SEPUTAR KALTIM
Disdikbud Kaltim Segera Tinjau Sekolah di Pelosok yang Minim Fasilitas, Hasil Laporan DPRD

Disdikbud Kaltim telah menginventarisir daftar sekolah-sekolah di pelosok. Yang butuh perbaikan dan penambahan fasilitas. Usai melakukan pertemuan dengan DPRD Kaltim. Selanjutnya, mereka akan mengecek ke lapangan, untuk ditentukan kapan dibangun dan berapa duit yang harus dianggarkan.
Berbekal hasil kunjungan ke dapil saat menjalankan tugas kedewanan. DPRD Kaltim lalu mengusulkan perbaikan infrastruktur sekolah pada Disdikbud Kaltim. Sekolah-sekolah itu adalah SMA dan SMK yang memang berada di bawah naungan pemprov.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menyebut. Cukup banyak sekolah di pelosok yang perlu perhatian besar. Semisal SMAN 1 Long Pahangai.
“SMA Negeri 1 Long Pahangai itu sekolah kewenangan dari provinsi. Kan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi yang mengurus pembangunan sekolahnya,” ungkapnya, Selasa 5 September 2023.
Sekolah tersebut, kata Veridiana, tidak memiliki pagar. Sehingga membuat beberapa masalah. Seperti pernah kemalingan. Barang-barang penting seperti komputer pun raib.
“Selain itu sapi juga sering masuk ke halaman sekolah dan siswa juga leluasa bolos. Maka dari itu, saya usulkan untuk dibuatkan pagar-pagar,” jelasnya.
Sebenarnya, bukan kali ini saja dia ataupun Komisi III mengusulkan perbaikan infrastruktur sekolah pelosok pada Disdikbud Kaltim.
“Harapannya usulan tersebut segera ditindaklanjuti ya, mengingat anggaran pendidikan provinsi yang cukup besar,” tutupnya.
Respons Disdikbud Kaltim
Menanggapi usulan tersebut, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Jasniansyah mengungkapkan. Saat ini mereka tengah meninjau sejumlah sekolah yang masuk daftar usulan. Ataupun sekolah lain yang memang sudah perlu ada perbaikan ataupun penambahan fasilitas.
“Kita lihat prioritas dulu lah, tergantung budgetnya dari Pusat. Kalau masalah pagar memang cover-nya masuk di sini,” ungkapnya.
“Kita masih meninjau yang mana yang utama karena memang semua sekolah perlu pagar.”
“Kalau usulan pembuatan pagar secara resmi seperti itu, kami tidak mau membicarakannya. Karena sampai sekarang belum ada keputusan terkait itu. Ini masih dalam proses penganggaran,” sambungnya.
Katanya, ada beberapa hal yang membuat belum semua sekolah dipasangi pagar. Dari soal penganggaran, sampai masalah pembebasan lahan sekolah.
“Ada juga kemarin yang laporan tanahnya diambil warga. Dan selain itu masalah lahan. Nah itu yang membuat kita belum berani memagar itu karena lahannya masih sertifikat warga,” jelasnya.
Sementara itu, dalam upaya peningkatan infrastruktur sekolah. Tentunya, tidak hanya SMA 1 Long Pangai saja yang akan mendapat perhatian. Jasni mengungkapkan ke depannya sekolah-sekolah lain yang masih kekurangan fasilitas sekolah akan di alokasikan untuk membangun sekolah.
“Konsepnya global, untuk semua sekolah. Jadi saat ini kita masih melakukan pemeriksaan dan pendataan terkait kerusakan infrastruktur,” pungkasnya. (dmy/fth)
-
SAMARINDA5 hari ago
Dinkes Kaltim Ajak Warga dan Pelajar Wujudkan Indonesia Bebas Asap Rokok dan Vape
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
NUSANTARA5 hari ago
Kemenko Polkam Dorong Penguatan Peran PPID untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik
-
SAMARINDA4 hari ago
DKPP Kaltim Gelar Bazar Olahan Hasil Perikanan, Puluhan UMKM Ikut Meramaikan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pengurus Baru DWP Dinsos Kaltim Resmi Dikukuhkan, Diminta Jadi Sumber Inspirasi dan Motivasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGD, Perkuat Implementasi Satu Data Indonesia
-
SOSOK24 jam ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim