Connect with us

BALIKPAPAN

Embarkasi Haji Kembali Dimanfaatkan Untuk Isolasi Tersentralistik

Diterbitkan

pada

Sepekan terakhir, lonjakan kasus COVID-19 di Kota Balikpapan bahkan telah melampaui kasus Delta bulan Februari tahun yang lalu. Hal ini pula yang jadi alasan Satgas COVID-19 Kota Balikpapan merasa perlu menambahkan Isolasi Tersentralistik (Isoter) bagi masyarakat dengan gejala ringan.

Selama ini isoter terpusat di satu lokasi, yakni Hotel Grand Tiga Mustika (GTM). Namun saat lonjakan kasus, GTM kembali penuh sehingga perlu ada isoter lain. Per Selasa (22/2/2022) ini Embarkasi Haji yang berlokasi di Batakan, Balikpapan Timur kembali dimanfaatkan untuk isoter.

Ini disampaikan Penanggungjawab Embarkasi Haji Batakan, Agus Iriansyah. Ia mengonfirmasi, bahwa Satgas COVID-19 dapat kembali memanfaatkan Embarkasi untuk isoter warga Balikpapan yang terkonfirmasi positif.

Baca juga:   Tak Ada Pembatasan Saat Lebaran, Wali Kota Balikpapan Minta Warga Tetap Jalankan Prokes

“Sore hingga malam diperkirakan 20-an orang akan masuk, remaja dan dewasa. Kami hanya boleh terima yang gejala ringan,” terang Agus saat peninjauan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan Selasa.

Menurutnya yang tersedia untuk pasien isoter hanya 50 persen dari 264 tempat tidur. Atau sekitar 132 tempat tidur dan paling banyak maksimal 140. “Pertama ini kita memanfaatkan separuh dari fasilitas yang ada. Ini sesuai SOP protokol kesehatan, bahwa kita hanya bisa memanfaatkan 50 persen,” ujarnya

Ada sejumlah bagian gedung juga yang kini sedang proses renovasi. Untuk diketahui, ada empat asrama yang digunakan, yakni asrama 6, asrama 8, asrama 9 dan asrama 10. sebanyak 40 petugas yang akan merawat pasien mulai dari dokter, perawat dan relawan

Baca juga:   Pemkot Balikpapan Hentikan Sementara Razia Masker

“Kami siapkan sekitar 40-an orang petugas, ada dokter dan perawat yang rutin, ada juga relawan pmi dan tempat lain,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, untuk yang tidak bergejala dapat melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Sementara mereka yang bergejala ringan bisa melaksanakan isoter. Untuk gejala berat dan komorbid tentunya harus dirawat rumah sakit. (diskominfo/REDAKSI KF)

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.