiliki harga diri tidak diperjualbelikan,” ungkapnya, Rabu 7 Februari 2024.
“Kita di sini berkumpul bukan sekadar tatap muka. Bukan sekadar tatap mata. Tapi ingin merapatkan barisan 7 hari dari sekarang Indonesia akan menentukan arahnya ke depan,” sambungnya.
Dalam orasinya, Anies menyebut beberapa permasalahan di Tanah Air.
“Salah satu masalah terbesar di RI sekarang ini ketimpangan, ketidakadilan antara kota dan desa serta pusat dengan pelosok. Antara yang terdidik dan tak berkesempatan terdidik,” tegasnya.
Ketimpangan di Kaltim
Permasalahan ketimpangan ini, katanya, telah terjadi selama 30 tahun lamanya. Namun hingga kini, permasalahan tersebut belum juga menemukan jalan keluarnya.
“Saya tinggal di Kaltim 1994 waktu itu sebagai mahasiswa melakukan pelatihan pada anak-anak muda. Dari pelosok kaltim untuk menuju ke lokasi pelatihan ada yang menggunakan kapal sampai 4 hari. Pada saat itu saya menyaksikan dari dekat apa yang dimaksud ketimpangan,” katanya.
Ia juga menyoroti kerusakan jalan di Kaltim yang sudah bertahun-tahun tidak ditangani. Anies menduga, kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh dua faktor, yakni korupsi dan abai.
“Tidak sulit memperbaiki jalan rusak. Ada yang disebabkan korupsi ada yang disebabkan abai. Tidak dianggap penting tidak dikerjakan, tidak ada alokasi anggaran,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa ketimpangan ini bukanlah persoalan yang bisa dianggap remeh dan dibiarkan menahun tidak selesai.
“Mereka menginginkan yang sama di perkotaan. Banyak anak kita di pelosok Tanah Air tapi gak punya kesempatan,” pungkasnya. (dmy/fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai