SEPUTAR KALTIM
Depot Jamu Ilegal di Samarinda Digerebek, Aparat Sita 21 Ribu Bungkus Jamu dan Uang Ratusan Juta

BPOM Samarinda dan Polresta Samarinda menggerebek depot jamu ilegal yang sudah beroperasi 4 tahun. Mengamankan 21 ribu bungkus jamu tak berizin dan uang ratusan juta. Masyarakat diimbau lebih hati-hati dalam membeli obat dan jamu.
Dalam upaya memberantas peredaran obat tradisional ilegal. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda bekerja sama dengan Polresta Samarinda. Melakukan pengecekan sejumlah toko obat tradisional dan suplemen kesehatan, dan bahan kimia di Kota Tepian sejak 29 Agustus lalu.
Kepolisian menelusuri lokasi agen obat tradisional yang beroperasi tanpa izin resmi dan diduga menjual obat tanpa izin edar atau menggunakan izin edar palsu. Setelah menemukan cukup bukti, sebuah depot jamu di Jalan Untung Suropati Kelurahan Karang Asam Ulu digerebek.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli didampingi Kepala BPOM dalam jumpa pers Senin 11 September 2023 mengungkapkan. Ada 72 jenis obat dengan total 21 ribu kemasan jamu ilegal yang berhasil mereka sita.
“Kami sita juga uang tunai sebanyak Rp134 juta sebagai barang bukti,” ungkap Kapolresta.
Uang ratusan juta itu disebut hasil penjualan jamu ilegal. Jika diakumulasikan, total nominal barang bukti yang disita senilai Rp837 juta-an.
Cek Keaslian Obat Pakai Aplikasi
Di tempat yang sama, Kepala BPOM Samarinda Sem Lapik menambahkan, kegiatan ini menjadi upaya ketat dalam pengawasan jamu dan obat tradisional yang mengandung bahan obat tanpa izin edar.
Dalam kasus ini 1 tersangka berinisial Am (38) ditahan. Ia diketahui telah menjalani bisnisnya kurang lebih 4 tahun lamanya.
Atas kasus tersebut, tersangka dijerat pasal 197 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan pidana denda paling banyak Rp1,5 miliar.
“Ada dua pelaku namun yang satunya dinilai kooperatif dan atas kewenangan penyidik tidak dilakukan penahanan,” ungkap Sem.
Atas kasus ini, Sem mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan teliti memilih obat-obatan atau jamu tradisional yang beredar secara bebas di pasaran.
“Untuk lebih mudahnya, masyarakat bisa melakukan pengecekan keaslian produk melalui aplikasi BPOM Mobile,” pungkasnya. (dmy/gdc/fth)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda