Connect with us

OLAHRAGA

Garuda Muda Gagal Lolos Olimpiade Paris, Kalah 1 Gol Penalti dari Guinea

Diterbitkan

pada

Gelandang Indonesia Ivar Jenner (tengah) berebut bola dengan penyerang Guinea Ousmane Camara (kiri) dan gelandang Guinea Aguibou Camara (kanan) pada pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea, untuk memperebutkan tempat terakhir dalam turnamen sepak bola Olimpiade putra di Paris 2024, di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan Paris, Kamis (9/5/2024). ANTARA/AFP/Miguel Medina/aa.

Timnas U-23 Indonesia harus mengubur mimpi tembus Olimpiade Paris 2024. Usai kalah tipis 1-0 atas Guinea lewat gol pinalti. Perjuangan Garuda muda yang sudah maksimal, tapi hasil berkata lain.

Garuda muda memberikan perlawanan ketat kepada tim asal Afrika Barat, Guinea. Pada pertandingan perebutan satu tiket tersisa untuk Olimpiade Paris 2024, di Clairefontaine, Paris, Kamis.

Timnas U-23 hanya kalah kurang beruntung 1-0 atas Guinea. Satu-satunya gol tercipta dari titik putih.

Gol penalti pemain timnas Guinea U-23 Ilaix Moriba pada menit ke-29 menjadi penentu kemenangan 1-0 atas timnas Indonesia. Atas hasil ini, mimpi menciptakan sejrah lolos ke Olimpiade Paris musnah.

Garuda Muda gagal menjadi tim Indonesia kedua yang berhasil berlaga di pentas Olimpiade, seperti yang pernah diukir timnas Indonesia pada Olimpiade Melbourne 1956.

Namun hasil ini, tetap menjadi prestasi yang luar biasa. Karena capaian Timnas U-23 sudah melampaui target federasi PSSI. Dari target lolos 8 besar, tapi mampu lolos hingga 4 besar Piala Asia U-23.

Jalannya Pertandingan

Suasana pertandingan playoff antar konfederasi memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 antara timnas Indonesia U-23 (putih) melawan Guinea, di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine-en-Yvelines, Prancis, Kamis (9/5/2024). (ANTARA/HO/PSSI)

Sejak menit awal Timnas U-23 memberikan perlawanan sengit. Beberapa peluang diciptakan, mulai dari peluang bagus Nathan Tjoe-A-on yang mengecoh para pemain Guinea saat mendapatkan tendangan bebas.

Baca juga:   Soroti Tidak Bermain Secara Tim, Erick Thohir Bangkitkan Semangat: Come On!

Alih-alih mengirim bola lambung, ia justru menyodorkan bola mendatar kepada Witan Sulaeman, sebelum umpan tarik Witan dapat dipatahkan lawan.

Indonesia sedikit demi sedikit berusaha keluar dari tekanan. Pratama Arhan kemudian memiliki peluang pertamanya di laga ini.

Pratama Arhan menerima bola panjang di sisi kiri, kemudian menggiring sebentar, dan melepaskan tembakan lurus ke kiper Soumaila Sylla.

Pada menit ke-28 Indonesia diganjar hukuman penalti, akibat Witan melanggar pemain lawan di kotak terlarang. Moriba yang menjadi algojo dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ernando. 1-0 untuk Guinea.

Keunggulan 1-0 membuat Guinea semakin percaya diri. Dua kali mereka mendapatkan peluang bagus dari tendangan bebas Ousmane Camara yang melebar, dan tembakan Facinet Conte yang lurus ke arah kiper Ernando.

Baca juga:   Lama Tak Terlihat, Bek Borneo FC Agung Pras Dirumorkan akan Reuni dengan Javlon Musim Depan

Menjelang turun minum, Indonesia sempat mencuri peluang, tetapi kedua peluang itu gagal berbuah gol. Pertama dari tembakan Marselino yang melambung, kemudian dari sepakan Rafael Struick yang diganggu pemain Guinea sehingga hanya menghasilkan lemparan ke dalam.

Ernando kembali menjadi penyelamat gawang Indonesia sebelum babak pertama usai. Guinea mendapat peluang akibat Nathan tidak sempurna menguasai bola panjang.

Bola kemudian dicuri Algassime Bah yang mendapat peluang satu lawan satu melawan Ernando, dan mampu digagalkan penyelamatan sang kiper.

Pada awal babak kedua, pelatih Shin memasukkan Alfeandra Dewangga untuk menggantikan Komang Teguh. Masuknya Dewangga memberi darah baru untuk lini belakang Indonesia.

Namun gawang Indonesia kembali mendapat ancaman pada menit ke-54. Algassime Bah bergerak cepat di sisi kanan pertahanan Indonesia dan memancing kiper Ernando keluar dari sarangnya, bola kemudian dikirimkan kepada Alseny Soumah yang diteruskan dengan sepakan ke gawang.

Beruntung, Nathan dan Dewangga mampu menggagalkan bola melewati garis gawang.

Baca juga:   Pernyataan Elegan Pelatih Borneo FC soal Penggunaan VAR di Liga 1

Pinalti Kedua, STY Kartu Merah

Guinea kemudian kembali mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-73, karena tekel Dewangga kepada Algassime Bah.

Keputusan wasit Letexier Francois itu diprotes keras oleh Shin, yang membuatnya diganjar dua kartu kuning secara beruntun dan harus meninggalkan area teknis.

Ekseksi penalti Guinea yang diambil oleh Algassime Bah ternyata gagal berbuah gol kedua. Sepakan Bah dapat ditepis oleh Ernando untuk membuat gawangnya tidak kemasukan lebih dari satu gol.

Pada fase akhir laga, timnas Indonesia berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Namun semua pendekatan yang dilakukan, baik dari umpan diagonal, lemparan ke dalam panjang Arhan, maupun permainan bola pendek gagal menembus rapatnya pertahanan Guinea.

Peluit panjang berbunyi, tiket Olimpiade pun menjadi milik wakil Afrika, Guiena.

Daftar Susunan Pemain:

Indonesia: Ernando Ari, Bagas Kaffa, Muhammad Ferarri, Komang Teguh, Pratama Arhan, Nathan Tjoe-A-on, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Rafael Struick, Jeam Kelly Sroyer
Pelatih: Shin Tae-yong

Guinea: Soumaila Sylla, Ibrahima Diakite, Saidou Sow, Mohamed Soumah, Madiou Keita, Issiaga Camara, Aguibou Camara, Moriba Kourouma, Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte
Pelatih: Kaba Diawara.

(ant/am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.