Connect with us

SAMARINDA

Belajar Bersama Maestro, Seni Musik Gambus Hidup Kembali di Kaltim

Published

on

Belajar Besama Maestro Musik di Taman Budaya Kaltim. (Adpimprov Kaltim)

Gambus kembali hidup di tangan generasi muda Kaltim. Melalui program Belajar Bersama Maestro Musik, siswa dan pegiat seni diajak menyelami permainan, pembuatan, hingga sejarah instrumen tradisional Bumi Etam.

Gambus, yang bagi sebagian pelajar dianggap sebagai alat musik tua, kembali hidup di Taman Budaya Kalimantan Timur (Kaltim), Senin, 22 September 2025. Melalui program Belajar Bersama Maestro Musik, generasi muda diajak menyelami permainan, pembuatan, hingga sejarah salah satu warisan budaya Bumi Etam.

Kegiatan yang digelar UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim ini berlangsung di Gedung Rinjani selama empat hari, 22–25 September 2025. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Seni Musik Gambus: Memahami Permainan, Pembuatan, dan Sejarah”.

Tiga narasumber utama dihadirkan, yakni Juwita, penampil gambus perempuan asal Kaltim; Asril Gunawan, etnomusikolog Universitas Mulawarman; serta Syarifuddin atau Katal, seniman lokal dengan pengalaman panjang menghidupkan tradisi gambus.

Puluhan peserta dari lima SMA dan empat sanggar budaya di Samarinda berkesempatan mengikuti sesi teori hingga praktik bersama para maestro. Sebagai pengantar, materi mengenai sifat dasar seni juga diberikan oleh Widagdo Budi Prayogo.

Acara resmi dibuka oleh Plt Kepala UPTD Taman Budaya Kaltim, Herdiansyah. Dalam sambutannya, ia mengajak generasi muda untuk tidak ragu belajar dan memanfaatkan kesempatan emas ini.

“Adik-adik jangan takut belajar. Ini kesempatan langka. Gunakan sebaik-baiknya, gali ilmunya dan jangan segan bertanya,” pesannya.

Herdiansyah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan ruang tumbuh untuk memperkuat wawasan, keterampilan, sekaligus kecintaan terhadap seni tradisi.

“Kami ingin adik-adik peserta memiliki bekal berharga, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap seni budaya daerah,” ujarnya.

Melalui program ini, seni gambus tidak hanya dipelajari, tetapi juga dihayati langsung dari maestro. Harapannya, lahir seniman muda Kaltim yang mampu merajut nada sekaligus merawat budaya sebagai bagian dari jati diri daerah. (sefty/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.