SAMARINDA
Disdag Samarinda Klaim Tak ada Kelangkaan Minyak Curah di Pasaran

Disdag Samarinda mengonfirmasi tak ada kelangkaan minyak curah. Meski beberapa agen kesulitan mendapat stok minyak curah bersubsidi dalam 2 pekan terakhir.
Beberapa hari terakhir, tangki-tangki minyak goreng curah di sejumlah agen di Samarinda dalam kondisi kosong. Mereka kesulitan mendapat stok minyak bersubsidi dari pabrik, seperti biasanya.
Saat datang pun, minyak curah dijual lebih mahal Rp1.500-2.000 dari harga biasanya. Sehingga di tingkat eceran, harga jualnya menembus Rp16 ribu per liter. Lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14 ribu.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas saat dikonfirmasi mengatakan. Tak ada tanda-tanda kelangkaan minyak goreng curah di pasaran. Bahkan stoknya lebih-lebih.
“Minyak curah langka itu gak ada, yang ada masyarakat menolak,” ujarnya, Senin 8 Mei 2023.
Ia mengungkapkan Disdag sempat melakukan operasi pasar. Dengan menyalurkan minyak goreng curah melalui kelurahan. Dengan harga Rp13.500 sampai Rp14 ribu.
Bukannya ludes, stok di beberapa kelurahan malah tak terjual habis. Kelurahan pun menyerah dan akhirnya mengembalikan stok ke Disdag.
“Banyak masyarakat yang menolak minyak curah ini artinya mereka sudah ada. Di beberapa kelurahan malah mengembalikan ke kami. Jadi intinya minyak curah aman,” tegasnya.
“Sekarang saya tarik, tidak saya jual lagi. Karena lurah sudah angkat tangan. Terpaksa kami sedot ulang. Ini bukti bahwa minyak di masyarakat sudah banyak,” sambungnya.
Meski sejumlah agen mengalami kesulitan mendapat stok minyak curah bersubsidi. Marnabas menilai itu tak akan sampai menyebabkan kelangkaan. Karena agen minyak goreng curah di Samarinda cukup banyak.
“Saya masih ada 500 ton stoknya. Jika ada yang mau, saya antarin ke masyarakat.”
“Dari 500 ton baru 60 ton yang tersalurkan. Jika masih diperlukan kami turun lagi,” ujar Marnabas.
Sementara untuk minyak goreng curah kemasan dari Pemkot Samarinda. Yang diproduksi oleh Perumda Varia Niaga. Ia kembali mengonfirmasi kalau benar terjadi kelangkaan. Karena belum mengantungi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). (nad/dra)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
BONTANG5 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”