Connect with us

OLAHRAGA

Borneo FC Waspadai Kebangkitan PSS dan Adaptasi Main Lebih Malam

Diterbitkan

pada

Sihran sudah tersedia untuk laga kontra PSS. (MO/BFCS)

Meski sudah memastikan tempat di fase championship series. Borneo FC tetap mengincar kemenangan di kandang PSS. Misi itu tentu tidak mudah, selain potensi kebangkitan Jonis Bustos dkk yang tak pernah menang di 3 laga terakhirnya. Waktu bermain yang 1,5 jam lebih malam dari biasanya juga menjadi tantangan.

Borneo FC Samarinda tetap serius menatap laga Liga 1 pekan ke-29 di kandang PSS Sleman, pada Kamis besok, jam 9.30 malam waktu Samarinda. Kepastian bermain di semifinal Liga 1, yang diraih pada laga terakhir kontra Persebaya. Tak membuat Pesut Etam lantas ingin bersantai.

Mereka akan menurunkan skuat terbaiknya, agar tren positif tetap terjaga hingga babak penentuan juara kelak.

Waspadai Kebangkitan PSS

PSS sedang dalam tren buruk belakangan. Dalam 3 laga terakhirnya, Joni Bustos dkk hanya meraih 1 poin. Hasil dari 1 imbang dan 2 kali kalah. Posisi mereka di klasemen sedang kurang aman. Super Elja kini berada di peringkat ke-15, berselisih 3 poin dari Persita di zona degradasi.

Baca juga:   Kehabisan Kata! Borneo FC Comeback Fantastis Persebaya dengan Skor 2-1

Rangkaian hasil minor ini bisa saja membuat mereka akan mengamuk ketika menjamu Borneo FC, di kandang sementaranya, Stadion Manahan Solo.

Menurut pelatih Borneo FC Pieter Huistra, bermain di venue yang ‘lumayan’ netral bisa menguntungkan timnya. Meski secara statistik, PSS sebenarnya lebih garang saat bermain di laga tandang ketimbang kandang.

“Saya berekspektasi besok adalah laga yang bagus. Saya berekspektasi hal berbeda akan terjadi dengan PSS Sleman (main) di luar (laga tandang),” ujarnya Rabu sore.

Mengenai kekuatan dan kelemahan PSS, Pieter mengaku sudah mengantunginya. Namun ia tak ingin menjadikan itu sebagai acuan. Pesut Etam ingin bermain dengan gayanya sendiri, tanpa berusaha menyesuaikan dengan taktik lawan secara ekstrem.

Baca juga:   Pieter Akui Beberapa Pemain Borneo FC Terlalu Reaktif pada Provokasi Pemain Persebaya

“Seperti biasa, kami lebih suka fokus terhadap diri kami sendiri. Baik formasi yang bagus, ketajaman yang bagus, posisi mental yang bagus,” imbuhnya.

Borneo FC Adaptasi Jam Malam

Yang justru jadi tantangan lebih besar adalah pergeseran waktu main. Di jadwal reguler, jam malam Liga 1 adalah jam 20.00 Wita, atau 19.00 WIB. Sementara selama Ramadan, pertandingan akan dihelat mulai jam 20.30 WIB, atau 21.30 Wita.

Meski bertanding di Jawa Tengah yang menggunakan zona WIB. Pemain Borneo FC secara fisik lebih terbiasa sebagai masyarakat zona Wita. Jadi secara tidak langsung, tubuh mereka akan merespons bahwa pertandingan kontra PSS berlangsung pada jam 9.30 malam.

Baca juga:   Duduk Perkara Kericuhan Laga Borneo FC Vs Persebaya, dan Upaya Pusamania Pertahankan Guyub dengan Bonek

“Ramadan telah tiba. Ritme dalam hari ada perubahan sedikit. Waktu bermain pun ada perubahan sedikit menjadi 8.30. Jadi, seorang pesepakbola harus merespons perubahan ini dengan baik.  Ia harus adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di pertandingan, dan terkadang itu terjadi di luar lapangan juga. Jadi, kami sangat tertarik dengan apa yang akan terjadi esok,” pungkasnya. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.