Connect with us

OPINI

Bonus Demografi Bisa Menjadi Ancaman Kemunduran bagi Indonesia

Diterbitkan

pada

Bonus Demografi
Foto penulis Najar Ruddin Nur R dengan ilustrasi Bonus Demografi. (Dokumentasi pribadi/Edit Kaltim Faktual)

“Pemuda Indonesia harus meneliti, merencanakan, memprogramkan dan melaksanakan sebuah visi mulia. Agar bonus demografi bukan menjadi ancaman tapi menjadi peluang untuk memimpin dunia,”

Oleh: Najar Ruddin Nur R (@najarruddinnurr)

Masyarakat dunia tidak langsung hancur, tapi merosot sedikit demi sedikit. Istilah lain dikenal dengan “Collapse” yang digagas oleh Jared Diamond, seorang ahli geografi, biologi, dan sejarawan Amerika. Diamond menyebutkan sebab gagalnya sebuah bangsa ditandai dengan masalah lingkungan, seperti perubahan iklim, kerusakan hutan, kekeringan, dan erosi tanah.

Diamond juga mengemukakan bahwa perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti kelebihan berburu, kelebihan pertanian, dan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan, merupakan penyebab lain dari kehancuran peradaban. Contohnya, Diamond membahas kehancuran peradaban Maya di Mesoamerika, serta keberhasilan peradaban Islandia dalam mengatasi tantangan lingkungan yang ada.

Contoh lainnya, masyarakat Fir’aun, masyarakat Namrud, masyarakat Babilion, kaum Ad dan Samud. Inilah masyarakat yang berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana cerita Qur’an yang harus dijadikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Makanya Qur’an mengajarkan kita (pemuda) untuk berjalan dimuka bumi dengan syarat menganalisis peradaban, pesan QS. Ali Imran ayat 137. Bagaimana hari ini kita mempelajari nasib bangsa-bangsa yang mengalami kemunduran. Agar kita dapat mendapatkan satu kaidah tentang sebab-sebab kemunduran.

Jika sejarah mengajarkan pola kehidupan, maka saatnya kita memahami arti bonus demografi. Bonus Demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia, (27 Juni 2020, dilansir Kominfo RI). Usia produktif sebagaimana para pemuda memimpin sebuah negara diberbagai sektor kehidupan. Maka saatnya pemuda yang akan memimpin memahami sebab kemunduran bangsa.

Pertama, determinasi zaman. Determinasi zaman atau Zeitgeist dalam bahasa Jerman adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semangat atau roh yang ada pada suatu periode tertentu dalam sejarah. Istilah ini berasal dari filsuf Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel, yang menggunakannya untuk menjelaskan bagaimana pemikiran, nilai, dan keyakinan dalam suatu masyarakat dapat dipengaruhi oleh keadaan historis dan sosial yang ada pada saat itu.

Determinasi zaman mengacu pada cara di mana nilai-nilai, kepercayaan, dan gaya hidup sebuah masyarakat dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang ada pada masa itu. Misalnya, semangat atau roh yang ada pada zaman Renaissance di Italia (abad ke-14 hingga ke-17) sangat dipengaruhi oleh perkembangan seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Pada saat itu, masyarakat Italia sangat terobsesi dengan keindahan, kecerdasan, dan kemajuan.

Ketika kita mempelajari suatu periode dalam sejarah, penting untuk memahami determinasi zaman karena hal ini dapat memberikan konteks dan pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan nilai-nilai yang ada pada saat itu. Dengan memahami semangat zaman tersebut, kita dapat lebih memahami bagaimana masyarakat pada masa itu berpikir, bertindak, dan merespons peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Kedua, determinasi alam. Determinasi alam adalah konsep yang menyatakan bahwa lingkungan alam memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan dan kehidupan makhluk di dalamnya. Konsep ini menyatakan bahwa karakteristik geografis, iklim, flora, fauna, dan faktor-faktor lingkungan lainnya memiliki pengaruh signifikan pada evolusi dan adaptasi makhluk hidup. Misalnya, kondisi alam yang keras dan ekstrem di beberapa wilayah dapat mempengaruhi cara hidup, kepercayaan, dan sistem sosial yang berkembang di masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Terakhir, determinasi manusia. Determinasi manusia adalah konsep yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengubah dunia di sekitarnya. Konsep ini menyatakan bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemampuan untuk mengontrol nasib dan kehidupan mereka sendiri melalui tindakan dan pilihan mereka.

Konsep determinasi manusia sering dikaitkan dengan filsafat dan ilmu sosial, dan telah menjadi topik diskusi yang kontroversial dalam sejarah pemikiran manusia. Beberapa ahli berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengubah lingkungan dan masyarakat di sekitar mereka, sementara yang lain berpendapat bahwa kondisi lingkungan dan sosial tertentu dapat membatasi kemampuan manusia untuk meraih tujuan dan ambisi mereka.

Dalam konteks sosial, konsep determinasi manusia sering dikaitkan dengan perdebatan antara pandangan struktural dan pandangan agensi dalam ilmu sosial. Pandangan struktural berpendapat bahwa kebijakan, lembaga, dan struktur sosial yang ada membatasi kemampuan individu untuk mengubah kondisi sosial, sementara pandangan agensi berpendapat bahwa individu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengubah kondisi sosial yang ada.

Secara keseluruhan, kemundurann bangsa dipengaruhi oleh determinasi zaman, alam dan manusia. Masyarakat (pemuda) Indonesia harus meneliti, merencanakan, memprogramkan dan melaksanakan sebuah visi mulia untuk Sumber Daya Manusia (SDM) agar menjadi masyarakat yang kuat, kreatif, dan mencoba hal baru. Agar bonus demografi bukan menjadi ancaman tapi menjadi peluang untuk memimpin dunia. (***/red)

*** Penulis merupakan seorang guru, yang sejak 2019 mengajar di SD Islam Al Azhar 47 Samarinda. Seorang penulis dan pembicara. Telah menjadi pembicara dibidang Leadership, Writing, Self Development, dan Public Speaking. Dengan brand Ideaspeaker (Sang Pembicara Gagasan)

Bahan Bacaan:

  1. Kominfo.RI, 2020.  “Komitmen Pemerintah Wujudkan Bonus Demografi yang Berkualitas.”
  2. Buku “Collapse: How Societies Choose to Fail or Succeed” karya Jared Diamond, seorang ahli geografi, biologi, dan sejarawan Amerika.

Ikuti Berita lainnya di

Kaltim Faktual menerima kiriman artikel dari pembaca. Baik karya tulis feature, opini/catatan hingga artikel maupun informasi berita. Kirimkan karya Anda disertai identitas lengkap dalam format word, melampirkan file foto berformat landscape, melalui kontak kami (kontak@kaltimfaktual.co atau Whatsapp) dengan subject sesuai dengan karya tulis Anda. (ARTIKEL/OPINI/INFORMASI). Kami harap, karya Anda bisa memenuhi unsur tagline kami: Mengabarkan, Menginspirasi, Menyenangkan.

Catatan: Hak penerbitan menjadi keputusan redaksi. Tulisan yang terbit telah melalui penyuntingan redaksi tanpa mengurangi maksud pesan penulis. Semua materi tulisan merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi Kaltim Faktual tidak mewakili isi tulisan opini penulis.

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.