SEPUTAR KALTIM
Berbagai Arsip Kebencanaan Kaltim akan Segera Dikelola

Kaltim tak lepas dari bencana. Mulai dari banjir, karhutla, hingga Covid-19. Semua peristiwa bencana itu menghasilkan arsip yang tersimpan di BPBD Kaltim. Semua arsip itu akan segera dikelola.
Meski kawasan Provinsi Kalimantan Timur diklaim sebagai minim bencana. Namun tetap tidak bisa lepas dari berbagai peristiwa kebencanaan. Termasuk karena tidak adanya gunung berapi di Kaltim, membuat benua etam terbebas dari ancaman bencana vulkanologi.
Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 13 potensi bencana di Kaltim. Di antaranya banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kemudian kekeringan, tanah longsor, hingga pandemi Covid-19 yang baru saja berlalu.
Dengan demikian BPBD Kaltim selalu berupaya siap siaga untuk melaksanakan penanggulangan bencana di Kaltim. Dari pelaksanaan Penanggulangan Bencana itu kemudian menghasilkan ribuan arsip. Yang penting dan berharga.
Jika ribuan arsip itu tidak tertata dengan baik. Maka akan menghasilkan ketidakefektifan kerja dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di Kaltim. Sementara jika tertata dengan baik akan memudahkan perencanaan dan pengambilan keputusan hingga meminimalisir terjadinya bencana serupa.
Kemudian melindungi aset dan kekayaan intelektual, mendukung pelayanan publik, arsip juha sebagai bahan pertangungjawaban atas keuangan negara, hingga pembelajaran bagi anak cucu dan perlindungan eksistensi bangsa.
Termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim. Telah menyimpan ribuan arsip dari berbagai kegiatan penanggulangan bencana di Kaltim selama beberapa tahun terakhir. Namun belum terkelola dengan baik.
Kepala Sub Bagian Umum BPBD Fahrijal mengaku pihaknya akan segera melakukan pengelolaan dan penataan arsip penanggulangan kebencanaan di Kaltim. Karena pihaknya telah memiliki record center kearsipan.
“Kalau bencana macam-macam ya, ya banjir, ya terutama kita ikut juga kan yang di Poso Sulawesi. Masalah covid juga ada. Tentang literasi pendidikan kebencanaan. Anak-anak sekolah yang ingin belajar tentang kebencanaan,” jelas Fahrijal belum lama ini.
Selain itu, BPBD Kaltim juga tengah berupaya mengumpulkan dan menyelamatkan arsip Covid-19. Karena termasuk arsip khusus yang harus dikelola sendiri dan terpisah. Sebab masuk peristiwa luar biasam
“Itu nanti tiap-tiap bidang harus ada, arsip yang di keuangan juga harus ada arsip Covid itu kan. Di bidang lain juga ada. Itu yang penting sebetulnya. Berhubungan dengan bencana sih,” pungkasnya. (ens/fth)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan