Connect with us

HIBURAN

Hajatan Pertama Indienesia Raya Pecah, Makin Malam Makin Meriah

Diterbitkan

pada

indienesia
Fourtwnty menutup pesta Indinesia Fest 2023 dengan kesan tak terlupakan. (Dok/Kaltim Faktual)

Indienesia Fest 2023 yang menandai eksistensi Indienesia Raya Talent Management berlangsung super meriah. Gelombang metal, pop, rock, folk, hingga koplo sukses memantik standing applause dari pemirsa.

Hujan deras mengguyur Samarinda pada Sabtu, 13 Maret 2023. Beberapa agenda di Indienesia Fest 2023 pun terpaksa mundur. Penampilan perdana dari Visual Of Illusion Dream pada jam 5 sore pun, hanya dinikmati oleh sedikit sekali penonton.

Jelang jam 6 petang, segelintir penonton mulai masuk ke area konser. Beberapa lainnya tampak bertahan di luar. Seperti sedang menunggu rekan-rekannya untuk masuk bersama.

Sebelum jeda Magrib, Borneo Indie Channel mengambil alih panggung. Talkshow bersama gitaris Davy Jones dan manajer Murphy Radio membuat suasana di penghujung senja jadi lebih asyik. Sesekali, orang-orang di sekitar panggung, pintu masuk. Dan yang sedang beli es kuwud dan telur gulung di tenant UMKM, yang bayarnya pakai QRIS (uhuk, BI Kaltim). Terlihat tertawa saat 3 cowok di atas panggung membuat kelakar.

Sembari itu, Kaltim Faktual menyambangi beberapa penonton. Alasan mereka datang pun beragam. Ada yang hadir untuk Fourtwnty, ada pula yang menantikan pertunjukan dari para line-up lokalnya.

Mahasiswa Unmul asal Balikpapan, Reza misalnya. Dia sudah cukup familiar dengan semua penampil. Sehingga datang ke konser untuk menyaksikannya secara langsung.

“Yang tampil keren-keren sih makanya mau rasain euforianya,” ucap Reza.

Sementara Nina, penonton asal Samarinda Seberang. Mengaku datang untuk melihat Fourtwnty. Namun sekaligus penasaran dengan karya-karya talent lokal.

“Fourtwnty sih yang paling ditunggu-tunggu ni, sering dengerin lagu-lagunya,” katanya.

Baca juga:   Aldi Taher X Karo Kowe Bakal Meriahkan Indienesia Festival dengan Lagu Oasis Versi Koplo

Dibuka dengan yang Manis-Manis

Selepas jeda Magrib, Finest langsung menghentak adrenalin dengan beberapa lagu yang melekat dengan karakter mereka. Single dari Rizky Febian, HiVi, dan Nadin Amizah. Ditambah cara bernyanyi Diva yang manis. Membuat para penonton terpacu untuk ikut bernyanyi. Di penghujung penampilannya, Finest membawakan lagu mereka sendiri bertajuk Bahagia Bersama. Dan, ya, penampilan yang sungguh menarik!

Selepas itu, Tiara Bintang dan Athalia Aubri naik panggung bergantian. Masing-masing membawakan 3 lagu. Sama-sama membawakan 1 lagu original mereka juga.

Meski belum seluruhnya, jumlah penonton yang hadir makin banyak seiring malam semakin gelap.

Rio Satrio kemudian naik dan menyapa penonton dengan Mimpi. Ya, meski Rio lebih terkenal di Jakarta dan Bandung. Namun bernyanyi di panggung besar di kota kelahiran, di event buatan anak-anak Samarinda pula. Adalah mimpi besarnya.

Jam terbang memang tidak bisa berbohong. Sosok Virgoun dengan kearifan Samarinda itu sangat santai di atas panggung. Baik saat bercerita maupun bernyanyi.

Setelah Mimpi, Rio kemudian melantunkan Senja Diaksara Bintang, Jellyfish, Payung. Lalu menutupnya dengan Cerita Daun dan Bumi. Tiga puluh menit yang terlalu singkat untuk ‘menikmati’ Rio. Penampilannya sungguh manis dan menyegarkan seperti Hydrococo (uhuk).

Aldi Taher Enggak Ada Obat

Malam kian malam (elah). Karo Kowe yang menjalani debutnya di malam itu. Menjadi transisi, antara yang manis-manis, dengan yang akan grrr grrr.

Membawakan lagu-lagu viral dengan format karaoke, diiringi musik elektronik dan koplo. Belum lagi gimmick unicorn-nya. Beuh, pecah abis.

Kehadiran Aldi Taher yang ber-featuring dengan mereka. Membuat penonton tak berhenti bernyanyi, berjoget, dan tertawa. Meski kerap bikin jengkel di media sosial. Rupanya kehadiran artis serba bisa yang malam itu mendapat julukan Sipaling Bungul Banar. Bikin penonton benar-benar melepas semua masalahnya. Mereka all out mengikuti Aldi bernyanyi dan bergoyang.

Baca juga:   Catat! Ini Jadwal Penukaran Tiket dan Open Gate Indienesia Festival 2023

I Love You So Much, Bapak Mana Bapak, Lesti Sayang Rizky Billar diterima dengan baik oleh penonton. Di akhir, Aldi Taher si Bapak Oasis Indonesia, membawakan Don’t Look Back In Anger. Ia sampai turun panggung, menaiki pagar pembatas, dan bernyanyi bersama di zona penonton. Gokil banget sih. Presiden Poligami Gak Ada Obat!

Davy Jones Pecah Parah

indienesia

Sudah tepat penyelenggara menempatkan Davy Jones di urutan terakhir, dari semua penampil lokal. Vibes rock and roll-nya terasa banget. Sejak lagu pembuka pun, penonton sudah histeria.

Saat Posessif, Cari Uang, Kapan Kawin, dan Rockstar Jatuh Cinta. Sebagian penonton tampak roaming. Walau di beberapa sisi, cukup banyak penonton yang sudah familiar. Dan mengimbanginya dengan bernyanyi bersama. Ya minimal hentak-hentak kaki lah.

Namun saat Lain dibawakan, beuh, suasananya berubah drastis. Hampir semua penonton tahu lagu ini. Dan tak menahan diri untuk sing a long. Beberapa talent Indienesia Raya saja sampai keluar dari tendanya, untuk ikut nyanyi bareng Davy dari bawah panggung.

Dan sudah bisa ditebak, lagu terakhir yang mereka bawakan adalah Fall In Rock. Meski bukan lagu cadas, tapi kebisingan yang terjadi antara aransemen Davy Jones, suara serak Ridwan Sandrego, dan sing a long penonton sungguh terasa. Sebuah penampilan yang lebih dari luar biasa.

Baca juga:   Davy Jones Rock Bikin Penonton Misnofory Fall In L̶o̶v̶e̶ Rock

Puncak Kemeriahan Indienesia Fest 2023

indienesia

Hampir jam setengah sebelas malam. Lampu panggung meredup. Beberapa pemain musik menempati posisinya. Nuwi berjalan ke kursinya, disambut teriakan histeris para lelaki di kanan panggung. Lalu Ari Lesmana masuk dengan Realita. Ucapan selamat datang yang romantis dari Fourtwnty.

Yang terjadi selanjutnya, adalah pengalaman tak terlupakan untuk para penggemar Fourtwnty.

Hitam Putih, Aku Tenang, Zona Nyaman, dan beberapa hits lainnya dibawakan dengan syahdu oleh mereka. Dua lagu dari album teranyar; Larasuka dan Besi Tua ikut dibawakan dan turut mendapat sambutan besar.

Fourtwnty lalu menutup penampilan wow mereka dengan Fana Merah Jambu. Adakah yang tidak ikut bernyanyi? TIDAK ADA!

Debut Sukses Indienesia Raya

Pada akhirnya, ini bukanlah berita. Ini adalah cerita. Dari sebuah perwujudan mimpi sekelompok anak muda Samarinda. Yang ingin menciptakan industri musik di kota sendiri. Agar para pelakunya, dari yang di depan sampai belakang panggung. Dapat berkarya namun tetap bisa menghidupi anak istri. Secarik sejarah baru saja ditandai.

Indienesia Fest 2023 adalah konser pembuka dari Indienesia Raya Talent Management. Yang saat ini berisikan 7 musisi solo dan grup. Yakni Davy Jones, Rio Satrio, Tiara Bintang, Atalia Aubry, Finest, VOID, dan Karo Kowe. Mereka berencana menjadikan ini sebagai ajang tahunan. Maka, mari berjumpa di Indienesia Fest 2024!

Reporter: M. Hafif Nikolas | Editor: Ahmad A. Arifin | Foto: Wibi Wahyu | Kaltim Faktual

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.