Bertahan Sampai 5 Generasi, Guang Dong Masih Konsisten Sajikan Barongsai Tonggak

Sudah terbentuk sejak 1999. Komunitas Barongsai Guang Dong Lion Dance Samarinda masih bertahan dan eksis sampai saat ini. Bahkan sudah sampai 5 generasi. Berbagai prestasi dan panggung sudah dijajal.

Era Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Menjadi jalan baru bagi komunitas Tionghoa untuk memeluk kembali jati dirinya. Sebab pada tahun 1999 pertunjukan barongsai boleh ditampilkan ke publik.

Itu juga menjadi napas baru bari Komunitas Barongsai Guang Dong Lion Dance di Samarinda. Yang sebetulnya sudah ada sebelum 1999. Namun tidak bisa eksis karena masih dilarang.

Sementara saat ini, barongsai justru jadi pertunjukkan yang dinanti oleh banyak orang. Tak terbatas pada etnis Tionghoa. Selain jadi pertunjukkan, juga dihargai sebagai kesenian, bahkan olahraga.

Nama Guang Dong, diambil dari nama suku dalam masyarakat Tionghoa. Dari paguyuban atau perkumpulan warga Guang Dong di Samarinda. Kemudian dibentuk satu komunitas barongsai.

Yang awal mulanya oleh anak-anak, remaja, dan orang tua di dalam paguyuban itu. Kemudian terus berkembang sampai saat ini. Yang usianya sudah lebih dari dua dekade. Alias 25 tahun.

Ciri Khas Barongsai Guang Dong Lion Dance

Barongsai Guang Dong Lion Dance terkenal dengan keberaniannya bermain atraksi tonggak. Karena di antara komunitas barongsai. Jarang yang berani untuk bermain tonggak.

Karena barongsai tonggak memiliki risiko yang cukup besar. Karena ketinggiannya pun bikin ngeri. Sudah sesuai ukuran internasional. Mulai dari 120 cm, 150 cm, 170 cm, 190 cm, sampai 2,5 meter. Perlu banyak latihan dan keberanian. Sebab pijakannya pun kecil.

Untuk barongsai tonggak sebenarnya masuk ke barongsai modern. Karena secara tradisional, sebetulnya menaiki bangku, kursi, dan meja atau bermain di lantai. Sementara yang tonggak digunakan tanpa mengubah gerakan inti. Jadi gerakannya masih tetap otentik.

Kunci Eksistensi

Pembimbing Barongsai Guang Dong, Achien menyebut satu kunci dari bertahannya komunitas barongsai sampai saat ini adalah regenerasi. Sampai saat ini Barongsai Guang Dong Lion Dance sudah sampai 5 generasi.

“Kami yang dulu main, gantian mengajarkan kepada generasi baru. Gitu terus. Dulu kami main, sekarang mengurus,” jelas Achien Selasa, 6 Februari 2024.

Achien cerita, kalau awal terbentuk. Anggota cukup banyak. Terdiri atas orang tua, remaja, sampai anak-anak. Namun lambat laun, sudah didominasi oleh para generasi muda. Dan kini masih ada sekitar 25-30 orang.

Belajar dari Usia SD

Jumlah anggota yang ada saat ini, kebanyakan didominasi oleh anak-anak yang maish bersekolah. Mulai dari usia SD sampai SMA, bahkan kuliah dan bekerja. Rata-rata usia belasan sampai 20-an.

Bagi anak-anak yang baru belajar. Harus punya modal keberanian. Itu yang utama. Kemudian diajarkan berbagai gerakan dasar. Seperti naik kursi, kuda-kuda, hingga melompat.

Jika gerakan dasar sudah oke. Bisa belajar ke gerakan dengan level yang lebih tinggi. Makin lama, kalau sudah jago, barulah belajar bermain tonggak. Sampai bisa untuk ikut tampil pertunjukkan.

Selain bermain barongsai. Anak-anak pun boleh jika suka dan ingin mengembangkan diri dalam musik barongsai. Tak harus bermain loncat tonggak, tapi bisa bermain alat musiknya.

“Untuk bisa tampil sendiri biasanya perlu latihan 1 sampai 2 bulan. Tapi tergantung anaknya lagi. Ada yang lebih lama. Tapi durasi itu masih main simpel aja. Yang penting berani, kalau enggak berani jangan dulu,” tambah Achien kepada Kaltim Faktual.

Dalam proses latihan sendiri. Tidak hanya soal fisik. Selain latihan fisik, bagian materi juga disampaikan dalam sesi latihan. Termasuk sinkronisasi antara musik dan gerakan.

Permainan Guang Dong Lion Dance

Komunitas Guang Dong Lion Dance sudah berhasil menjuarai berbagai kompetisi. Di berbagai PON, tak jarang membawa medali emas atau perak. Kemampuannya tak perlu diragukan.

Untuk penampilan atraksi. Diisi oleh pemain musik dan barongsai. Totalnya 8 orang. Dua orang memainkan barongsai dengan kostum singa. Kemudian 6 orang bermain musik. Tambur 1 orang, simbal 4 orang, dan knong 1 orang.

Untuk meminimalisir risiko kecelakaan akibat ketinggian. Para pemain barongsai juga dibekali cara jatuh yang baik. Sehingga ketika tidak sengaja terjatuh pun, sudah ada teknik agar tidak fatal.

Dalam setiap penampilan, biasanya ada cerita yang mengiringi. Agar pesan yang ingin disampaikan bisa sampai kepada para penonton. Dengan durasi standar 7-10 menit.

Tapi kalau bermain di lantai tanpa tonggak, bisa lebih lama. Bebas, sesuai permintaan dan kemampuan pemain barongsai.

“Kuncinya menjaga kondisi fisik. Kalau fisik kuat, mental akan juga kuat. Keberanian dan juga naik. Pastinya olahraga dan makan sangat dijaga,” kata Achien.

“Kadang kalau mau nampil juga ada vitamin, buat nambah semangat mereka.”

Terima Job di Banyak Momen

Guang Dong Lion Dance banyak mendapatkan panggilan dari berbagai momen. Utamanya ketika perayaan Mooncake, Imlek, dan cap go meh. Di samping itu, pernah juga mengisi acara ulang tahun, dan sering mengisi acara grand opening suatu instansi.

Yang paling unik. Achien bilang. Pernah diundang untuk acara tasmiyahan. Acara syukuran untuk pemberian nama yang identik dengan ritual keagamaan Islam.

“Itu sampai tutup jalan, izin keramaian. Waktu itu Covid-19 udah mulai reda. Sampai saya dimintain kartu identitas komunitas. Jadi kita main di jalan.”

Guang Dong Lion Dance Terbuka Untuk Umum

Saat ini, pada generasi ke-5. Komunitas Guang Dong Lion Dance yang awal terbentuk atas suku. Kini sudah terbuka untuk umum. Terbuka bagi siapapun yang ingin belajar barongsai.

Keanggotaan yang ada saat ini pun. Tidak hanya berasal dari paguyuban Guang Dong. Namun sudah dari berbagai asal.

“Kami tidak membatasi suku atau agama. Yang penting berani, umurnya cukup. Kalau mau belajar ya boleh,” pungkasnya. (ens/dra)