GAYA HIDUP
Dokter Ini Keluhkan 3 Kesalahan Penanganan Orang Pingsan yang Sering Banget Dilakukan, “Mau Nolong tapi Bisa Bikin Meninggal”

Dokter Andhika Raspati mengeluhkan kebiasaan masyarakat yang sering banget salah penanganan orang pingsan. Ia me-notice 3 kesalahan penanganan. Ironisnya, 3 kebiasaan buruk itu adalah hal yang hampir pasti dilakukan untuk ‘menyelamatkan’ penderita pingsan. Aduh!
Pingsan adalah kondisi seseorang tiba-tiba hilang kesadaran. Penyebabnya beragam, dan seringnya terjadi tidak lihat situasi dan kondisi. Ini yang menyebabkan penanganan orang pingsan dilakukan oleh kalangan non medis.
Hal yang paling umum dilakukan oleh masyarakat awam adalah mengerubuni orang pingsan, memberi aroma minyak kayu putih dan semacamnya, mendudukkan penderita, hingga memberi minum air putih biar tidak pusing.
Ironisnya, beberapa hal di atas justru sangat berbahaya buat penderita. Kalau nasib apes, malah bisa membuat orang pingsan jadi kebablasan alias meninggal. Karenanya, dr. Andhika Raspati memberikan edukasi melalui media sosialnya, tentang cara penanganan yang tepat, sekaligus menegur 3 kesalahan paling fatal yang kerap dilakukan.
Dipaksa Duduk
Lazim terjadi, ketika penderita pingsan atau koleps mulai mendapat kesadarannya kembali. Orang tersebut akan disuruh duduk.
“Gini ya, gue kasih tahu. Pingsan itu sebenarnya adalah mekanisme yang bagus. Kenapa? Karena kepalanya sejajar dengan jantung. Sehingga darah gampang mengalir ke otak, biar siuman dia. Eh, malah (posisi kepala) ditinggiin sama warga,” ujarnya, dikutip pada Senin 30 September 2024.
Disuruh Minum
Banyak anggapan meminum air putih dapat memberi rasa tenang dan mempercepat orang pingsan mendapatkan kesadarannya lagi. Ternyata, ini adalah prosedur yang salah, loh.
“Dipaksa minum juga fatal, orang kalau enggak sadar penuh, lu kasih minum, tuh air bisa masuk paru-paru, bukan ke lambung, dan ini sangat berbahaya.”
“Lagian aneh-aneh aja, udah disuruh duduk, dikasih minum, lu kira lagi bertamu?”
Dipaksa Buru-Buru Sadar
Saat ada orang pingsan, orang di sekitar cenderung mengupayakan penderita cepat sadar. Anggapan sederhananya, agar tidak lewat. Siapa sangka, bahwa tindakan itu justru membahayakan.
“Gini, yang namanya pingsan, enggak penting buru-buru sadar. Yang penting lu pastiin nadinya sama napasnya masih ada. Kalau nadi sama napasnya masih aman, ntar juga bakal sadar sendiri,” lanjutnya.
Prosedur Sederhana yang Benar
Saat mendapati ada orang pingsan di sekitar kita, dr. Dhika menganjurkan agar kita lekas memeriksa tingkat kesadarannya. Sembari itu, telepon nomor darurat atau ambulans secepatnya. Kalau responsnya rendah, segera melakukan CPR dengan cara menekan jantung penderita dengan interval waktu dan daya tekan yang tepat.
“Jadi kalau ada orang pingsan, lu biarin dia berbaring rata di tanah. Lu periksa respons (dengan cara memanggil-manggil namanya) sama nadinya. Kalau responsnya enggak ada, apalagi nadinya enggak ada, lu panggil ambulans dan start CPR,” pungkasnya.
Jadi, mari sebarkan pengetahuan ini agar tidak banyak yang salah kaprah lagi. (Dra)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Bontang Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik se-Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
NUSANTARA5 hari ago
Heboh, Ratusan Pelajar Mataram Meet & Greet dengan Duo Monster Energy Yamaha MotoGP !
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Catat Lompatan Besar dalam Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
NUSANTARA4 hari ago
Program MBG Bantu Anak Kuli Bangunan Dapat Pekerjaan: “Sekarang Bisa Bantu Keluarga”
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025
-
OLAHRAGA2 hari ago
Sri Wahyuni: Kaltim Datang ke Pornas untuk Berprestasi, Bukan Sekadar Berpartisipasi