Connect with us

PPU

Dispusip PPU Gencar Telusuri dan Kelola Arsip Warisan Lokal

Diterbitkan

pada

ppu
Ilustrasi arsip kuno. (Pexels.com)

Dalam upaya untuk menjaga dan mengelola arsip warisan lokal. Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip (Dispusip) PPU, Sulaiman, mengungkapkan langkah-langkah yang telah diambil oleh pihaknya.

Sulaiman menyoroti pentingnya pengelolaan arsip sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya suatu daerah. Meski begitu, dirinya membeberkan bahwa, belum ada arsip warisan lokal secara khusus di PPU.

“Kemarin kita membuat catatan untuk mencoba menelusuri arsip budaya. Kita punya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dapat membantu dalam hal ini, dan kita mencatat arsip-arsip kewilayahan terkait kunjungan wisata,” ungkap Sulaiman, belum lama ini.

Sulaiman menjelaskan bahwa informasi yang terkandung dalam arsip tersebut tidak hanya bermanfaat bagi Dispusip, namun juga dapat menjadi sumber informasi bagi OPD lainnya, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), yang bertugas menyebarluaskan potensi wisata di daerah tersebut.

Baca juga:   Implementasi Sistem Kearsipan Digital di UPTD PPA: Perlindungan Data Korban dan Keamanan Arsip

“Informasi tentang objek wisata lokal harus kita miliki dan sampaikan ke berbagai instansi terkait untuk mendukung promosi dan pengembangan sektor pariwisata,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sulaiman menyadari potensi ekonomi yang dapat dihasilkan melalui pengelolaan arsip warisan lokal dengan baik. PPU dinilinya harus mampu mengelola arsip warisan lokal dengan baik.

“Bukan hanya sebagai sumber pengetahuan, tapi juga sebagai sumber pendapatan daerah (PAD). Ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di PPU,” lanjutnya.

Namun, Sulaiman juga menyampaikan tantangan yang dihadapi oleh Dispusip PPU dalam upaya mengelola arsip warisan lokal. Ketidaktersediaan depot arsip atau gedung dan ruang penyimpanan menghambat kebutuhan terhadap perlindungan arsip.

Baca juga:   DP3AP2KB PPU Gelar Sosialisasi Konvensi Hak Anak

“Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah tidak adanya gedung khusus yang dapat digunakan sebagai depot arsip. Depot tersebut sangat penting untuk pengelolaan dan pelestarian arsip yang sangat berharga,” ungkap Sulaiman.

Menurut Sulaiman, kebutuhan akan depot arsip di PPU sangat mendesak, bukan hanya untuk mengelola arsip pemerintah daerah, tetapi juga untuk menampung arsip dari perorangan dan organisasi.

“Gedung depot arsip menjadi kebutuhan yang wajib, mengingat tugas pokok dan fungsi kami tidak hanya terbatas pada arsip pemerintah daerah, tetapi juga mencakup arsip dari berbagai entitas di masyarakat,” paparnya.

Sulaiman berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap pembangunan gedung depot arsip. Dalam menghadapi tantangan ini, Dispusip PPU berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi dan dukungan untuk pembangunan gedung depot arsip.

Baca juga:   DP3AP2KB PPU Berharap Sistem Kearsipan Digital Dapat Diterapkan untuk Efisiensi Ruang

“Kami berharap agar masyarakat juga dapat mendukung upaya ini, karena pengelolaan arsip warisan lokal merupakan tanggung jawab bersama untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya dan potensi wisata di PPU,” pungkas Sulaiman. (nip/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.