KUBAR
Bupati Kutai Barat Klarifikasi soal Insiden Penganiayaan Sopir Truk CPO
Bupati Kutai Barat F.X Yapan meminta maaf pada masyarakat atas insiden penganiayaan oleh ajudannya ke sopir truk CPO yang berujung viral. Ia menjelaskan, bahwa pemicunya adalah kelakuan tak menyenangkan dari sopir tangki tersebut.
Kamis siang, pemberitaan tentang penganiayaan sopir CPO oleh seorang ajudan bupati Kutai Barat menjadi viral. Di media sosial juga tak kalah hebohnya. Merespons itu, F.X Yapan lalu menggelar konferensi pers di hari yang sama.
Dalam pembukaannya, Yapan meminta maaf atas kehebohan yang terjadi. Sesuatu yang menurutnya tak seharusnya terjadi. Ia juga mengklarifikasi, jika saat kejadian, posisinya bukan sebagai bupati. Karena sedang cuti resmi; disetujui oleh Pj Gubernur Kaltim. Untuk melakukan kampanye politik di 2 wilayah, yakni Tanjung Isuy dan Muara Tae.
Lalu dalam perjalanan pulang, rombongan Yapan berada di belakang konvoi truk CPO. Mobil terdepan kemudian mengedipkan lampu dan membunyikan klakson.
“Mobil pertama kasih jalan, kedua kasih jalan, ketiga kasih jalan. Yang keempat dan kelima ini tidak mau kasih jalan.”
“Jadi akhirnya, Pak Daniel (ajudan) ini sudah dekat, dan mengeluarkan tangan. Melambaikan tangan supaya mau kasih jalan,” terang Yapan.
Upaya peringatan itu tidak digubris oleh sopir truk CPO. Hingga di satu titik, saat rombongan Yapan akan menyalip, truk CPO disebut tidak mau mengalah. Sampai nyaris terjadi kecelakaan.
“Sopir membunyikan klakson keras sekali, sampai kaget saya. Kami lalu setop, dia (Daniel) mendatangi sopir truk, (mengomeli) kamu ini tidak mau kasih jalan. Malah sopir ikut ngomong (mengomel) juga.”
“Daniel emosi, akhirnya terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai Daniel. Ada keponaka saya juga ikut melerai. Tapi sempat ditendang karena emosi. Truk lainnya (paling depan) sudah lari,” lanjut Yapan.
Soroti Kelakuan Sopir Truk CPO
Perkara konvoi truk CPO ini sebenarnya sudah lama jadi sorotan pihaknya. Berangkat dari banyaknya keluhan dari masyarakat. Terkait kelakuan sopir truk tangki yang beroperasi di siang hari. Sering konvoi dan cenderung arogan.
Karena itu, Yapan ingin menjadikan peristiwa ini sebagai peringatan pada perusahaan kelapa sawit ataupun tambang. Untuk tidak menggunakan jalanan umum. Atau setidaknya memiliki etika berlalu lintas.
“Kejadiannya sudah terjadi, dan saya bilang kalau mereka ini tidak ada SOP. (Kalau tidak dibenahi) pasti ada korban kalau cara mereka begini di jalan. Tidak ada etikanya.”
“Bayangkan ini mobil bupati (dibegitukan), apalagi masyarakat. Sudah beberapa kali kejadian, ada mati (korban jiwa). CPO ini juga. Jadi memang warning kalau mereka ini tidak ada SOP,” imbuhnya.
Yapan menjelaskan bahwa kewenangan mengatur operasional kendaraan pengangkut CPO ada pada pemerintah provinsi. Sehingga pemkab tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja, sempat ada kesepakatan antara pemerintah dan perusahaan, bahwa kendaraan bertonase berat hanya boleh menggunakan jalan raya pada malam hari.
Namun ia melihat banyak sopir atau manajemen perusahaan yang seperti dengan sengaja melanggar kesepakatan itu.
Bupati Minta Maaf
Meski tidak melakukan kekerasan, Yapan merasa memiliki tanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi. Sehingga ia meminta maaf kepada masyarakat.
“Pertama saya atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama juga ajudan saya minta maaf karena tentu saja itu tidak seharusnya terjadi.”
“(Penganiayaan) tidak harus terjadi, tetapi ini (regulasi jam operasional kendaraan besar), kalau tidak diatur ini berat. Lain debunya lagi. Nah ini juga pengaduan masyarakat banyak sekali masuk pada pemerintah bagaimana nanti kita mengatur.”
“Saya sangat sangat minta maaf kepada pertama masyarakat. Tapi kejadian itu, saya kira siapapun yang berada dalam mobil itu pasti emosi. Kalau nggak banting (setir) lagi, wah habis sudah. Itu (truk) kan muat 20 ton besar dan panjang,” imbuh Yapan. (ens/fth/dra)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR19 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
POLITIK4 hari yang lalu
Jaga Netralisasi dan Keamanan, 5.410 Personel TNI Dikerahkan untuk Pilkada di Kaltim, Kalsel, dan Kaltara