SAMARINDA
Citra Niaga Bakal Jadi Malioboro-nya Samarinda, Warga Harus Biasa Jalan Kaki

Citra Niaga digadang-gadang bakal jadi Malioboro-nya Samarinda. Namun, warga Samarinda harus mengubah berbagai kebiasaan, seperti jalan kaki. Supaya bisa menikmati Citra Niaga next level tersebut.
Destinasi wisata belanja legendaris Citra Niaga Samarinda mulai bersolek. Prosesnya sudah dari bulan Juli lalu, hingga kini terus dikebut. Mulai dari jalan, pembuatan taman, hingga kios pedagang.
Proses revitalisasi Citra Niaga ini tetap tidak meninggalkan esensi dan tampilan aslinya. Jadi tetap bisa menjadi tempat bernostalgia, namun dengan vibes yang lebih kekinian.
Karena pasar ini sekaligus jadi tempat wisata. Yang punya daya tarik tersendiri. Bahkan sudah mendapat sorotan dari mancanegara. Dengan menjajakan banyak pernak-pernik khas Kaltim. Wali Kota Samarinda Andi Harun pengin menambahkan sentuhan Malioboro di situ.
Tempat yang terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja. Ditambah warung lesehan di malam hari yang menjual kuliner khas Jogja. Berkumpul juga para seniman pemain musik, melukis, pantomim dan lain-lain.
Warga bisa berjalan kaki menikmati suasana kota Jogja yang indah. Menikmati alunan musik para pengamen yang memang layak didengar. Atau berburu kuliner khas Jogja.
Suasana itu yang ingin dihadirkan oleh Andi Harun di Citra Niaga. Namun tantangannya, ia harus bisa merubah kebiasaan masyarakat untuk berjalan kaki. Karena nantinya, pengunjung harus memarkirkan kendaraannya di tempat khusus.
“Jadi gini memang pasti di setiap transisi ada habit baru yang akan berhadapan versus dengan habit lama. Dalam teori perubahan sosial. Paling nggak dicoba sampai 90 kali. Atau puluhan kali, lama lama juga terbiasa,” jelasnya Rabu, 7 September 2023.
“Ingat pepatah kan, bisa karena biasa,” tambahnya.
Ke depan, jika kebiasaan jalan kaki sudah membudaya. Di Samarinda, pemandangan jalan kaki bakal tidak asing lagi. Apalagi menurutnya, Citra Niaga memang cocok jika dijadikan Malioboro. Sebagai tempat santai, berjalan kaki melihat pernak-pernik dari satu kios ke kios lain.
Begitupun keberadaan pengamen. Andi Harun ingin nantinya pengamen terkelola. Sehingga mereka yang mengamen di Citra Niaga memang layak didengarkan. Agar tidak menimbulkan rasa kesal untuk pengunjung.
“Jadi kayak di Jogja lah ya. Turis domestik atau mancanegara bisa menikmati hadirnya pengamen tanpa mereka merasa terganggu,” kata Andi.
“Karena mereka ikut dalam sistem tata kelola baru, habit baru oleh pemerintah di sana. Itu pula yang akan kita lakukan,” lanjutnya tegas.
Orang nomor satu di Pemkot Samarinda itu menyebut bahwa perubahan harus dilakukan. Selain Pemkot Samarinda, warganya juga harus ikut berubah.
“Selama perubahan itu untuk kebaikan bagi semua kan. Pasti dimulai dari pejabat pemerintah dulu,” pungkasnya. (/ens/dra)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
OLAHRAGA4 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa