SAMARINDA
DLH Samarinda Siapkan Alat Tempur Baru Tangani Sampah di SKM dan Mahakam

Susur sungai dan pungut sampah di SKM setiap bulan sepertinya tidak cukup. DLH Samarinda kini tengah siapkan alat tempur baru untuk membersihkan sungai.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda terus merutinkan susur sungai dan pungut sampah di Sungai Karang Mumus. Dilakukan setiap bulan sekali dengan segmen yang berbeda-beda.
Biasanya beberapa kapal dengan puluhan personel dikerahkan untuk memungut sampah. Sekitar 3 jam, mereka sudah membawa kurang lebih 2 truk sampah. Namun sepertinya upaya ini belum cukup.
DLH Samarinda tengah menyiapkan alat tempur baru untuk tangani sampah di SKM dan Mahakam. Yakni kapal conveyor alias kapal modifikasi pengangkut sampah. Kapal ini akan mempermudah dan mempercepat bersih-bersih sungai.
DLH Siapkan 4 Kapal
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda Endang Liansyah mengaku kapal ini ditargetkan ada di tahun depan, 2024. Saat ini tengah tahap perakitan. Dan akan disebar ke beberapa daerah.
“Rencananya ada 4 kapal. Kapal itu untuk daerah Harapan Baru sampai Loa Janan, lalu Jembatan Mahakam sampai ke Pasar Pagi lalu sampai juga sini (segmen Pesut). Yang satu lagi setelah Jembatan Sungai Karang Mumus sampai Pulau Atas,” sebut Endang baru-baru ini.
“Tahun depan juga saya mengusulkan untuk pinggir Sungai Mahakam, mudah-mudahan disetujui,” lanjutnya.
Endang mencatat anggaran yang disiapkan sekitar Rp1-2 miliar. Namun karena kecanggihannya itu dapat mengangkut sampah di sungai dengan lebih efisien. Mempermudah kerja DLH yang selama ini masih konvensional.
“Itu sudah sama semua, sudah komplet, ya sudah mesin ya sudah conveyor-nya bisa sambil angkut sampah ya. Iya sampah sungai,”
Lalu Endang bilang, kapal itu mampu mengambil dan menampung sampah hingga 20 kubik lebih. Angka itu setara dengan kapastitas 4-5 truk DLH. Artinya dua kali lipat dari sampah yang dipungut dari agenda bulanan itu.
Selain itu dia mengaku kalau DLH juga tengah merangkai penangkap sampah sungai untuk sampah yang mengalir. Sistemnya dengan jaring berada di dalam air. Dirakit dengan paralon.
“Jadi di atasnya ada paralon, pendek-pendek 1 meter kita sambung. Tengahnya pakai tali ranjau di bawah kira kira 1 meter pakai pemberat,” kata Endang.
Dengan cara itu, pihak DLH hanya tinggal menunggu dampah terperangkap. Tidak perlu bolak balik dengan kapal. Dua cara itu, DLH berharap semakin mempercepat penanganan terhadap sungai di Samarinda. (ens/dra)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK2 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA1 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGD, Perkuat Implementasi Satu Data Indonesia
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DWP Kaltim Gelar Seminar Busana Tradisional Kutai, Dorong Pelestarian Budaya Lokal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
NUSANTARA2 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025