SAMARINDA
Gas LPG 3 Kg Langka, DPRD Samarinda Cecar Pertamina
Merespons kelangkaan gas LPG 3 Kg. Komisi II DPRD Samarinda langsung memanggil Pertamina dan Disdag. Dewan meminta Pertamina memelototi distribusi supaya warga tak kesulitan mendapat gas dengan harga yang seharusnya.
Usai video keluhan kelangkaan gas melon ramai di media sosial. Komisi II DPRD Samarinda langsung mengadakan rapat bersama Dinas Perdagangan dan juga Pertamina. Pada Jumat, 9 Juni 2023.
Anggota komisi II, Laila Fatihah meminta Pertamina melakukan pendistribusian yang tepat sasaran. Sebab subsidi gas melon dari pemerintah, sejatinya untuk masyarakat menengah ke bawah.
“Makanya tadi kami menanyakan alur, ini tanggung jawab siapa. Nah seperti yang disampaikan Pertamina mereka akan mengawasi agen,” ujarnya usai rapat.
Sebut Laila, banyak pendistribusian yang tidak tepat sasaran. Ada distribusi lain di luar alur pendistribusian resmi. Seperti banyaknya pengecer. Sehingga mempengaruhi stok di setiap kecamatan. Harganya pun kadang di atas rata-rata.
“Controling dari Pertamina ini sangat lemah. Karena Pertamina selalu merasa menyerahkan tanggung jawabnya kepada agen. Ini urusan agen, kami gamau tahu,” lanjutnya.
Menurut Laila, Pertamina perlu mengetahui sejauh mana alur pendistribusian gas elpiji hingga ke masyarakat. Sehingga dapat diminimalisir pengecer.
Usai pertemuan itu, kata Laila, Pertamina berkomitmen akan lebih mengawasi para agen. Bersama dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas. Dia juga meminta untuk menindak tegas para agen yang tidak melakukan pendistribusian tepat sasaran.
“Hiswana tadi sudah mengatakan apabila dia (agen) melakukan kesalahan yang fatal. Misal mereka diberikan kontrak bahwa mereka menyalurkan di wilayah Samarinda, lalu mereka melakukan pelanggaran. Maka mereka akan langsung diputus kontraknya,” imbuhnya.
Masih menurut Laila, keterbukaan informasi juga diperlukan dari masyarakat. Sebab pihak terkait juga memiliki keterbatasan Informasi. Masyarakat boleh melapor apabila menemukan agen yang tidak melakukan pendistribusian kepada masyarakat.
“Lapornya bisa ke DPRD, bisa juga ke Hiswana Migas, supaya controlling-nya juga dapat. Karena kalau bergejolak di masyarakat tapi tidak dilaporkan mereka juga tidak bisa menindak,” pungkas Laila.
Diwawancarai terpisah, Manager Brand Management Rayon II Samarinda-Kukar Zulfirman. Mengatakan akan lebih mengawasi jalannya pendistribusian gas elpiji.
“Kami mengimbau juga lah, masyarakat menengah ke atas itu bisa beralih ke bright gas 5,5 kg,” kata Zul kepada media.
Pertamina juga terbuka atas segala laporan dari masyarakat. Apabila terdapat kelangkaan, masyarakat bisa melapor ke nomor 135.
“Itu pasti kami follow up apalagi kalau disertai foto dan bukti yang jelas ya. Itu kami terbuka sih,” pungkasnya. (*/ens/dra)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR20 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Legislator Abdul Rohim Dorong Pemkot Lebih Fleksibel untuk Fotografer di Teras Samarinda: Katanya Usung Inklusifitas dan Pertumbuhan Ekonomi?