OLAHRAGA
ULASAN: 3 Momen Blunder Borneo FC saat Dikalahkan Persikabo 1973
Kekalahan Borneo FC Samarinda dari Persikabo 1973 disebabkan oleh gagal fokusnya barisan pertahanan Pesut Etam. Berikut adalah 3 momen blunder berujung tri gol untuk tim tuan rumah.
Jebolnya gawang Borneo FC Samarinda sebanyak 3 kali bukan hanya menjadi tanggung jawab penjaga gawang saja. Ataupun satu, dua pemain belakang Pesut Etam.
Rangkaian blunder individu, ditambah lemahnya koordinasi lini belakang. Atau yang disebut pelatih Milomir Seslija, bahwa pemainnya hilang fokus. Membuat gawang Borneo FC begitu empuk buat dibobol pada laga kontra Persikabo 1973, Sabtu (3/9/22).
Blunder Pato
Sebelum membuat 1 gol dan 1 asis di laga tersebut. Matheus Pato lebih dulu membuat kesalahan fatal di babak pertama. Kejadiannya pada menit ke-14. Persikabo mendapat tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Borneo FC.
Bola sepakan Dybal meluncur ke arah pagar betis di kotak penalti Borneo FC. Alih-alih menuju pemain Persikabo, bola justru mengarah tepat ke Pato. Dalam tekanan, pemain Brazil tidak mengontrol bola terlebih dahulu. Ia langsung melakukan sapuan dengan tendangan loncat.
Nahas, bola sapuannya justru melipir ke kanan, mendekati mulut gawang. Bola secara tidak sengaja mengarah ke Ryan Kurnia yang berdiri bebas tanpa pengawalan berarti. Empat pemain Borneo FC sempat mengepung Ryan, namun bek sayap Persikabo itu lebih dulu melepas tendangan keras ke dalam gawang Dwi Kuswanto.
Agung Pras Blunder, Diego dan Fajar Tak Siap
Baru saja kembali ke barisan usai merayakan gol penyeimbang kedudukan yang dibuat Fajar Fathur Rahman. Pasukan Samarinda dikejutkan oleh gol Tomoki Wada di menit ke-56. Dalam prosesnya, pemain asal Jepang itu melakukan drible ke arah kotak penalti Borneo FC.
Tomoki bermaksud mengoper bola ke rekannya di dalam kotak penalti. Namun berhasil diblok oleh Agung Prasetyo. Sayangnya, blok itu tak sempurna. Bola justru melipir pelan ke arah kanan, tak jauh dari posisi Agung berdiri.
Peluang itu bisa saja gagal jadi gol. Kalau Diego dan Fajar tidak berada di posisi yang salah. Ya, kedua pemain berada pada posisi tanggung. Bola mengalir lemah di antara kaki Diego dan Fajar. Tapi tak satupun dari keduanya melakukan sapuan. Bola justru terpantul di kaki Tomoki. Nama terakhir lalu membuat tendangan loop memanfaatkan bola liar.
Dwi Kus yang sebenarnya sudah melakukan keputusan benar. Yakni maju mendekati bola untuk bersiap menepis atau melakukan blok. Malah terkecoh karena bola tendangan Tomoki melambung cantik ke dalam gawang.
Gol yang Harusnya Bisa Dicegah
Hanya 4 menit dari terjadinya gol Tomoki. Persikabo kembali mengejutkan Pesut Etam. Satu gol lagi mereka buat dengan mudah.
Dari sisi Borneo FC, memang tidak ada pemain yang melakukan blunder individu seperti dua gol sebelumnya. Tapi justru Milomir Seslija memberi tanggapannya pada gol ini. Menurutnya, dengan menang jumlah pemain di area itu. Borneo FC tidak membiarkan pemain lawan mengirim bola sampai kotak penalti.
Jika melihat kembali tayangannya, para pemain Borneo FC memang tampak kebingungan di momen itu. Tekanan mereka tak terarah dan hanya mengikuti bola. Tanpa memperhatikan keberadaan pemain Persikabo.
Itu tadi 3 momen blunder yang dibuat penggawa Pesut Etam di laga kontra Persikabo. Tentu hal ini sudah dievaluasi oleh tim pelatih dan diharapkan tidak terulang lagi. (DRA)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR20 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Legislator Abdul Rohim Dorong Pemkot Lebih Fleksibel untuk Fotografer di Teras Samarinda: Katanya Usung Inklusifitas dan Pertumbuhan Ekonomi?