BALIKPAPAN
DPRD Balikpapan Soroti Krisis Air Bersih

Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qodri, mengungkapkan kekhawatirannya terkait ketersediaan air bersih di Kota Balikpapan yang semakin memprihatinkan.
Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan, krisis air bersih menjadi tantangan serius yang membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan instansi terkait.
“Dulunya, sekitar tiga hingga lima tahun yang lalu, kita tidak terlalu kerepotan soal air bersih. Namun, sekarang kondisinya berubah. Banyak orang yang datang ke Balikpapan, baik karena adanya proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) maupun kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga masyarakat sering mengeluhkan kekurangan air bersih,” ujar Alwi kepada wartawan, Kamis 21 November 2024.
Menurutnya, kehadiran IKN dan proyek RDMP membawa dampak positif bagi ekonomi, tetapi juga menimbulkan tekanan besar terhadap infrastruktur dasar kota, terutama pasokan air bersih.
Dengan semakin banyaknya penduduk dan pekerja migran yang tinggal di Balikpapan, permintaan air bersih meningkat drastis, sementara ketersediaan dan distribusinya belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Alwi menegaskan, masalah ini juga menjadi perhatian legislatif. Ia berharap PTMB (Perusahaan Daerah Air Minum Balikpapan) dapat segera memberikan solusi yang konkret dan komprehensif.
Namun, ia mengakui bahwa penyelesaian isu ini membutuhkan pendekatan teknis yang detail dan bukan sesuatu yang bisa langsung dijawab oleh pihak legislatif.
“Saya tidak bisa menjawab secara detail karena ini terlalu mekanis dan teknis. Mungkin pihak PTMB yang lebih tahu dan bisa menjelaskan langkah-langkah strategis apa yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini,” katanya.
Lebih lanjut, Alwi menyoroti pentingnya kesiapan Balikpapan menghadapi dampak dari pertumbuhan penduduk akibat pembangunan IKN. Menurutnya, kota ini tidak memiliki pilihan selain mempersiapkan diri dengan baik.
“Kita harus siap. Kehadiran IKN membawa tantangan besar, dan ini menjadi ujian bagi Kota Balikpapan. Kita harus mampu mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan agar pemerintah kota bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek, langkah-langkah seperti peningkatan kapasitas distribusi air dan perbaikan jaringan pipa perlu diprioritaskan.
Masalah ketersediaan air bersih di Balikpapan bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut kualitas hidup masyarakat. Jika tidak segera diatasi, krisis ini dapat menghambat perkembangan kota sebagai penyangga utama IKN dan menurunkan daya tariknya sebagai pusat kegiatan ekonomi.
“Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kita harus menemukan solusinya sesegera mungkin,” pungkas Alwi. (Man/lim)
-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat