SAMARINDA
Dishub Samarinda Kaji Bus Sekolah, Dua Kecamatan ini Bakal Jadi Uji Coba Pertama

Selain mematangkan konsep transportasi massal BRT bus listrik, Dishub Samarinda juga tengah menyiapkan bus sekolah. Kajiannya bakal rampung bulan depan. Dua kecamatan ini bakal dilewati sebagai uji coba.
Beberapa bulan terakhir, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda tengah fokus merencanakan tranportasi massal untuk di dalam Ibu Kota Kaltim. Yakni Bus Rapid Transit (BRT) dengan model bus listrik.
Kajiannya sudah rampung dengan dua opsi skema penerapan. Yakni buy the service alias beli layanan, atau beli bus sendiri dengan pengelolaan oleh perusda. Keputusan itu bakal disampaikan bulan depan.
Selain itu, bus sekolah juga tengah dibahas. Angkutan massal khusus pelajar. Kepala Dinas Perhubungan Hotmarulitua Manalu menyebut ide itu sudah disetujui Wali Kota Samarinda Andi Harun. Meski kajiannya masih berlangsung.
“Kalau bus sekolah itu sudah ada kajian tahun ini. Tetap akan menggunakan skema by the service. Dan sepertinya melihat kondisi anggaran,” jelas Manalu Kamis 19 Juli 2024.
Menurut Manalu, ini merupakan tindak lanjut dari edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda yang melarang siswa untuk membawa kendaraan sendiri. Sehingga bus sekolah bakal jadi solusi.
Nantinya akan diterapkan secara gratis pada 2-3 bulan pertama sebagai uji coba. Lalu bulan setelahnya menggunakan tarif subsidi dan pembayaran non-tunai. Nanti seluruh pelajar diarahkan menggunakan angkutan ini.
Uji Coba Bus Sekolah
Terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Samarinda, Ayatullah Khumaini menyebut pihaknya masih melakukan kajian terhadap bus sekolah. Targetnya, pembahasan itu bisa rampung bulan depan.
Nantinya akan diterapkan pertama pada 2 kecamatan terlebih dahulu. Yakni Kecamatan Samarinda Kota dan Kecamatan Samarinda Ulu. Mengingat jumlah sekolah paling banyak ada pada dua wilayah itu.
“Tapi tidak menutup kemungkinan, kecamatan di sekitarnya ikut dilewati di jalur itu. Waktu pelaksanaan uji cobanya masih belum. Kami masih kajian,” jelasnya.
“Kemungkinan bus listrik (BRT) dahulu. Karena secara kosep, lebih matang dan tinggal diputuskan,” tambahnya.
Dishub juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Terutama terkait data jumlah sekolah, jumlah siswa, hingga kecenderungan kendaraan untuk anak sekolah di wilayah itu.
Misalnya, Di Kecamatan Samarinda Ulu tercatat ada sebanyak 127 sekolah untuk seluruh tingkatan. Sementara di Kecamatan Samarinda Kota terdapat sekitar 61 sekolah baik negeri maupun swasta.
“Tahun ini masih fokus kajian. Kalau diusulkan tahun anggaran 2024 juga sudah mepet. Mungkin tahun depan,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”