SAMARINDA
Dishub Samarinda akan Kembali Terapkan Parkir Non Tunai

Pemkot Samarinda melalu Dishub tengah menyusun perwali. Karena sistem parkir non-tunai akan kembali digalakkan di Samarinda. Launching sebelum akhir tahun.
Tahun ini Pemkot Samarinda menerapkan sistem parkir non tunai. Baik untuk parkiran di mal maupun tepi jalan.
Namun pada praktiknya, kebijakan itu belum berjalan maksimal. Masih banyak warga Kota Tepian yang masih menggunakan pembayaran parkir secara tunai. Program ini memiliki beberapa evaluasi tersendiri.
Meski begitu, Pemkot Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan kembali menerapkan sistem pembayaran parkir non-tunai di Ibu Kota Kaltim ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu mengaku saat ini pihaknya tengah menyusun perwali. Untuk mengatur mekanisme penerapannya.
“Untuk wilayahnya mana aja, itu kami lagi menyusun perwalinya, tapi arahan Pak Wali, (berlaku untuk) seluruh Samarinda. Kami akan atur mekanismenya,” jelas Manalu pada Kamis, 26 Oktober 2023.
“Nah untuk sementara ini kita masih cari mekanismenya. Entah Dishub sendiri yang mengelola, atau perlu pihak ketiga,” tambahnya.
Dalam penerapan kembali sistem pembayaran parkir non-tunai ini Dishub punya inovasi. Selain kembali menggalakkan pembayaran melalui mesin EDC yang sudah support dengan Bankaltimtara. Dishub akan menerapkan cara sendiri dalam mengefektifkan pembayaran non-tunai.
Kata Manalu Dishub akan merekrut personel baru selain juru parkir (jukir). Meraka akan bertugas khusus memegang mesin EDC dan mendatangi pemilik kendaraan untuk pembayaran. Sehingga jukir bisa fokus untuk mengatur tata letak dan keluar masuk kendaraan.
“Jadi nanti seluruh masyarakat wajib membayar parkir secara non-tunai dengan menggunakan kartu elektronik,” lanjut Manalu.
Bayar Parkir di Awal
Untuk menghindari kecolongan, alias kendaraan yang keluar parkir tanpa bayar sebab tanpa sistem antre. Manalu bilang pembayaran akan dilakukan di awal. Setelah itu barulah kendaraan boleh diparkirkan.
Kadishub bilang, perwali akan segera dirampungkan. Ditargetkan sebelum 2023 berakhir. Lalu akan ada launching terlebih dahulu sebelum sistem dijalankan.
Nantinya uang retribusi yang masuk, akan langsung ke Kas Daerah. Sebagai pemasukan Pendapatan Asli Daeah (PAD). Kemudian hasilnya akan dikelola untuk pembangunan Kota Samarinda.
“Jadi untuk masyarakat, marilah membayar retribusi parkir dengan uang elektronik. Karena yang dibayarkan itu untuk pembangunan, kita gunakan untuk pembangunan jalan, pembangunan drainase, pembangunan lainnya,” beber Manalu.
Manalu menegaskan kalau masyarakat harus siap ketika sistem ini mulai berlaku. Sehingga harus membiasakan diri untuk pembayaran secara non-tunai. (ens/dra)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
NUSANTARA4 hari ago
Anak Satpam Dapat Pekerjaan dari Program MBG: “Terima kasih Presiden Prabowo”
-
NUSANTARA4 hari ago
Clan of Classy Yamaha Vol. 2: Cerminan Gaya Hidup Berkendara Anak Muda Jaman Now
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DPKH Kaltim Tegaskan Komitmen Jaga Kesehatan Hewan dan Sejahterakan Peternak
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025