PPU
Bejat! Kakek 71 Tahun di PPU Cabuli Sembilan Bocah SD
Polres Penajam Paser Utara (PPU) mengamankan seorang Kakek berinisial M (71) lantaran melakukan tindak pidana kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Yakni sembilan orang anak yang masih duduk di bangku SD.
Sembilan korban yang didampingi dengan orang tua masing-masing, dengan rincian yaitu tiga anak Laki-laki dan enam anak perempuan.
“Kami yang menerima laporan terkait aksi pencabulan tersebut pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022, langsung menindak lanjuti laporan tersebut dan langsung melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan tersebut lah berhasil kita amankan seorang Kakek yaitu M (71),” kata Kasat Reskrim Polres PPU Polda Kaltim Iptu Dian Kusnawan.
Aksi pencabulan yang dilakukan pelaku M diketahui pada hari Jumat tanggal 05 Agustus 2022 sekitar pukul 19.30 Wita. Pelapor diberitahu oleh anaknya yaitu KAP (11) bahwa bokongnya pernah dipegang terlapor serta disuruh untuk berciuman dengan teman laki-laki sebayanya.
Atas informasi tersebut pelapor menginformasikan ke groub WhatsApp (WA) paguyuban orang tua siswa SD.
Kemudian hari Rabu tanggal 10 Agustus 2022, sekira pukul 10.00 Wita pihak sekolah melakukan pertemuan dengan para wali siswa korban dan benar diketahui dan diperoleh informasi bahwa banyak siswa yang sudah menjadi korban pencabulan oleh terlapor yaitu M.
Modus terlapor yaitu menawarkan jualan mainannya ke anak-anak sekolah SDN 005 Waru. Kemudian terlapor melakukan pencabulan dengan cara yaitu kepada anak laki-laki meremas kemaluan anak-anak SDN 005 Waru tersebut dari luar celana dan kepada anak perempuan meremas payudara dan memegang bokong anak-anak tersebut. Serta menyuruh anak-anak untuk berciuman dengan teman lainnya.
Dari kejadian tersebut orang Tua Siswa-siswi SDN 005 Waru yang merasa keberatan terhadap perbuatan terlapor langsung membuat pengaduan ke Polres PPU.
Saat ini, pelaku telah ditahan di Polres PPU untuk diproses lebih lanjut.
“Atas perbuatannya pelaku ini akan kami jerat dengan Pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi UU Jo Pasal 76E UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo Pasal 64 KUHP dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun,” ungkapnya. (redaksi)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA6 hari yang lalu
Mengenal Pisang Kepok Grecek dari Kutim yang Sudah Go Internasional
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Resmi Gantikan Persija, Borneo FC Satu Grup dengan Buriram United di Group B ASEAN Club Championship
-
SAMARINDA6 hari yang lalu
Aliansi Pedagang BBM Eceran di Samarinda Kompak Ajukan Izin
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Melempem di 4 Laga Terakhir, Ratusan Pusamania Geruduk Latihan Borneo FC; Sampaikan Keluhan dan Dukungan, Minta Tim Fokus Kejar Gelar
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Dipermak MU 4-0 di Pertemuan Terakhir, Youngstar Borneo FC Sebut Timnya akan Tampil Lebih Kuat di Championsip Series
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
5 Pemain Borneo FC yang Punya Pengalaman Main di Kompetisi Internasional Antarklub
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Fajar dan Pluim Tersedia, Borneo FC Bawa Skuad Terbaiknya ke Madura
-
SAMARINDA1 minggu yang lalu
Tiru Gold View Jembatan Thailand, Jembatan Achmad Amins Samarinda Bakal Dipercantik Tahun Depan