Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Desa Wisata Mentawir akan Jadi Destinasi Unggulan IKN

Diterbitkan

pada

Para wisatawan menikmati susur sungai di Kawasan Mangrove Desa Mentawir. (Foto: Antara)

Karena memiliki konsep pembangunan yang mirip dengan IKN. Desa Wisata Mentawir di Sepaku berpotensi besar menjadi detinasi wisata unggulan ibu kota baru. Terlebih jaraknya yang tak terlalu jauh.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kadispar Kaltim) Ririn Sari mengungkap Desa Wisata Mentawir. Memiliki prospek cerah di kemudian hari. Setelah menyaksikan sendiri, ia berpendapat bahwa sangat mungkin destinasi ini akan menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) unggulan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Desa Wisata Mentawir memiliki beberapa keunggulan, seperti dengan konsep pariwisata berbasis ‘green tourism’ dan berkelanjutan, bahkan jaraknya pun tidak terlalu jauh, sekira 43 km dari IKN,” kata Ririn, mengutip dari Antara, Senin 13 Mei 2024.

Destinasi ini memiliki keunggulan aksesibilitas yang dekat dari pusat pemerintahan RI. Sementara atraksi unggulannya ialah hutan mangrove dengan segala kehidupan flora dan faunanya.

Luas hutan mangrove di Mentawir mencapai 2.300 hektare yang 13 persen di antaranya merupakan bagian dari kawasan Teluk Balikpapan. Sebagian masuk konsesi perusahaan, sisanya yang 300 hektare dialokasikan untuk ekowisata yang dikelola oleh Mentawir.

Susur Sungai di Mentawir

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tiram Tambun merupakan lembaga yang dipercaya masyarakat setempat untuk mengelola Ekowisata Mentawir, dengan atraksi yang dimiliki meliputi wisata mangrove, susur teluk, susur sungai, air terjun, dan trek bambu untuk melihat berbagai flora fauna dalam mangrove.

Mereka juga menyiapkan berbagai suvenir, makanan ringan, dan minuman khas yang bisa dijadikan oleh-oleh. Seperti sirup pedada, dodol, bedak dingin, dan lainnya yang semuanya berasal dari mangrove.

Ketua Pokdarwis Tiram Tambun, Lamale, potensi wisata Mentawir sangat besar seiring akan banyaknya pengunjung setelah IKN pindah. Karenanya, mereka terus menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang kenyamanan wisatawan.

“Tak ada gading yang tak retak. Harus diakui jaringan internet di sini masih susah, namun 2025 mendatang Kominfo berencana membangun menara untuk akses internet di sini. Kami juga berharap pihak lain membantu menambah fasilitas agar desa wisata ini lebih menarik,” singkat Lamale. (dra)

Bagikan

advertising

POPULER

Exit mobile version
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.