SAMARINDA
Cerita dari Petugas Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024 di Samarinda: Haru, Bangga, hingga Khawatir

Meski Upacara Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024, di Lapangan Parkir GOR Segiri Samarinda disertai mendung dan sedikit gerimis. Namun prosesi pengibaran bendera di Samarinda berjalan lancar. Ada perasaan haru, bangga, dan juga khawatir datang dari petugas pengibar. Berikut ceritanya.
Hari Sabtu ini, tepat 17 Agustus 2024, seluruh rakyat Indonesia tengah merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia. Pada Hari Kemerdekaan ini, kegiatan Upacara Detik-Detik Proklamasi digelar di berbagai daerah.
Termasuk di Ibu Kota Kalimantan Timur, yang diselenggarakan di Lapangan Parkir GOR Segiri Jalan Kesuma Bangsa oleh Pemkot Samarinda. Upacara pagi itu, dipimpin oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Tiga puluh menit sebelum upacara dimulai, Lapangan Parkir GOR Segiri Samarinda sudah diisi oleh para peserta upacara. Begitu pula para petugas Pasukan Pengibaran Bendera (Paskibra), mereka sudah bersiap.
Langit Kota Samarinda, agak mendung. Hujan gerimis tidak merata ikut menyertai. Di lokasi upacara, gerimis juga sempat turun, meski tidak lama. Bendera merah putih, berhasil dikibarkan.
Ada perasaan haru, bangga, juga khawatir yang dirasakan oleh para Paskibraka di Kota Samarinda. Seperti pasukan lainnya, mereka terdiri atas Pasukan 17, 8, dan 45. Terdiri atas pelajar, TNI, dan juga Polri.
Kisah Perjuangan Pembawa Baki
Seorang pembawa baki Paskibraka HUT ke-79 RI di Samarinda, Miftahul Trirezky A, yang merupakan siswa kelas 11 di SMA Negeri 4 Kota Samarinda. Merasa lega setelah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
“Perasaan saya selama mengibarkan, rasanya bangga, karena saya tidak menyangka bisa menjadi seorang baki di Paskibraka Kota Samarinda tahun 2024,” jelasnya usai upacara, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Untuk di tahap ini, perempuan yang akrab disapa Miftah ini telah berjuang keras. Dengan pengalaman membawa baki saat pengibaran di sekolah, Miftah juga melalui banyak latihan untuk upacara HUT ke-79 RI di kotanya.
Miftah mengaku sempat hampir menyerah ketika berlatih membawa baki yang berat. Namun karena mendapatkan dukungan yang kuat dari orang tuanya, dia akhirnya terus berlatih dan berhasil melakukannya.
“Sebenernya itu (baki) berat sekali, karena di latihan itu, baki saya dari kayu, pernah ditambah dengan satu batu bata, dan itu sangat berat sekali.”
Selain itu, sebelum upacara berlangsung, Miftah juga sedikit khawatir dengan cuaca. Takut kalau hujan deras mengguyur ketika momen sakral dirinya tengah bertugas mengibarkan Bendera Merah Putih.
“Sempat khawatir, sampai saya dikasih tasbih sama teman saya supaya berdoa terus, jadi saya istighfar, sholawat terus. Alhamdulillah sekali masih medukung,” pungkasnya.
Sang Bripda Merasa Bangga
Cerita lain datang dari Pasukan 45 dalam formasi Paskibraka Kota Samarinda. Pasukan ini terdiri atas jajaran TNI dan POLRI. Menggunakan seragam merah putih, lengkap dengan topi dan senjata. Pasukan sekitar 20-an orang itu berhasil mencuri perhatian.
Salah satunya, bernama Joseph Crishtian Sitompul, berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bribda) personel Sapta Mapta Polresta Samarinda. Dia baru pertama kali ditugaskan untuk mengiringi Paskibraka dalam upacara.
“Yang ditugaskan dari Polresta, bintara remaja dari angkatan 47, 48, 49. Saya sendiri baru tahun ini, teman saya ada yang dari tahun kemarin,” jelasnya kepada Kaltim Faktual usai upacara.
Joseph mengaku terharu dan puas, karena bisa tampil menjadi bagian dari Paskibra di Upacara HUT ke-79 RI di Kota Samarinda tanpa ada kesalahan. Ada kebanggaan tersendiri baginya di Hari Kemerdekaan ini.
Bagi Joseph, pengalamannya yang sudah biasa dalam hal baris berbaris membuatnya tak mengalami kesulitan selama proses pengibaran, ataupun selama proses latihan yang berjalan selama 9 hari sebelumnya.
Terkait cuaca, Joseph mengaku sedikit khawatir namun tetap tetang. Karena baginya, tantangan apapun yang akan dihadapinya, bakal Dia lewati dengan profesional sela bertugas.
“Kena panas udah hal biasa, karena untuk Hari Kemerdekaan juga. Kalau khawatir (hujan) pasti ada. Tapi sebagai petugas kita harus profesional, jadi harus memusatkan tujuan kita mengibarkan bendera,” kata Joseph.
“Tidak peduli hujan, panas, atau badai sekalipun. Karena ini Hari Kemerdekaan kita. Semoga Kota semakin makmur, semakin maju dan semakin berkembang pesat,” pungkasnya.
Setelah prosesi Upacara HUT ke-79 RI di Kota Samarinda berakhir, barulah hujan deras datang mengguyur. (ens/dra)
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan