BALIKPAPAN
Atasi Masalah Banjir, Pemkot Balikpapan Mulai Fokus Tangani Hulu hingga Hilir Tahun Depan

Persoalan banjir yang menjadi keluhan rakyat hingga dikritik oleh Fraksi DPRD Balikpapan mendapat respon cepat dari Pemkot Balikpapan. Yang akan menuntaskan masalah banjir dari hulu hingga hilirnya mulai tahun depan.
Masalah banjir masih menimpa Kota Balikpapan dikala hujan dengan intensitas tinggi. Menjadi penderitaan dan keluhan warga hingga ramai di media sosial. Persoalan ini sudah menjadi masalah sejak lama. Khususnya di wilayah yang memang menjadi langganan banjir.
Hingga akhirnya, sejumlah Fraksi di DPRD Balikpapan menyuarakan hal tersebut. Kala Rapat Paripurna ke-16 Masa Sidang II Tahun 2024, di Hotel Grand Senyiur, Senin 19 Agustus 2024 lalu.
Namun, Pemkot Balikpapan memastikan program penanganan banjir terus dilakukan. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin.
Ia angkat bicara terkait sorotan Fraksi-fraksi DPRD Balikpapan mengenai persoalan banjir yang dianggap belum tuntas di Kota Beriman.
Muhaimin bilang, sesuai laporan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, bahwa proyek penanganan banjir belum sepenuhnya selesai dikarenakan masih berproses. Dan pekerjaan itu, akan kembali dilanjutkan pada tahun 2025.
Salah satu proyek penanganan banjir, yaitu normalisasi DAS Ampal. Yang seharusnya harus dilakukan dari hulu hingga hilirnya.
“Kalau menurut teman-teman DPU, proyek banjir ini memang belum selesai dan masih berproses.”
“Karena kalau berbicara mengenai DAS Ampal, itu mesti menyelesaikan dari hulu ke hilir,” ungkapnya saat ditemui media usai mengikut Rapat Paripurna di Hotel Gran Senyiur, Senin 19 Agustus 2024.
Muhaimin menjelaskan, yang sudah dilakukan pemkot yaitu menyelesaikan proyek untuk mengurai banjir di titik DAS Ampal.
Sedangkan, kata dia, fokus menyelesaikan hilir ke hulu masih berproses. Dan itu akan kembali dilakukan pada tahun depan.
“Artinya, pekerjaan pengendalian banjir ini bukan hanya di DAS Ampal, tapi kan pekerjaannya dari hulu ke hilir.”
“Semoga nanti berproses dan berprogres, sehingga diharapkan proyek dari hulu ke hilir bisa dilaksanakan dan ditangani seperti pintu air di bawah hotel Zurich,” sebutnya.
Tak hanya itu, Muhaimin juga merencanakan untuk pengadaan bendali atau bozem. Yang akan ditempatkan di titik-titik yang masih menjadi langganan banjir.
“Dan Balikpapan mesti memaksimalkan pengadaan bendali atau bozem. Nah kita kurangnya di situ,” tegasnya.
Muhaimin menyadari, untuk menuntaskan persoalan banjir bukanlah perkara mudah. Harus diselesaikan dari hulu hingga hilirnya. Dan perlu kerjasama antar semua dinas terkait.
Mulai dari mengerukan atau pengerjaan drainase, hingga melakukan reboisasi di kawasan hutan-hutan Kota dan lindung.
“Semoga diprogram berikutnya ada sinergi antara Disperkim, Dinas Perizinan, DLH dan teman-teman DPPR, supaya pengerjaan untuk pengendalian DAS Ampal itu harus bersama-sama dituntaskan dari hulu sampai ke hilir.”
“Jadi dikerjakan bersama-sama tidak sendiri-sendiri, untuk antisipasi banjir dalam langkah jangka panjang,” tandasnya. (kk/am)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda