SAMARINDA
Berkat Kerja Keroyokan, Pemkot: Titik Banjir di Samarinda Sudah Berkurang

Pemkot Samarinda menilai titik banjir berkurang pada 2 tahun terakhir. Hal ini terjadi berkat sinergitas dan pembagian kerja dengan Pemprov Kaltim dan BWS.
Menurut laporan di laman Diskominfo Samarinda. Progres program pengendalian banjir di Kota Tepian mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sistem pengendalian dari hulu ke hilir. Serta sinergitas antarpemerintah. Membuat program berjalan efektif dan hemat biaya.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Samarinda, Hendra Kusuma yang mewakili Kadis Desy Damayanti. Mengatakan bahwa sinergitas dengan pemprov dan Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda punya peranan vital.
Selain menangani wilayah yang lebih luas, pemkot juga tidak harus mengeluarkan dana ekstra dari APBD Samarinda.
“Pemkot Samarinda kebagian tugas berupa penyelesaian masalah sosial yaitu pembebasan lahan. Selama dua tahun ini cukup banyak yang kita bebaskan untuk membersihkan bantaran sungai. Demi mendukung kelancaran kegiatan normalisasi.”
“Pemprov Kaltim kebagian tugas buat normalisasi sungainya. Sementara dari BWS yang bertugas melakukan penurapan di sepanjang bantaran sungai. Jadi kita berkolaborasi.”
“Intinya, ada yang dilakukan hanya dengan APBD Kota Samarinda, tapi ada juga yang berkolaborasi,” jelas Hendra Kusuma, Selasa 3 Januari 2023.
Selain kerja keroyokan di sektor Sungai Karang Mumus. Dalam 2 tahun terakhir pemkot juga melakukan pelebaran drainase dan peningkatan jalan. Di sekitaran Mall Lembuswana. Baik segmen Jalan Soetomo maupun Jalan S. Parman.
Hasil dari pekerjaan itu, kata Hendra, genangan banjir yang biasa terjadi di sana nyaris tidak ada lagi.
“Tinggal sedikit tembusan di ujung dekat SKM di Jalan S Parman. Kalau sudah beres itu, nanti lebih maksimal lagi pengendalian banjir di lokasi sekitar,” lanjutnya.
Titik lainnya yang juga menjadi perhatian besar adalah segmen Simpang Sempaja. Yang terintegrasi dengan proyek pelebaran drainase dan peningkatan kapasitas Jalan A.W Sjahranie.
Meski belum tuntas keseluruhan, namun progres pengendalian banjir di segmen tersebut juga mulai terlihat. Rencananya dalam tahun ini pemkot akan membuat tembusan ke SKM melewati Sungai Sempaja di Rapak Benuang.
“Juga di segmen Jalan DI Pandjaitan. Di situ juga kita berkolaborasi untuk pelebaran sistem drainase dan peningkatan jalan.”
“Hasilnya sudah sangat kelihatan. Padahal lokasi itu dulunya cukup parah. Bahkan kalau banjir pagi-pagi, sampai banyak warga yang tidak bisa berangkat kerja.”
“Memang pengendalian banjir ini sistem. Tapi yang jelas, hasilnya di lapangan sudah sangat kelihatan dan warga sendiri juga bisa merasakan langsung,” terang Hendra.
Tak hanya menjalin sinergitas antarpemerintah. Pemkot Samarinda juga berkolaborasi dengan Tim Hantu Banyu. Hendra bilang, tim ini cukup membantu. Terutama dalam kegiatan normalisasi drainase skala kecil.
Terlebih normalisasi drainase dalam gang juga tercakup dalam dana Probebaya. Sehingga lagi-lagi, ada sumber dana terpisah dan tambahan tenaga untuk memaksimalkan program pengendalian banjir. (dra)
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
BALIKPAPAN1 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT