SAMARINDA
DPRD Samarinda Apresiasi GPM, tapi Dorong Pemkot Cari Solusi Jangka Panjang untuk Kendalikan Inflasi

DPRD Samarinda mengapresiasi Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh pemkot untuk cegah inflasi. Namun mendorong agar upaya ini tidak hanya seremonial belaka. Harus ada solusi jangka panjang untuk inflasi.
Pemkot Samarinda melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapangtani) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah. Dilaksanakan sehari pada Senin, 16 Oktober 2023. Dalam rangka mencegah inflasi, melihat harga Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) di Samarinda masih melonjak.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim, mengapresiasi upaya pemkot ini. Namun menurutnya upaya mencegah inflasi jangan hanya sekadar seremonial belaka.
Mengingat pemkot sendiri dalam tahun ini sudah beberapa kali menggelar GPM. Di antaranya pada Juni lalu menjelang Iduladha, dan Oktober ini dalam rangka Hari Pangan Nasional.
“Karena kalau cuma sekadar seremonial kan efek substansinya justru tidak terasa. Apalagi inflasi ini ada terus,” jelas Abdul Rohim pada Senin, 16 Oktober 2023.
“Nah itu mesti dibaca, ada situasi-situasi yang bisa memicu kenaikan harga. Strateginya kan ada pencegahan dan penyelesaian,” tambahnya.
GPM Tak Selesaikan Akar Persoalan
Menurutnya, pasar murah ini merupakan upaya penyelesaian. Namun masih jangka pendek. Politisi PKS itu minta agar pemkot tidak hanya menggantungkan solusi pada penyelesaian jangka pendek seperti ini. Karena tidak menyelesaikan secara keseluruhan.
Abdul Rohim bilang, perlu ada diskusi intens untuk membicarakan solusi jangka panjangnya. Perlu ada trobosan baru dari pemkot, untuk meminimalisir terjadinya inflasi.
“Misal sekarang, seperti ada kebakaran (Gunung Sampah). Ketika api dipadamkam, itu solusi jangka pendek. Tapi gimana agar tidak ada lagi kebakaran.”
Abdul Rohim memberi beberapa contoh daerah lain. Misal ada yang memutus rantai pasok. Yakni memutus rantai dari petani dengan tengkulang. Sehingga jual beli langsung petani ke konsumen.
Daerah lain, Depok misalnya. Ada konsep diversifikasi makanan pokok. Dengan program sehari tanpa nasi. Nasi tadi diganti dengan produk pertanian lain misalnya jagung.
Kemudian Abdul Rohim juga mendorong adanya Urban Farming. Yakni kegiatan bercocok tanam atau beternak secara mandiri di wilayah perkotaan. Biasanya, kegiatan ini memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah. Sehingga di setiap rumah memiliki suatu budidaya tanaman.
“Terobosannya apa dari pemerintah, tadi ada masukan, kalau kondisi membutuhkan, pemerintahan bisa memberikan anggaran bantuan tak terduga (BTT),” ujar Abdul Rohim
“Soal inflasi tidak (bisa) hanya direspons dengan bazar-bazar seperti ini, harus ada diskusi intens untuk menimbulkan pola paling efektif di Samarinda,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
PARIWARA5 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SAMARINDA4 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening
-
NUSANTARA3 hari ago
Kemenko Polkam Dorong Penguatan Peran PPID untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik