OLAHRAGA
Dua Hal yang Bikin Persis Takluk dari Borneo FC

Persis adalah tim tamu paling merepotkan Borneo FC di Stadion Segiri sejauh ini. Jika pada akhirnya mereka tetap kalah. Ini 2 penyebabnya.
Sehari sebelum pertandingan, pelatih interim Persis, Rasiman bilang. Timnya akan bermain terbuka untuk mencuri kemenangan di kandang Borneo FC Samarinda. Yang sejauh 6 pekan berlalu. Tak satupun tim peserta BRI Liga 1-2022/2023 yang mendapat kemenangan di Samarinda.
Di hari yang sama, pelatih Borneo FC Milomir Seslija bilang. Timnya akan mengantisipasi agresivitas Persis dengan bermain fokus dan efektif.
Begitu pertandingan digelar pada Minggu (28/8) petang. Rasiman membuktikan ucapannya. Ryo dkk bermain ofensif dan menekan.
Perkataan Milo pun kejadian. Walau yang terjadi kebalikannya. Ya, di babak pertama. Skuat Pesut Etam kehilangan fokus dan konsentrasi. Lebih-lebih efektivitas.
Akibatnya, mereka diobok-obok oleh Laskar Samber Nyawa. Kerap kehilangan bola. Penempatan yang buruk. Hilangnya daya juang; dibuktikan dengan malasnya beberapa pemain berlari merebut bola. Empat kartu kuning dalam rentang 11 menit menjadi bukti betapa frustasinya Pasukan Samarinda.
Gol yang dibuat Persis pun begitu mengolok. Di momen terjadinya pelanggaran di sisi kiri pertahanan Borneo FC. Beberapa penggawa Pesut Etam justru tak berada di posisinya. Ada yang minum di tepi lapangan. Ada yang menerima instruksi dari pelatih. Ada yang berdiri jauh dari area kotak penalti.
Mereka lengah. Pemain Persis memanfaatkan itu. Gol terjadi. Wasit mengesahkan karena memang tak ada yang salah dari proses terjadinya gol.
Beruntung bagi Borneo FC. Bustos berhasil menyarangkan gol balasan di babak pertama.
Pokoknya fiks. Persis menjadi tim pertama yang bikin pemain Borneo FC sangat menderita di Stadion Segiri musim ini.
Namun itu cerita babak pertama. Di babak kedua, beda halnya. Borneo FC justru membaik setelah turun minum. Mereka mampu mengembalikan fokus. Mengendalikan pertandingan. Dan membuat gol kedua yang memberi mereka kemenangan kelima beruntun.
Terhadap kekalahan itu, Rasiman memilih untuk mengambil semua tanggung jawab. Dia bersedia disalahkan atas gagalnya Persis mempertahankan keunggulan dan berakhir kalah. Namun dia punya dua alasan kenapa hal itu bisa terjadi.
Pemain Asing Belum Klop
Persis mengandalkan tiga pemain asing di lini serang. Yakni Fernando, Messidoro, dan Ryo Matsumura.
Ketiganya gagal bersinergi dengan baik. Ada beberapa momen di mana Ryo dan Messidoro kehilangan arah saat membangun serangan.
“Secara chemistry dan taktikal. Kami ada 2 pemain baru. Ryo dan Fernando.”
“Sehingga kami masih otw untuk menemukan formula terbaik. Untuk memanfaatkan kelebihan mereka.”
“Saya lihat semua pemain asing kami lumaya bagus. Tapi belum bisa bekerja sama dengan baik,” ujar Rasiman.
Kelelahan
Rasiman tak bisa menuntut hal lebih dari pemainnya. Atas performa jomplang di babak kedua. Mereka memang merencanakan bermain seperti di babak pertama. Namun masalah fisik kemudian membuat pemain Persis tak berdaya di babak kedua.
“Sebenarnya kami datang ke sini untuk mengambil inisiatif menekan kuat (high pressure).”
“Karena dengan absennya Javlon. Tentunya sedikit menguntungkan kami secara taktikal.”
“Kami langsung menekan ke jantung pertahanan Borneo. Terbukti di awal babak mereka tidak bisa berkembang.”
“Kami memiliki lebih banyak peluang bahaya di lini pertahanan Borneo.”
“Tapi konsekuensinya (kehabisan tenaga) di babak kedua. Karena high pressing sepanjang pertandingan (babak pertama).”
“Borneo saya rasa lebih unggul karena mereka tidak traveling,” jelas Rasiman.
Yang dimaksud traveling di sini adalah pada periode ketat ini. Di mana ada 3 laga dalam waktu 10 hari. Borneo FC memainkan ketiganya di kandang sendiri. Sementara Persis mesti bolak-balik Solo-Bekasi-Solo-Samarinda di periode yang sama.
“Ini yang kami lupa. Bahwa perjalanan ke sini pun sudah memakan energi yang banyak. Sangat menguras tenaga.”
“Jadi kalau Borneo FC unggul secara fisik saya kira wajar. Borneo sangat diuntungkan di jadwal padat ini,” tuntasnya. (DRA)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
OLAHRAGA4 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri