KUTIM
Dr. Novel Tyty Paembonan Soroti Isu Adanya Tidak Kesetaraan Terhadap Layanan Kesehatan

Dr. Novel Tyty Paembonan menyoroti isu pembedaan akses kesehatan antara pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan yang sering kali adanya perbedaan pelayanan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Timur, Dr. Novel Tyty Paembonan, menyoroti isu pembedaan dalam akses layanan kesehatan antara pasien umum dan pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan.
Hal ini disampaikannya saat berbincang dengan rekan media di halaman kantor DPRD Kutim.
“Memang, saya beberapa kali mendengar terkait adanya perbedaan dalam berobat antara yang umum dengan yang menggunakan BPJS. Padahal, mereka sama-sama sakit. Ia menekankan pentingnya kesetaraan dalam pelayanan kesehatan bagi semua warga, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. ujar Dr. Novel saat ditemui rekan media di halaman kantor DPRD Kutim beelum lama ini.
Menurut Dr. Novel, tidak boleh ada diskriminasi terhadap pasien berdasarkan latar belakang sosial, agama, suku, atau pangkat.
“Bagi kami, tenaga kesehatan, baik sebagai pejabat maupun sebagai bawahan, semua harus diperlakukan sama. Semua itu harus disamakan, tidak boleh ada perbedaan,” tambahnya.
Pihaknya juga menekankan, pentingnya sikap empati terhadap setiap pasien, tanpa terkecuali.
“Ketika memberikan pelayanan, ada rasa empati yang harus ada terhadap pasien. Itu adalah kewajiban seorang tenaga kesehatan,” jelasnya.
Ia juga menyayangkan adanya praktik pembedaan dalam pelayanan kesehatan di berbagai instansi, baik rumah sakit pemerintah, puskesmas, swasta, maupun praktik mandiri dokter.
“Saya menyayangkan jika ada layanan kesehatan yang membeda-bedakan pelayanan antara pasien umum dengan pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan,” tandasnya.
Dr. Novel menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara.
“Pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak kesehatan setiap warga terpenuhi tanpa adanya diskriminasi,” bebernya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, Dr. Novel mendorong untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya BPJS Kesehatan.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin banyak yang memahami pentingnya memiliki jaminan kesehatan melalui BPJS,” katanya.
dengan harapan, seluruh warga Kutim memperoleh akses kesehatan yang merata sesuai dengan prinsip dasar hak asasi manusia.
“Dengan demikian, diharapkan setiap warga Kutai Timur dapat memperoleh akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, sesuai dengan prinsip dasar hak asasi manusia,” harapnya. (rw)
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA3 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA5 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan