SEPUTAR KALTIM
Duta Pustaka Indonesia Dorong Pemerintah Lebih Perhatikan Naskah Kuno
Menurut Duta Pustaka Indonesia, naskah kuno merupakan bagian dari identitas bangsa. Namun masih kurang mendapatkan perhatian. Terutama agar tetap sampai pada generasi muda.
Naskah kuno punya peran penting dalam kebudayaan Indonesia. Sebab naskah tersebut berisi informasi mengenai budaya bangsa pada periode tertentu di masa lampau. Sehingga mengandung nilai sejarah.
Karena berjarak puluhan hingga ratusan tahun. Naskah kuno di era ini punya nilai penting. Selain sebagai identitas bangsa, naskah kuno juga menjadi koleksi yang menarik. Serta warisan bagi generasi mendatang.
Sebetulnya, naskah kuno sendiri mulai mendapatkan perhatian. Berbagai upaya pelestarian, pendokumentasian, hingga alih media mulai banyak dilakukan pemerintah.
Namun, naskah kuno di Indonesia sendiri masih punya banyak PR. Misalnya saja di Kalimantan Timur. Pemerintah masih sulit untuk dapat mengumpulkan ratusan lebih naskah kuno yang sudah tersebar.
Sehingga pemprov masih terus melakukan perburuan. Terutama naskah kuno dari empat kerajaan, yaitu Kerajaan Kutai, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Paser. Yang menjadi bagian sejarah berharga.
Sementara itu, Duta Pustaka Indonesia 2024 Dhea Yudita melihat, pendokumentasian naskah kuno di Indonesia masih terbilang kurang. Sehingga identitas bangsa masih kurang terjaga.
“Pendokumentasian naskah kuno itu masih kurang dilakukan di Indonesia. Sehingga kayak identitas kita tuh bisa diambil oleh negara-negara lain dan kebudayaan kita itu bisa kayak masih bisa diambil dengan negara lain,” jelas Dhea Kamis, 8 Februari 2024.
Menurut Dhea yang kini terjun di dunia literasi. Pemerintah saat ini perlu lebih memperhatikan soal naskah kuno. Agar budaya asli Indonesia bisa tetap terjaga.
Selain itu, agar tidak hilang termakan waktu. Informasi soal naskah kuno juga penting dikampanyekan kepada generasi saat ini. Untuk menjadi warisan. Agar bisa diteruskan ke generasi selanjutnya.
Apalagi di era media sosial saat ini. Cukup mudah untuk mengenalkan naskah kuno dan membuatnya tetap dikenal dalam jangka waktu yang lama.
“Bagaimana caranya, itu yang harus dikembangkan. Dan dikenalkan kembali kepada generasi muda soal naskah kuno,” pungkasnya. (ens/fth)
-
KUBAR4 hari yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Bisa Bahasa Portugis, Bek Borneo FC Furtado Andalkan Bahasa Isyarat di Lapangan
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Tulus dan Yura ‘United’ akan Tampil di Balikpapan pada 12 Oktober Besok, Tiketnya Gratis!
-
POLITIK5 hari yang lalu
Pernyataan Andi Harun Bikin Rudy-Seno ‘Amankan’ 3 Daerah Kunci, Posisi Isran-Hadi Makin Rawan?
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Awang Faroek, Donna, dan Rudy Mangkir dari Panggilan KPK karena Sakit dan Fokus Pilkada
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Persiba Balikpapan dan Kalteng Putra Wakili Kalimantan di Liga 3 2024
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Mulai Masuk Karantina, Duta dan Putri Pariwisata Kabupaten/Kota Berebut Takhta di Provinsi