SAMARINDA
FIB Unmul Resmi Buka Prodi S-1 Tari, Angkatan Pertama Tanpa Syarat Portofolio

Universitas Mulawarman resmi membuka Prodi S-1 Tari, satu-satunya di PTN Kaltim. Berfokus pada kearifan lokal, program ini menyeimbangkan teori dan praktik untuk melahirkan pengkaji seni yang juga memahami teknik tari.
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Mulawarman kini resmi membuka Program Studi (Prodi) S-1 Tari. Tahun ini, calon mahasiswa bisa mendaftar tanpa perlu menyertakan portofolio.
Koordinator Program Studi (Kaprodi), Eka Yusriansyah, menyatakan bahwa program ini sudah tersedia di semua jalur penerimaan: SNBP, SNBT, dan jalur mandiri.
Sebelum diresmikan, berbagai persiapan dilakukan, termasuk survei ke pemangku kebijakan dan sekolah-sekolah. Kehadiran prodi ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi di bidang tari di Kaltim.
Tanpa Syarat Portofolio di Tahun Pertama
Sebagai program baru, Prodi Tari Unmul memberikan kesempatan lebih luas bagi calon mahasiswa. Jika biasanya jurusan seni mewajibkan portofolio, untuk angkatan pertama ini syarat tersebut ditiadakan.
“Biasanya jurusan seni meminta portofolio, tapi khusus tahun pertama ini tidak perlu,” ujar Eka kepada Kaltim Faktual, Jumat, 14 Februari 2025.
Prodi ini berfokus pada kearifan lokal Kaltim dengan tiga pilar utama: kebudayaan pedalaman, kebudayaan pesisir, dan kebudayaan Kerajaan Kutai.
“Kami ingin memfasilitasi dan melestarikan budaya di Kaltim, di mana setiap suku memiliki bagian dalam tiga pilar tersebut,” jelasnya.
Seimbangkan Teori dan Praktik
Pembelajaran di Prodi Tari menyeimbangkan teori dan praktik. Dosen dan tenaga ahli telah dipersiapkan dengan matang, termasuk akademisi yang fokus dalam kajian tari.
FIB Unmul juga bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari kelompok sadar wisata hingga sanggar tari di Kaltim. Sebagai bagian dari pengenalan prodi, FIB akan mengadakan lomba tari yang melibatkan puluhan siswa pada 22 Februari 2025.
Mahasiswa nantinya akan mendalami berbagai jenis tari, baik tradisional maupun kontemporer. Meskipun prodi ini berorientasi pada pengkajian seni, praktik tetap menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran.
“Tujuan utama kami adalah melahirkan pengkaji seni, bukan pencipta. Tapi dalam mengkaji, seseorang juga perlu menciptakan. Karena itu, mahasiswa tetap dibekali dengan banyak praktik tari,” kata Eka.
Lahirkan Seniman Muda Berbakat
Lulusan Prodi Tari memiliki prospek karier yang luas, seperti pengkaji tari, penari, koreografer, hingga pengajar seni. Selain keterampilan tari, mahasiswa juga akan dibekali wawasan seni dan budaya, khususnya budaya Kaltim.
Eka berharap prodi ini bisa memperkenalkan tari dan budaya Kaltim lebih luas, tidak hanya dalam event-event tertentu, tetapi juga melalui kajian akademik yang berkelanjutan.
“Harapannya, dengan adanya Prodi Tari ini, akan lahir lebih banyak seniman muda yang fokus dan berdedikasi di bidang tari,” tutupnya. (tha/sty)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
BI Kaltim Perkuat Sinergi dengan Media, Bahas Kebijakan Moneter dan Ekonomi Daerah
-
SAMARINDA4 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Penghargaan untuk Tokoh Berjasa dalam Pembangunan Daerah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
APBD Kaltim 2025 Bertambah Jadi Rp21,74 Triliun, Pemprov dan DPRD Sepakat
-
BERITA4 hari ago
Yamaha Luncurkan XMAX Connected Tercanggih di IMOS 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Seno Aji di Metro TV: Kaltim Harus Jadi Lumbung Pangan Berkelanjutan
-
KUKAR4 hari ago
Diskominfo Kaltim Ajak Siswa SMA 2 Tenggarong Jadi Agen Anti-Hoaks dan Konten Negatif
-
SAMARINDA4 hari ago
Program Maestro Gambus Ditutup, Diharapkan Lahir Regenerasi Pelestari Budaya
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Harumkan Indonesia, Jumarlin Qori dari Kukar Tembus Juara Dunia MTQ