SAMARINDA
Cegah Ketimpangan, DPRD Minta Sekolah Terpadu Dibangun di Tiap Kecamatan

Pembangunan Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional di Samarinda telah memicu berbagai polemik terkait pemerataan kualitas pendidikan. DPRD Samarinda mendorong pembangunan sekolah percontohan ini ada di tiap kecamatan.
Sebelumnya, Pemkot Samarinda berencana membangun sekolah terpadu dengan fasilitas lengkap dan kurikulum berstandar internasional. Termasuk salah satunya penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Pembangunan sekolah yang sudah dimulai sejak April tahun lalu ini menargetkan seleksi guru yang ketat serta penggunaan kurikulum Merdeka Belajar seturut dengan kurikulum Cambridge.
Saat ini, Pemkot Samarinda tengah melangsungkan pembangunan sekolah tersebut dengan menyulap bangunan SMPN 16 yang terletak di Jalan Jakarta, Loa Bakung. Targetnya, akan ada 3 jenjang pendidikan dalam 1 kawasan mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
1 Kecamatan 1 Sekolah Terpadu
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ismail Latisi menilai, setiap daerah memang wajib punya sekolah unggulan yang bisa dirujuk sebagai sebuah percontohan. “Saya melihat tadi, memang setiap daerah harus punya minimal satu sekolah unggulan.”
Meski kini belum setiap wilayah kecamatan dibangunkan sekolah terpadu, ia mendorong Pemkot Samarinda untuk segera melakukannya secara bertahap di masa mendatang.
“Pemerataan untuk pendidikan itu harus dilakukan secara bertahap. Kalau belum bisa semua, paling tidak kita punya satu sekolah percontohan dulu,” lanjutnya.
Siap Awasi Pelaksanaan
Selain itu, kekhawatiran masyarakat soal seleksi masuk sekolah terpadu terus mencuat. Masyarakat khawatir, fasilitas mentereng ini hanya bisa dinikmati orang-orang tertentu.
“Yang pasti, masuk di sana itu pakai sistem tes yang memang berdasarkan kemampuan anak,” sebut Ismail memberi kepastian.
Menyoal implementasi di lapangan, dirinya menegaskan kesiapannya untuk turut mengawal pelaksanaan sekolah terpadu. Menurutnya, untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal, sinergi antara DPRD dengan Pemkot Samarinda harus dijalin.
“Tinggal bagaimana kemudian pengawasan ketat dari dari DPRD maupun dari Pemkot Samarinda. Supaya target yang diinginkan itu tercapai.”
Tanpa mengabaikan sekolah-sekolah lainnya, Ismail berharap ke depan kehadiran sekolah terpadu mampu memicu peningkatan kualitas pendidikan bagi sekolah di sekitar.
“Tidak mengabaikan kemudian sekolah yang lain. Hanya memang ini coba dijadikan sebagai profiling yang harapannya kemudian nanti bisa menular ke sekolah-sekolah yang lain di Samarinda,” tutupnya. (nkh/sty)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
OLAHRAGA5 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri
-
NUSANTARA4 hari ago
Anak Satpam Dapat Pekerjaan dari Program MBG: “Terima kasih Presiden Prabowo”
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa