SEPUTAR KALTIM
Dana Karbon FCPF Kaltim Siap Disalurkan ke Pemerintah Desa/Kelurahan

Dana karbon FCPF yang diterima Pemprov Kaltim dari Bank Dunia akan disalurkan kepada kelompok kerja (pokja), pemerintah desa dan masyarakat. Dana tersebut akan digunakan untuk pelatihan pendampingan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekda Kaltim), Sri Wahyuni melakukan kick off meeting dalam rangka pelaksanaan program penyaluran dana karbon Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) kepada pemerintah desa/kampung/kelurahan dan kelompok masyarakat di Kalimantan Timur.
Kegaiatan Kick Off Meeting Pelaksanaan Program Penyaluran Dana Karbon FCPF dilaksanakan di Hotel Mercure, Kamis 28 Maret 2024.
Sekda Sri menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Kaltim mulai memikirkan keberlanjutan komitmen pembangunan hijau pasca program FCPF berakhir.
Komitmen ini tentang keberlanjutan program pembangunan hijau dan komitmen menjaga perubahan iklim akan terus dilakukan oleh Pemprov Kaltim.
“Setelah FCPF, what’s next? Posisi Kaltim akan bagaimana? Karena setelah FCPF ini World Bank akan bergerak ke tempat lain. Bagaimana kita mengusung keberlanjutan setelah dana carbon fund? Kita terus menjalin komunikasi dengan Bank Dunia agar bagaimana program ini tetap berlanjut meski kerja sama telah selesai,” ungkap Sekda Sri.
Dalam kesempatan itu, Sri juga menyampaikan kilas balik program pembangunan hijau yang telah dimulai sejak 16 tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2008 melalui program Kaltim Green yang digagas di masa pemerintahan Gubernur Awang Faroek Ishak.
Nah, di masa pemerintahan Gubernur Isran Noor, program ini diapresiasi oleh Bank Dunia dan mendapat insentif dana karbon sebesar USD 110 juta melalui skema FCPF.
“Ini journey belasan tahun. Dulu kita tidak pernah menyangka bahwa carbon fund itu riil. Barang yang tidak bisa disentuh bisa mendapat reward,” ungkap Sekda Sri.
Ia juga menjelaskan, pada akhir 2022 Kaltim telah menerima uang muka dari Bank Dunia senilai USD 20,9 juta atau setara Rp 320 miliar yang diterima melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Dana tersebut kemudian juga telah disalurkan kepada Pemprov Kaltim dan diberikan kepada kelompok kerja (pokja), pemerintah desa dan masyarakat, serta tujuh kabupaten dan dua kota yang berkontribusi pada penurunan emisi karbon.
Per 1 April 2024, akan mulai dilakukan pelatihan pendampingan dan sosialisasi bersama mitra lokal bersama Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Provinsi Kaltim terkait pelaksanaan program penyaluran dana karbon FCPF periode tahun 2024 kepada pemerintah desa/kampung/kelurahan dan kelompok masyarakat.
“Saya berharap melalui kick off meting ini, kolaborasi secara sinergis bisa terbangun. Apa yang kita lakukan hari ini, kita niatkan sebagai ibadah untuk membuat Kaltim semakin bergerak maju dalam komitmen pembanguan hijau karena kita bersisian dengan kota dunia untuk semua,” tutupnya. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Program Internet Desa Kaltim Capai 441 Desa, Ditanggung Pemprov hingga 5 Tahun
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Jajaki Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan Kazakhstan–Tajikistan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Ringankan Beban Warga, Subsidi Administrasi Hunian Capai Rp10 Juta
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Raih Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Digitalisasi Zakat di Baznas Award 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Digifest 2025 Resmi Dibuka, Akselerasi Ekonomi Digital Menuju Generasi Emas
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Resmi Ditutup, Wagub Seno Targetkan Kaltim Expo 2026 Tembus Rp14 Miliar
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ahmad Fadhil, Hafiz Muda Kaltim Raih Juara Dunia di MTQ Maroko
-
BALIKPAPAN3 hari ago
DP3A Kaltim Dorong Keluarga Mandiri Lewat Edukasi Ekonomi