OLAHRAGA
Gagal Kalahkan Persib, Pelatih Borneo FC ‘Menyesal’ Main Bertahan di Akhir Pertandingan

Pelatih Borneo FC tak menyangka, keputusan bermain bertahan untuk mempertahankan skor 1-0. Justru berakhir buruk jelang laga berakhir. Ia anggap ini sebagai pelajaran besar.
Borneo FC Samarinda mempertontonkan babak pertama terbaiknya musim ini. Di hadapan hampir 12 ribu penonton di Stadion Segiri, Sabtu malam. Persib dibuat kicep. Mau tidak mau mengikuti ritme yang mereka mainkan.
Sayang pada babak kedua, intensitas itu berkurang. Cuaca Samarinda yang panas tak berangin usai diguyur hujan sore harinya. Membuat stamina pemain berantakan. Sepuluh menit jelang waktu normal babak kedua berakhir. Pesut Etam memutuskan bermain bertahan.
Pada menit ke-82, Nur Hardianto ditarik untuk memberi tempat pada Agung Pras. Sihran juga keluar, digantikan Win Naing Tun. Sebelumnya pada menit ke-71, Rizky Dwi juga masuk menggantikan Leo Guntara, untuk menambah napas di lini belakang.
Taktik berubah, dari 4-2-4/4-2-1-3 menjadi 3-4-3/ 5-2-3. Perubahan strategi ini berhasil dimanfaatkan oleh Persib. Mereka terus memborbardir lini pertahanan Pesut Etam. Sampai puncaknya, tendangan bebas Ezra Walian berbelok masuk ke gawang Nadeo berkat salah antisipasi pemain pengganti Agung Pras. Momen yang sangat disayangkan, mengingat Agung sebenarnya tidak dalam posisi sulit.
Pelatih Borneo FC Menyesal
Usai laga, Pieter Huistra mengaku campur aduk. Dia begitu bangga dengan permainan timnya pada babak pertama. Namun sangat tidak suka dengan bagaimana pertandingan ini berakhir.
“Pada babak pertama, saya sangat bangga terhadap tim. Karena mereka bermain bagus dan mengontrol laga. Jangan lupa kalau Persib adalah salah satu tim terbaik saat ini.”
“Kami mengontrol seluruh pertandingan, membuat kombinasi bagus, mencoba membuat peluang, dan menciptakan gol. Lalu tak sengaja mencetak gol kedua (bunuh diri).”
“Gol itu tentu saja yang jadi pembeda. Saya tak tahu sebenarnya apa yang terjadi dan akan mencari tahu soal ini.”
“Karena awalnya, kami hanya berusaha untuk bertahan dan itu berakhir buruk,” kata Pieter.
Harus Pede Menyerang
Dari kesalahan pada laga ini, Pieter mendapat pukulan telak. Ia menyadari timnya harus bisa memiliki kepercayaan diri untuk terus menggempur lawannya. Bukan justru bertahan saat unggul 1 gol di akhir pertandingan.
“Kami harusnya tetap mencoba dan membuat peluang (menyerang). Dan di babak kedua saya tak begitu senang akan hal itu.”
“Sedikit tak beruntung, tetapi kami telah mencetak gol bunuh diri dan itu karena terlalu memaksakan (bertahan).”
“Kami kehilangan dua poin, tetapi ini menjadikan pelajaran untuk percaya diri seperti cara bermain kami di babak pertama dan melakukan hal yang sama seperti itu dalam 90 menit,” pungkasnya.
Atas hasil ini, Borneo FC untuk sementara masih berada di pucuk klasemen. Namun jika Madura United menang atas Dewa sore ini. Puncak akan terkudeta. (dra)
-
PARIWARA5 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
SAMARINDA4 hari ago
Ungu dan Setia Band Guncang Samarinda di Malam Kemerdekaan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Harumkan Nama Daerah, Kwarda Kaltim Ukir Prestasi di Ajang Pramuka Nasional
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga TBS Sawit di Kaltim Naik, Petani Plasma Ikut Tersenyum
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Atasi Backlog 250 Ribu Unit, Kaltim Tanggung Biaya Administrasi Perumahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sakti Gemas Diluncurkan, Layanan Publik Kaltim Kini Satu Genggaman