KUTIM
Disebut Kekurangan Ruang Belajar, DPRD Kutim Minta Pemerintah Tambah Ruang Kelas Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah diminta menyiapkan fasilitas yang memadai. Termasuk ketersediaan ruang kelas yang baik. Anggota DPRD Kutim Faizal Rachman menyebut, Kutim butuh tambahan ruang kelas.
Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman menyoroti kurangnya ruang belajar kelas di sekolah-sekolah. Hal tersebut ia dapati dari aspirasi pihak sekolah dan masyarakat.
Politisi PDI Perjuangan ini pun mendesak kepada pemerintah, khususnya instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan, untuk dapat merealisasikannya.
Ia juga menyoroti masalah terkait akreditasi dan kekurangan ruang belajar di sekolah-sekolah. Ia merasa bahwa tidak seharusnya ada sekolah yang harus membagi ruang kelas antara pagi dan siang.
“Tidak boleh ada lagi sekolah yang kekurangan ruang kelas hingga harus membagi sesi belajar antara pagi dan siang. Jika kondisi ini masih terjadi, itu adalah hal yang memalukan bagi kita,” katanya, belum lama ini kepada awak media.
Menyikapi informasi mengenai sekolah-sekolah yang masih berbagi ruang belajar di daerah kota, Faizal menegaskan bahwa perlu ada pembangunan sekolah tambahan untuk mengatasi kekurangan ruang.
Ia menekankan pentingnya perencanaan dan desain bangunan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ruang belajar yang memadai.
“Pemerintah daerah harus segera membangun sekolah baru agar tidak ada lagi sekolah yang kekurangan ruang belajar.”
“Jika ingin menambah ruang belajar, bangunannya harus dirancang bertingkat dengan desain yang sesuai,” tambahnya.
Lebih jauh, Faizal menekankan tantangan mungkin timbul jika menambah ruang kelas pada bangunan. Yang awalnya dibangun dari material kayu atau desain yang tidak mendukung pembangunan bertingkat.
Ke depan, hal ini tidka boleh lagi. Fasilitas pendidikan baru termasuk ruang kelas harus yang representatif. Dengan memperhatikan desain dan struktur bangunan.
“Kalau bangunan sekolah awalnya dari kayu, bisa saja dibongkar dan diganti.”
“Namun, jika rombel awalnya dari beton, menambah bangunan bertingkat bisa jadi sulit karena desain awalnya tidak mendukung. Ini bisa berisiko jika tidak direncanakan dengan baik,” pungkasnya. (han/am)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
SAMARINDA3 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
PARIWARA3 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Lantik 71 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme ASN
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU