SAMARINDA
‘Cueki’ Drop off Mal SCP, Sopir Taksi Online Lebih Suka Antar-Jemput Penumpang di Area Terlarang

Sebulan berjalan, kondisi lalu lintas di Jalan Pulau Irian, kawasan Mal SCP Kota Samarinda masih tidak berubah. Kebijakan baru dua arah tidak berjalan. Sementara sistem drop off Mal SCP tidak berjalan maksimal. Buktinya, sopir taksi online masih lebih suka mengantar dan menjemput penumpang di area terlarang.
Dua bulan belakangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda gencar melakukan penertiban di Jalan Pulau Irian. Buntut dari kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Mal Samarinda Central Plaza (SCP).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan itu. Seperti parkir liar di bahu jalan dan SCP yang tak punya area antar jemput (drop off), sehingga taksi online menjemput dan menurunkan penumpang di badan jalan. Bikin jalan yang sempit makin sempit.
Setelah mendapatkan berbagai ultimatum dari Dishub Kota Samarinda, pengelola Mal SCP akhirnya menerapkan sistem drop off di area mal secara gratis di bawah 10 menit. Sudah berlaku per 3 April 2024.
Selain itu Dishub juga membuat kebijakan baru. Dengan membuat Jalan Pulau Irian menjadi 2 arah. Sehingga kepadatan lalu lintas yang terjadi, bakal perlahan mengurangi kendaraan berhenti di bahu jalan.
Realisasi Tak Sesuai Ekspektasi
Namun sebulan berjalan, kondisi Jalan Pulau Irian masih sama. Tampak tak ada perubahan apapun. Masih banyak pengendara yang tak tahu jalan tersebut sudah 2 arah, meski rambu larangan melintasi Irian dari Jalan Mulawarman sudah dicabut. Seperti pengakuan seorang wirausaha bernama Andre.
“Enggak tahu kalau di situ 2 arah. Kebiasaannya juga 1 arah. Terus juga di situ enggak ada rambu atau tanda yang menunjukkan kalau itu 2 arah,” katanya Senin 20 Mei 2024.
“Jadi ragu kalau mau lawan arah,” tambahnya.
Selain itu, seorang karyawan swasta di Samarinda Ani mengaku sebetulnya mengetahui kalau di Jalan Pulau Irian memang berlaku 2 arah. Namun Dia tidak berani untuk belok kanan dari Jalan Mulawarman menuju Jalan Pulau Irian.
“Tahu sih, tapi masih banyak mobil yang di pinggir jalan itu. Jadi takut malah ngelawan arah. Sama enggak ada rambunya juga. Jadi ragu,” ungkapnya.
Nah, mobil yang dimaksud Ani itu adalah taksi online yang masih melakukan penjemputan dan pengantaran penumpang di badan jalan. Bukan hanya di jalan, tapi di lajur yang melawan arah!
Sistem Drop off Kurang Maksimal
Seorang driver ojol Rahmat mengaku sudah mengetahui sistem drop off gratis SCP itu. Dia juga sudah menerapkannya. Meski sebelumnya sempat membayar.
“Iya sekarang apalagi plangnya sudah lepas kan. Jadi sudah bebas keluar masuk. Tapi dulu sebelumnya sempat bayar,” katanya.
Terpisah driver ojol Herdi, mengaku belum mengetahui soal sistem drop off yang berlaku di SCP. Sehingga masih kerap melakukan antar jemput penumpang di bahu jalan.
“Soalnya enggak ada spanduknya. Jadi bingung, biasanya kalau masuk bayar, padahal cuma sebentar. Karena banyak juga yang masih drop off di bahu jalan,” katanya.
Respons Dishub Samarinda
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Didi Zulyani mengaku pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak Satlantas dan menyiapkan rambu juga pemasangan barrier sebagai penanda.
“Memang banyak masyarakat banyak masih memandang hanya satu jalur. Waktu itu sudah ada barrier tapi sudah dipindahkan orang,” jelasnya.
“Rambu kebetulan lagi proses lelang jadi masih belum bisa diadakan saat ini, tapi rencanan selain pasang rambu perlu ada semacam barrier dua arah semacam ada pembatas di tengah bahwa ini dua jalur,” tambahnya.
Sementara untuk sistem drop off, Didi mengaku sudah ada spanduk yang terpasang dari pihak pengelola Mal SCP. Namun memang masih kurang terlihat. Sehingga masih banyak yang belum paham.
“Papan petunjuk kurang pasangnya, kurang kelihatan. Kami akan arahkan lagi buat spanduk tambahan agar driver juga paham dan sisi scp soalnya kurang memberikan informasi,” pungkasnya. (ens/dra)
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun