Connect with us

OLAHRAGA

Borneo FC: Agustus Menyala, September Tak Nyala

Diterbitkan

pada

milomir seslija borneo fc
Tak ada waktu santai. Milomir Seslija langsung memimpin latihan Borneo FC Sabtu pagi. (MO/BFCS)

Pada periode Agustus, Borneo FC garang ‘gak’ ketulungan. Namun di periode September, si pesut bermuka marah terkapar tanpa daya. Apa masalahnya?

Sepanjang Agustus, Borneo FC Samarinda meraih 15 poin dari 5 laga. Tak satupun tim BRI Liga 1 musim 2022/2023 yang mampu menyamai catatan ini. Dari target finis papan atas. Mimpi jadi juara mulai mengawang-awang. Sesuatu yang wajar bagi tim yang jarang tersentuh kekalahan.

Puncaknya pada pekan keenam dan ketujuh. Pasukan Samarinda memimpin klasemen sementara. Kedinginan di pucuk. Bulan Agustus yang begitu sempurna.

Memasuki periode September. Petaka mulai tiba. Kekalahan tandang kedua dari Persikabo 1973 membuat Borneo FC beserta pendukungnya tersentak. Lagi nyaman-nyamannya di khayangan. Tiba-tiba terjerungkup ke bumi lagi. Dari kedinginan, si pesut mulai kepanasan.

Lebih-lebih, kekalahan itu didapat secara tidak wajar. Kebobolan 3 gol yang semuanya murni kesalahan pemain. Tidak biasanya penggawa Pesut Etam kebobolan dengan cara yang demikian.

Namun, ya sudahlah. Perjalanan harus berlanjut bukan? Borneo FC mencoba move on. Mengabaikan rasa sakit kekalahan. Mengonversi kekesalan menjadi semangat ingin menang. Momentumnya tepat. Laga pekan kesembilan berlangsung di Stadion Segiri Samarinda.

Mereka tak pernah imbang apalagi kalah di stadion ini. Segiri begitu angker buat tim tamu. Ini jadi modal bagus bagi Pesut Etam. Untuk bangkit dari keterpurukan. Menjaga keangkeran Segiri. Dan menjaga posisi kedua di klasemen sementara.

Jumat petang, laga dimainkan. Borneo FC tampil seperti biasa. Agresif. Ofensif. Enerjik.

Namun itu saja tidak cukup rupanya. Mendung hitam belum mau pergi. Persita di luar dugaan bermain lebih bagus. Laskar Cisadane tak menunggu pemain Borneo FC membuat kesalahan untuk bisa membuat gol. Anak asuh Alfredo Vera hanya bermain penuh determinasi sepanjang laga. Dan itu sudah cukup untuk mendapat hasil imbang. Memutus rekor kandang ciamik Borneo FC.

Sejujurnya Persita layak menang. Namun mereka mengaku sudah puas dengan 1 poin. Sebaliknya bagi Borneo FC, ini hasil imbang yang sukar disyukuri. Karena berkaitan dengan pencapaian pada laga sebelumnya. Ya, Pesut Etam belum pernah menang di bulan September. Hanya mendapat 1 dari 6 poin. Dan kemungkinan besar turun peringkat secara drastis. Membuat mimpi-mimpi juara tadi, mulai samar-samar.

Ini situasi sulit. Situasi yang bagus untuk saling menyalahkan. Mencari kambing hitam. Namun sebelum semua menjadi lebih runyam. Milomir Seslija menetralisir keadaan. Dia bilang, tak ada yang perlu disalahkan dari capaian tak menawan ini.

Kata Milomir Seslija

“Ini (harusnya) tak menjadi masalah (besar). Karena kami masih mempunyai banyak pertandingan ke depan.”

“Mungkin Persita bermain terlalu menekan dan mereka mempunyai lebih banyak waktu untuk istirahat.”

“Tapi semua orang (tim) seperti itu. Kami tahu jadwal kami. Dan ini akan menjadi lebih sulit.”

“Tak ada alasan tentang apa yang terjadi dengan pemain. Ketika kamu memimpin (skor). Kamu harus mempertahankan sampai pertandingan berakhir.”

“Ini sepak bola dan inilah yang terjadi. Tak ada yang tahu apa yang terjadi. Kami telah mencoba yang terbaik. Dan semua mencoba dan berjuang.”

“Tapi inilah sepak bola. Ini pertandingan yang jujur. Dan kami tidak dapat menyalahkan siapa-siapa.” (dra)

Ikuti Berita lainnya di

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.